Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

3 Keuntungan Naik Pesawat Citilink Jakarta-Surabaya yang Nggak Disadari Penumpang

Tiara Uci oleh Tiara Uci
21 Februari 2024
A A
3 Keuntungan Naik Pesawat Citilink Jakarta-Surabaya yang Nggak Disadari Penumpang

3 Keuntungan Naik Pesawat Citilink Jakarta-Surabaya yang Nggak Disadari Penumpang (Andrew Thomas via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Dulu saya kurang cocok dengan Citilink karena sering ketinggalan pesawat. Sebenarnya bukan salahnya Citilink juga, sih, tapi saya merasa selalu apes kalau naik maskapai lokal satu ini, makanya saya menghindarinya. Akan tetapi belakangan ini saya merasa kesialan saya mulai hilang. Sudah beberapa kali saya naik Citilink dari Surabaya ke Jakarta PP dan berhasil naik kabin alias nggak ketinggalan pesawat.

Selain itu, jadwal penerbangan Citilink dari Surabaya ke Jakarta juga makin banyak. Setidaknya ada lebih dari 3 kali penerbangan dalam sehari sehingga memudahkan penumpang memilih jadwal yang sesuai dengan keperluan.

Hubungan saya dengan Citilink yang awalnya terasa menyebalkan berubah jadi menyenangkan. Bahkan, saya merasa ada manfaat tersembunyi yang bisa saya dapatkan saat naik maskapai lokal ini dari Jakarta ke Surabaya yang jarang disadari banyak orang.

Naik Citilink dari Jakarta (T3 Bandara Soetta) dikeluhkan banyak penumpang padahal…

Banyak orang mengeluh malas naik Citilink dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta karena lokasi gate-nya jauh dari pintu masuk. Padahal gate yang jauh nggak selalu buruk, lho, melainkan bisa menjadi hal positif. Ini cuma soal mindset, Rek.

Pengaturan gate di T3 Soetta memang nggak berpihak pada kaum miskin. Gate 1-10 digunakan untuk penerbangan internasional, sementara gate 11-20 atau gate yang dekat pintu masuk digunakan untuk penumpang Garuda Indonesia. Nah, untuk penumpang pesawat low cost seperti Citilink dan Pelita Air selalu kebagian gate 20 ke atas. Jangan tanya Lion Air di mana, soalnya mereka parkirnya di T1-T2, ya.

Sebenarnya saya nggak pernah melihat aturan tertulis di map Bandara Soekarno Hatta kalau Citilink harus parkir pesawat di ujung belakang sementara Garuda Indonesia di depan. Tapi berdasarkan pengalaman pribadi saya yang terjadi selalu begitu.

Kalau saya naik Garuda Indonesia dari Jakarta ke Ternate, dapatnya gate 11 atau paling mentok gate 13. Akan tetapi kalau saya naik Citilink ke Surabaya, Jogja, Solo, bahkan Kualanamu sekalipun selalu dapat antara gate 20 hingga 28. Seolah-olah pengelola bandara ingin mengatakan pada saya, “Kamu orang miskin, jadi jalan yang jauh, ya!”

#1 Keuntungan pertama: penerbangan Citilink dari Jakarta membantu program diet penumpang

Saya nggak menghitung secara pasti berapa meter jarak antara pintu masuk bandara menuju gate 28. Namun, saya sempat menghitung dengan smart watch jumlah langkah yang saya tempuh dari pintu masuk bandara menuju gate 28, yaitu 3100 langkah. Ini saya berjalan lurus saja ya, nggak mampir ke coffee shop, game center, atau area lain di bandara. Bayangkan kalau saya mampir ke toko oleh-oleh, toilet, musala, atau jalan-jalan dulu di area bandara, mungkin bisa mencapai 5000 langkah lebih.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau kita melihat layar yang dipasang di dekat moving walkway Bandara Soetta, di situ ada informasi jika berjalan 1000 langkah dapat membakar kurang lebih 40 kalori. Artinya, hanya dalam satu kali bepergian dengan maskapai Citilink dari T3 Soetta, kita sudah membakar kalori sedikitnya 120 Kal. Benar-benar membantu orang yang malas berolahraga tapi pengin kurus, kan?

Pembakaran kalori tersebut bisa lebih maksimal lagi kalau kita membawa banyak barang bawaan. Kapan lagi bisa olahraga di tempat yang bersih, nyaman, dingin, sekaligus gratis kalau bukan di T3 Soetta bersama Citilink? Bepergian dengan Citilink dari T3 Soetta dijamin akan membuat program diet kita berhasil asalkan dilakukan secara rutin.

#2 Keuntungan kedua: naik pesawat sambil belajar pantun

Saat naik pesawat Citilink, penumpang akan diberi beberapa pantun. Biasanya pantun akan terdengar saat pesawat take-off, sesaat sebelum pramugari menjual makanan/merchandise, dan saat pesawat landing.

