Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Kisah Resah di Toilet Sekolah

Mahmud Khabiebi oleh Mahmud Khabiebi
14 Agustus 2019
A A
Antek Pengguna Toilet yang Menjengkelkan dan Perlu Dibina toilet umum etika buang air terminal mojok.co

Antek Pengguna Toilet yang Menjengkelkan dan Perlu Dibina toilet umum etika buang air terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari yang lalu, saya pernah dengan sangat terpaksa menggunakan toilet sekolah. Ya, benar saya sangat terpaksa menggunakan fasilitas tersebut karena hajat yang sudah tak terbendung.

Hari itu, perut terasa tak nyaman. Saya pikir itu akibat tadi malam terlalu banyak makan makanan pedas. Perut sudah tak nyaman sejak pagi hari sewaktu sampai di sekolah namun saya tetap bertahan di dalam kelas untuk mengikuti pelajaran.

Mencoba konsentrasi pada pelajaran sambil tetap menahan supaya hajat tidak keluar sembarangan merupakan hal yang sulit. Apalagi saat itu pelajaran fisika yang terkenal sulit-dan kenyataannya memang sangat sulit ditambah dengan guru yang kurang ramah. Lengkap sudah penderitaan ini.

Baru setelah pelajaran selesai saya memutuskan untuk berlari keluar kelas menuju tempat pembuangan hajat. Keputusan ini tentunya saya ambil setelah melakukan banyak pertimbangan dan pergolakan batin dalam diri saya pribadi. Iyya benar, untuk sekedar masuk ke toilet siswa di sekolah saya dibutuhkan banyak keberanian, kenekatan, keberuntungan, dan keterpaksaan. Ini semua karena toilet siswa di sekolah saya kurang mendapat perhatian dari para penggunanya.

Kembali ke petualangan saya, akhirnya saya masuk ke salah satu bilik toilet sekolah. Kemudian melakukan hal yang semestinya dilakukan oleh orang normal yang akan buang air besar.

Memang benar anggapan bahwa toilet adalah tempat terbaik untuk memikirkan sesuatu. Baru sekitar satu menit saya berjongkok di sini, pikiran saya sudah liar berkelana mengelilingi luasnya imajinasi seorang manusia yang tak terbatas hingga melupakan kondisi di sekitar saya.

Tak lama kemudian saya menyadari sesuatu. Tepatnya ketika saya memandangi pintu di depan saya. Jancuk, ternyata saya kurang beruntung hari ini. Karena tadi tergesa gesa saya malah masuk ke bilik yang pintunya tak ada grendelnya atau bisa dibilang tak bisa dikunci dari dalam.

Dalam kondisi penuh kewaspadaan saya kok malah kepikiran, siapa ya orang yang sempat sempatnya merusak grendel pintu toilet sekolah? Apa yang diinginkan orang tersebut dari kegiatan merusak grendel pintu? Apakah saya masuk acara prank seperti di YouTube YouTube itu? Ah entahlah, mungkin pelaku ingin pengguna bilik toilet ini untuk membuang hajat sambil melatih sikap siap dan waspada.
Rusaknya grendel pintu telah membuat saya kehilangan fokus untuk merenungkan segala hal yang bisa direnungkan saat di dalam toilet—yang mungkin mampu menghasilkan solusi dari banyak masalah saya sebagai siswa SMA. Huft, sialan!

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

5 Alasan Mengapa Siswa Ogah Berak di Toilet Sekolah, Kamu Pasti Pernah Mengalaminya

Pandangan saya beralih ke dinding di sisi samping. Terlihat dari sini sentuhan air seni dari para pengguna bilik toilet ini. Dinding yang berwarna biru cerah secerah langit siang itu kini tercoreng oleh hasil karya air seni berbau pesing tersebut.

Buat laki laki yang kencing berdiri, okelah saya tak akan mengganggu. Tapi, kalian itu mbok sadar, kaliankan sudah diciptakan sempurna supaya bisa kencing sambil berdiri, kalian semua itu punya alatnya, mbok ya digunakan dengan penuh bijaksana. Wong tinggal mengarahkan ke lubang closet itu apa susahnya. Sudah ada closet dan kalian tinggal currr gitu kok malah ditempelin ke tembok. Saya curiga, jangan jangan kalian ceboknya justru digesek-gesek ke tembok itu.

Atau, kalo nggak bisa ngarahin ke lubang closet, kalian bisa kencing dengan gaya jongkok. Dijamin kalian akan menerima kepuasan lebih. Selain itu, Nabi pun mencontohkan kencing gaya jongkok. Bahkan, kata bapak saya, “setiap cipratan kencingmu itu mengandung najis”—jadi usahakan kencing jongkok agar celanamu tidak ketempelan dosa.

Kadang, penjelasan saya tentang kencing jongkok justru jadi pembenaran mereka yang kencing nempel tembok. Dengan dalih aku nempel tembok biar nggak kecipratan—huft, dasar orang +62, pinter ngelesnya. Gini ya, kencing nempel tembok memang bisa meminimalisir celana kena cipratan air seni, tapi pesingnya tembok yang kau kencingi merusak kenyamanan para pengguna toilet. Belum lagi, menambah pekerjaan pegawai kebersihan di sekolah.

Eh loh, kok jadi panjang lebar gini. Saya kan cuma buang air besar. Sudah ah, bekas kencing di tembok memang sulit dihilangkan, tapi perilaku kencing nempel tembok lebih sulit untuk dihilangkan. (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: CurhatKebersihanKritik SosialMasa Sekolahtoilet sekolah
Mahmud Khabiebi

Mahmud Khabiebi

Sedang mengerjakan skripsi sastra Jepang

ArtikelTerkait

passion

Senandika Tak Berujung: Passion itu Makanan Kaleng Macam Apa, sih?

10 Juni 2019
bioskop

Membuang Sampah Sendiri Seusai Nonton di Bioskop adalah Perkara Kemanusiaan

15 Juli 2019
curhat mojok.co

5 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Teman Sedang Curhat

25 Juni 2020
pelacur

Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur!

5 Agustus 2019
mudik lebaran

Mudik Lebaran yang Menyisakan Sunyi

15 Juni 2019
makam BJ Habibie

Di Balik Aksi Selfie di Makam BJ Habibie

17 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.