Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Klaim Obat Herbal Berkhasiat Harus Tahu Batasan, dong. Ya Kali Satu Obat Bisa Mengatasi Selusin Penyakit!

Nabial Chiekal Gibran oleh Nabial Chiekal Gibran
22 Juli 2023
A A
Klaim Obat Herbal Berkhasiat Harus Tahu Batasan, dong. Ya Kali Satu Obat Bisa Mengatasi Selusin Penyakit!

Klaim Obat Herbal Berkhasiat Harus Tahu Batasan, dong. Ya Kali Satu Obat Bisa Mengatasi Selusin Penyakit! (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pernah mendengar iklan radio tentang obat herbal dengan brand tertentu yang konon dapat mengatasi darah tinggi, kencing manis, kencing batu, asma, wasir, dan selusin penyakit lainnya? Emang beneran berkhasiat gitu? 

Beberapa hari lalu, saya pergi ke warung burjo langganan. Di sana, saya memesan nasi telur dan air hangat untuk menghilangkan rasa lapar. Saya sengaja nggak pesan yang manis-manis demi menjaga kondisi tubuh. Aa burjo yang sudah tahu menu tetap saya berupa nasi telur tanpa sambal diguyur sop bening dengan sigap menyiapkan. 

Sembari menunggu, saya menyimak siaran radio yang kebetulan diputar di warung burjo tersebut. Kebetulan saat itu terdengar lagu duet Dewi Yull dan Broery Marantika. Saya cukup terhibur mendengar lagu tersebut mengalun karena membuat saya bernostalgia sejenak pada masa kecil dulu saat ayah saya kerap mendengarkan lagu-lagu lawas.

Hingga di tengah-tengah siaran muncul iklan radio yang mempromosikan sebuah produk obat. Iya produk tersebut adalah obat herbal yang diklaim dapat menyembuhkan segala penyakit. Alih-alih penasaran dengan iklan tersebut, saya merasa resah. Jiwa farmasi saya jadi terusik. “Ya kali satu obat bisa mengobati selusin penyakit!”

Obat herbal berbahan dasar tanaman

Sejatinya, obat herbal baik dikonsumsi dengan ketentuan yang tepat. Obat herbal yang berbahan dasar tanaman sendiri terbagi menjadi tiga kategori berikut:

#1 Jamu

Jamu merupakan obat tradisional dari Indonesia. Definisi jamu sama seperti obat tradisional yaitu ramuan yang berbahan tumbuhan, hewani, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan.

#2 Obat Herbal Terstandar

Obat Herbal Terstandar (OHT) merupakan sediaan obat bahan alam atau obat tradisional yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandarisasi. Jamu sendiri bisa naik tingkat menjadi obat tradisional dengan melakukan standarisasi pada bahan baku yang digunakan dan melakukan uji toksisitas dan farmakodinamik secara praklinik.

#3 Fitofarmaka

Fitofarmaka merupakan sediaan obat bahan alam atau obat tradisional yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi. Tambahan mutu dan bukti ilmiah dari fitofarmaka dibandingkan OHT adalah standarisasi produk jadi dan uji klinik.

Baca Juga:

Minyak Gosok sampai Obat Kuat, Ini 5 Obat Cina yang Wajib Ada di Rumah Saya

5 Sisi Gelap Penjual Jamu: Bukannya Bikin Sehat, tapi Malah Meresahkan Pembeli

Apakah semua obat herbal aman?

Obat herbal masih dianggap obat aman tanpa risiko, nggak memiliki efek samping, dan nggak memberikan efek ketergantungan. Setidaknya itulah persepsi yang saya tangkap dari para pasien selama menjadi seorang nakes. 

Tentu persepsi itu baik adanya, artinya para pasien memiliki motif untuk berobat dan untuk sembuh tentunya. Saya melihat para pasien yang mengonsumsi obat herbal secara antusias mau minum obat secara teratur. Jika pasien teratur minum obat, tentu goal yang ingin dicapai adalah kesembuhan. 

Akan tetapi, ada hal yang menurut saya salah kaprah terkait obat herbal ini. Persepsi masyarakat terhadap obat herbal memang terbilang positif. Masyarakat masih menganggap kandungan pada obat ini alami dan nggak membahayakan. Jika seperti itu, maka rokok masuk dalam kategori tersebut karena rokok berasal dari tembakau. Walaupun banyak yang berdalih bahwa bahaya rokok adalah kandungan tar-nya, bukan dari kandungan nikotin di dalamnya. 