Pantun adalah salah satu karya sastra yang terikat dengan aturan. Dari Citilink, kita bisa tahu kalau pantun itu memiliki ciri-ciri, yaitu terdiri dari empat baris dengan pola a-b-a-b, a-a-a-a, dan bisa juga selang-seling a-b-b-a tapi nggak bisa jika polanya a-a-b-b.

Saya berikan contoh pantun Citilink a-b-a-b buat jamaah mojokiyah:

Jalan-jalan ke Borobudur (a)
Mampir dulu ke Bukittinggi (b)
Para penumpang yang sedang tidur (a)
Ayo bangun sarapan pagi (b)

Pantun Citilink pola a-a-a-a:

Pagi-pagi makan cumi (a)
Makannya di atas permadani (a)
Terima kasih sudah memilih kami (a)
Selamat menikmati penerbangan ini (a)

Dan masih banyak pantun lainnya lagi. Umumnya pantun Citilink lebih menekankan unsur intrinsik. Ciri khas pantun ini ada pada rima yang memiliki akhiran serupa agar menarik. Di mana lagi kita bisa belajar pantun gratisan kalau bukan di dalam kabin Citilink.

#3 Keuntungan ketiga: penumpang bisa belajar teori ekonomi Adam Smith di atas kabin

Pernah mendengar kalimat “keluarkan modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya”? Pernyataan tersebut umumnya disampaikan guru SMP anak generasi 90-an untuk menyederhanakan teori ekonomi klasik milik Adam Smith.

Dan tahukah kalian kalau teori tersebut nggak terbukti benar, setidaknya jika kita melihat praktik ekonomi (jual-beli) di dalam kabin pesawat Citilink. Di setiap kursi penumpang, Citilink selalu menyelipkan katalog produk yang bisa dibeli oleh penumpang. Nah, hampir semua penumpang biasanya melihat dan membolak-balik majalah tersebut. Tapi, jarang sekali saya menemukan penumpang yang membeli produk tersebut.

Sebenarnya produk di katalog maskapai Citilink bagus-bagus, kok. Ada syal, miniatur pesawat, parfum, jam tangan, hingga tasbih digital. Masalahnya hanya satu: harganya kelewat mahal. Citilink kelihatan terlalu ingin mengambil untung sebanyak-banyaknya dengan modal sekecil-kecilnya. Saya beri contoh satu produk yang dijual Citilink adalah tasbih digital. Di atas kabin, tasbih digital dijual seharga Rp36 ribuan, padahal produk yang sama persis di Tokopedia harganya Rp6 ribuan saja.

Dari Citilink kita belajar bahwa memanfaatkan peluang berdagang dalam kabin pesawat kurang berhasil selama maskapai menjual produk tersebut jauh di atas harga pasaran. Orang kaya gabut sekalipun malas membuang uang untuk sesuatu yang kelewat mahal dari harga aslinya, apalagi jika produk tersebut bukan produk limited edition.

Itulah tiga manfaat tambahan yang bisa kita dapatkan saat naik Citilink rute Jakarta-Surabaya. Kalau masih ada yang kurang, silakan tambahkan sendiri pada kolom komentar, ya.

Jalan-jalan ke Surabaya
Mampir dulu ke Jogjakarta
Sampai di sini dulu artikelnya
Semoga pembaca Terminal Mojok suka

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Perbandingan 2 Maskapai Lokal Terbaik: Batik Air Masih Lebih Unggul daripada Citilink.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2024 oleh

Tags: Bandara Soekarno-HattaCitilinkmaskapaiNaik PesawatPenumpangpenumpang pesawatpesawatpesawat terbangpilihan redaksipramugariterminal 3
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Mustahil Mahasiswa UI Meromantisasi Kota Depok, Kenal Saja Tidak

Mustahil Mahasiswa UI Meromantisasi Kota Depok, Kenal Saja Tidak

3 Mei 2025
Lawson Nggak Layak Disebut Convenience Store, melainkan Hasil Kawin Silang Kafe dan Warkop

Lawson Nggak Layak Disebut Convenience Store, melainkan Hasil Kawin Silang Kafe dan Warkop

11 April 2024
Misteri Sri Sultan HB VII dan Kutukannya pada Raja Jogja yang Makin Hari Makin Nyata

Misteri Sri Sultan HB VII dan Kutukannya pada Raja Jogja yang Makin Hari Makin Nyata

30 Januari 2024
Sisi Gelap Kampung Durian Runtuh Upin Ipin yang Nggak Disadari Penonton

Sisi Gelap Kampung Durian Runtuh Upin Ipin yang Nggak Disadari Penonton

1 Maret 2024
Purwokerto, Kota Kecil Rasa Jakarta: Semakin Mahal dan Kekinian padahal Dompet Warganya Pas-pasan

Purwokerto, Kota Kecil Rasa Jakarta: Semakin Mahal dan Kekinian padahal Dompet Warganya Pas-pasan

16 Mei 2025
stasiun citayam kereta api penataran blitar mojok

Seandainya Kereta Api Punya Fasilitas Bagasi Ekstra seperti Pesawat

28 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.