Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kirim Salam Lewat Program Radio Adalah Cara Mbribik Paling Romantis pada Masanya

Riyanto oleh Riyanto
22 November 2020
A A
Kirim Salam Lewat Program Radio Adalah Cara Mbribik Paling Romantis pada Masanya terminal mojok.co

Kirim Salam Lewat Program Radio Adalah Cara Mbribik Paling Romantis pada Masanya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya naksir cewek beberapa kali semasa SMP, tapi nggak pernah sampai pacaran. Pada masa itu HP belum secanggih saat ini, makanya saya bisa katakan kirim salam lewat radio sebagai alternatif mbribik alias PDKT. Pun yang punya HP bisa dihitung jari. Kalau ada anak yang udah punya HP, sudah pasti anak itu bakal jadi idola banyak anak lain. Setidaknya bakal terkenal lah, sebagai anak yang punya HP. 

Nah, sebab HP adalah barang langka, salah satu tips paling mudah buat mbribik atau mendekati seseorang pada masa itu adalah adalah dengan ngasih surat cinta. Asli, saya pernah beberapa kali ngasih surat cinta tanpa nyantumin nama saya. Jadinya ya kayak surat kaleng gitu. Saya taruh di laci meja si cewek cemceman, terus sengaja saya lihat ekspresi dia saat nemu surat dan cengengesan.

Oh ya, saya seringnya naksir sama anak sekelas sih. Sayangnya, tulisan tangan saya itu jeleknya minta ampun dan terkenal jelek di mana-mana. Jadi kalau ada surat cinta dengan tulisan tangan jelek, sudah pasti itu dari saya. Atau kalau mau lebih misterius dikit, saya bakal minta tolong teman saya yang tulisan tangannya bagus.

Dulu, saya naksir cewek namanya Anita. Ah, manis sekali anak itu dengan senyumannya yang bikin deg-degan. Saya tahu benar bahwa Anita sadar bahwa saya naksir dia, tapi sayangnya kami nggak pernah bener-bener deket. Mentok saya ngado dia pas ulang tahun berupa tipe-X yang saya beli di koperasi sekolah. Itu juga bukan murni kado, soalnya sebelumnya saya udah pernah ngilangin tipe-X miliknya.

Ketika saya akhirnya punya HP, saya memberanikan diri minta nomor HP Anita. Percayalah, dulu minta nomor HP itu adalah misi yang sangat sulit dan bikin deg-degan bakal dikasih atau enggak. Levelnya sedikit lebih rendah dari sulitnya nembak cewek. Makanya, pas pelajaran mulai dan guru kimia mulai ketiduran—sering banget blio ketiduran pas ngajar—saya towal-towel pundak si Anita dan bisik-bisik minta nomor HP.

Hasilnya apa? Nggak dibolehin dong. Asli, kalo sekarang sih tukeran nomor WhatsApp gampang banget. Kalau dulu sih, minta ampun sulitnya. Setelah saya ditolak—maksudnya nggak dikasih nomor HP—saya masih mencoba membujuk pemilik senyum manis itu, bahkan sampai ke level memohon. Hasilnya tetap saja nggak dikasih. Ah, sial betul nasib saya.

Gagal mendapatkan nomor HP, akhirnya saya mengubah strategi. Saya tahu Anita sangat senang mendengarkan lagu-lagu dari Kangen Band dan kebetulan saya hampir tiap sore dengerin radio yang khusus muterin lagu-lagu band yang lagi hits.

Suatu sore sepulang sekolah, saya menahan Anita biar nggak pulang duluan. Pas anak-anak udah cabut, saya iseng nanya aja lagu Kangen Band apa yang paling dia suka—sebenarnya saya sudah tahu sih judul lagunya, tapi ya gimana, buat basa-basi aja, Bosss. Anita menyebutkan satu lagu yaitu, “Karena Dirimu” seperti dugaan saya, hahaha.

Baca Juga:

Susu Tunggal, Susu yang Bikin Nostalgia Masa Kecil Warga Blitar

Indomie Kuah Comfort Food Saat Musim Hujan, No Debat!

Nah, setelah itu saya bilang, “Nanti sore dari jam enam sampai jam sembilan dengerin Amerta FM ya. Sambil ngerjain PR.” Kurang lebih saya ngomong gitu. Setelah manggut-manggut canggung, Anita pergi ninggalin saya, sedangkan saya langsung menyusun rencana matang-matang buat kirim salah lewat radio.

Saya sudah dengerin Amerta FM—sebuah channel radio lokal yang sekarang ini sudah bangkrut—dari pukul 17.00 saat acaranya nggak jelas dan saya juga lupa. Pukul 17.30, saya langsung ngirim SMS ke nomor Amerta FM. Saya sudah hafal betul kalau ngirim di jam segitu, SMS saya bakal dibaca paling lambat pukul 18.30. Dan benar saja, begitu acara yang saya tunggu mengudara, nggak lama kemudian SMS saya dibaca penyiarnya.