Paparan nikotin pada anak-anak diketahui dapat mengganggu perkembangan otak serta meningkatkan risiko munculnya perilaku impulsif dan gangguan mood. Sementara itu, paparan nikotin pada ibu hamil diketahui dapat menghambat tumbuh kembang janin serta meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan berat badan lahir yang rendah pada bayi.

Artinya, bahan herbal nggak serta merta 100 persen baik manfaatnya. Perlu pengkajian secara ilmiah yang mendalam untuk mendapatkan hasil yang efektif dan aman. Tiap tanaman atau obat herbal memiliki kandungan kimia tertentu yang spesifik, misalnya seperti tembakau yang memiliki kandungan nikotin tadi.

Ada pula tanaman Aristolochiaceae yang sudah dihentikan penggunaannya dan bahkan dilarang untuk terapi kesehatan. BPOM sendiri sudah menurunkan peraturan dengan Nomor HK.00.05.4.03960 Tahun 2021 untuk menghentikan distribusi obat yang mengandung Aristolochia sp, baik itu dalam suplemen ataupun obat tradisional.

Sebab, ditemukan asam aristolosik pada tanaman famili Aristolochiaceae, khususnya pada genus Aristolochia dan Asarum. Karena sifatnya yang mutagenik, efek dari konsumsi asam aristolosik akan terasa setelah 10 tahun kemudian yang umumnya akan berdampak pada gagal ginjal serta kanker saluran kemih. 

Harus memiliki izin yang jelas

Jika ingin menggunakan obat herbal, baiknya tahu betul asal-usul obat tersebut, minimal harus memiliki nomor izin edar. Saat ini juga dokter sudah meresepkan beberapa obat herbal untuk optimalisasi kesembuhan pasien. 

Sebenarnya nggak semua obat herbal itu buruk. Asalkan pasien mengikuti instruksi dokter yang sudah memberikan resepnya. Aturan minum yang tepat juga menjadi poin penting dalam penggunaan obat herbal ini. Dan sekali lagi, nggak semua herbal menyehatkan, kita perlu mengetahui dosis, aturan pakai, dan penggunaan yang tepat. 

Tepat dosis adalah mutlak

Untuk mendapatkan obat herbal, entah itu jamu, OHT, atau fitofarmaka, kita nggak perlu menggunakan resep. Siapa saja bisa mendapatkan obat tersebut dan mengonsumsinya. Namun seperti yang saya katakan sebelumnya, hal yang kerap dilupakan banyak orang adalah aturan minum dan dosis obat untuk terapi kesehatan pasien. 

Mengonsumsi obat secara berlebih (kelebihan dosis) tentu dapat menjadi toksisitas bagi tubuh. Namun sebaliknya, apabila mengonsumsi obat yang kurang dosisnya, nggak akan ada efek terapi pada pasien.

Secara pribadi saya nggak anti terhadap obat herbal. Hal yang ingin saya tekankan di sini adalah masyarakat harus cermat dalam memilih obat yang akan digunakan agar terhindar dari bahaya. 

Penulis: Nabial Chiekal Gibran
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 6 Pengobatan Alami ala Orang Indonesia.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2023 oleh

Tags: Obatobat herbalPenyakit
Nabial Chiekal Gibran

Nabial Chiekal Gibran

Penjual obat yang legal| Penikmat film semua genre kecuali horor| Hanya menyediakan jasa tanya-tanya obat-obatan sisanya tanyakan saja pada rumput yang bergoyang

ArtikelTerkait

rokok itu baik

Bagaimana Jika Ternyata Rokok itu Baik?

11 Agustus 2019
kebersihan bayi Baby R

Belajar Dari Kasus Baby R: Jaga Kebersihan Sebelum Menyentuh Anak

20 Mei 2019
idul adha

Cobaan Saat Idul Adha: Nasib Tidak Suka Daging Sapi Maupun Kambing

11 Agustus 2019
7 Kesalahan Saat Minum Obat yang Nggak Disadari Banyak Orang

7 Kesalahan Saat Minum Obat yang Nggak Disadari Banyak Orang

29 Maret 2024
Malas Tes Kesehatan dengan Alasan Takut Ketahuan Penyakitnya Adalah Logika Sesat

Malas Tes Kesehatan dengan Alasan Takut Ketahuan Penyakitnya Adalah Logika Sesat

21 Mei 2024
Aturan Tidak Tertulis Apotek, Sebaiknya Pelanggan Tahu supaya Tidak Merepotkan Apoteker Mojok.co jogja

3 Aturan Tidak Tertulis Apotek, Sebaiknya Pelanggan Tahu supaya Tidak Merepotkan Apoteker

4 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.