Isinya kayak gini, “Mas, mau request lagunya Kangen Band dong, yang judulnya ‘Karena Dirimu’. Itu spesial buat doi yang katanya ngefans banget sama Kangen Band.” Saya nggak nyantumin nama karena nomor saya sudah disimpan sama mas penyiar, jadinya, ya meski nggak nyebutin nama, Mas Penyiar tetap menyampaikan. Malahan dia bilang, “Ini Mas Riyanto ngebet banget sama mbak yang satu itu ya. Sebutin siapa namanya dong.” kurang lebih seperti itu.

Tak lama setelah bacain SMS, Mas Penyiar langsung muter lagu Kangen Band yang saya minta, tak lupa sambil ngomyang, “Yang satu ini ada lagu dari Kangen Band. Di-request oleh Mas Riyanto yang masih berjuang ngedeketin gebetannya.”

Ya maklum sih Mas Penyiarnya tahu, soalnya beberapa waktu sebelumnya saya pernah kirim salam radio via SMS sambil menggerutu manja gitu dengan kalimat, “Buat yang duduk di samping jendela itu, kok kamu nggak ngasih nomor HP ke aku, sih?” Asuuu, jijik tenan kalau ingat bagian itu.

Nah, setelah lagu request-nya diputar, selang beberapa lagu dan beberapa kali bacain SMS, tetiba mas penyiarnya baca SMS yang bikin saya kegirangan bukan main. Isi SMS yang dibaca masnya itu kayak gini, “Buat yang udah request-in lagunya Kangen Band, makasih banget ya. Jadi semangat ngerjain PR.”

Auto ngetik SMS lagi saya ke mas penyiar dan berharap SMS saya dibaca sebelum acara kelar. Maklum saja, pada masa itu antusias muda mudi buat kirim salam lewat acara radio emang gede banget. Telat dikit ngirim SMS, bisa nggak kebaca.

Saya mengirim SMS dengan menggebu-gebu dan kalimatnya adalah, “Buat Anita, semangat ngerjain PR ya. Jangan lupa istirahat dan mimpi indah!” tentunya dengan kalimat alay pada masanya. Sayangnya, acara radio itu selesai sebelum SMS kedua saya dibacakan. Acara kirim salam lewat radio memang layaknya berpacu dengan waktu. Anita pasti sudah menunggu-nunggu SMS balasan saya, tapi pada akhirnya kecewa karena merasa saya nggak balas.

Besoknya pas di sekolah, Anita cuma senyum-senyum manja kalo kebetulan berpapasan atau bertatapan dengan saya. Akhirnya saya nyamperin dia pas mau istirahat. “Semalam, aku bales lagi loh pesan dari kamu.” kata saya sambil prengas-prenges.

“Nggak tahu, udah ketiduran sih.” Saya ingat betul gimana gerak-gerik Anita yang salting waktu itu.

“Tapi, nggak sempat kebaca. Acaranya keburu selesai.”

“Emangnya ngirim pesan apa?”

Nah, itu dia pertanyaan yang memang sudah saya tunggu-tunggu. “Rahasia!” saya mencoba sok misterius. “Makanya, nanti malam dengerin lagi. Aku kirim lagi sambil request Kangen Band juga. Jangan lupa bales SMS aku di sana ya.”

Dan semenjak itu, saya menemukan cara yang lebih romantis daripada komunikasi melalui SMS secara langsung. Cara itu adalah saling kirim salam di sebuah acara radio yang didengarkan banyak kawula muda. Biar saja dunia tau kalau saya memang naksir Anita waktu itu, dan Anita juga memberi respons yang manja-manja.

Sialannya, setelah berlalu beberapa minggu masa romantis itu, Anita ditembak sama anak sialan dari kelas lain. Parahnya lagi, Anita menerima dan mereka resmi pacaran. Ah, kalau saja dulu saya sempat nembak Anita lewat acara kirim salam di siaran radio itu, Anita pasti akan menerimanya lewat balasan di acara itu juga, level romantis acara radio itu akan semakin klimaks.

BACA JUGA Pengalaman Saya Nekat Menjadi Asdos Ilegal dan tulisan Riyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 November 2020 oleh

Tags: hubungannostalgia
Riyanto

Riyanto

Juru ketik di beberapa media. Orang yang susah tidur.

ArtikelTerkait

Nama Saya Terinspirasi dari Bus dan Pemain Ketoprak terminal mojok.co

Akibat Kelakar dari Sebuah Nama Panggilan

20 Juli 2019
kembar identik

Adikku Kembar Identik dan Itu Tidak Mudah

20 September 2019
Keseriusan dalam Hubungan Itu Penting, tapi Nggak Ngebet Juga!

Keseriusan dalam Hubungan Itu Penting, tapi Nggak Ngebet Juga!

26 Januari 2022
jadi jomblo

Beruntunglah Kalian Para Jomblo

30 Juli 2019
Berbagai Cara yang Saya terminal mojok.co Lakukan Biar Punya Mata Minus dan Bisa Pakai Kacamata

Berbagai Cara yang Saya Lakukan Biar Punya Mata Minus dan Bisa Pakai Kacamata

15 Desember 2020
Kencan Buta via MIRC dengan Ending Membagongkan. Kencan Amburadul #1 terminal mojok.co

Kencan Buta via MIRC dengan Ending Membagongkan. Kencan Amburadul #1

14 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.