Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Ketimbang Pengin Jadi Maudy Ayunda, Mending Belajar Jadi Orang Tuanya Saja

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
13 Juni 2021
A A
Ketimbang Pengin Jadi Maudy Ayunda, Mending Belajar Jadi Orang Tuanya Saja terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saat kecil saya sering dibanding-bandingkan sama Joshua Suherman oleh orang tua saya. Hal itu sungguh amat menjengkelkan. Padahal saya nggak pengin jadi seorang artis cilik. Namun pada akhirnya saya jadi insecure dan itu nggak asyik. Para om-om dan kakak kita, sering dibanding-bandingkan dengan Bapak Habibie, sang genius asli Indonesia. Lebih tepatnya disuruh jadi seperti Bapak Habibie. “Belajar yang pinter biar kayak Pak Habibie, bisa bikin pesawat!” Begitu kata para boomer. Kini, banyak pemuda dan pemudi yang insecure melihat pencapaian seorang Maudy Ayunda, aktris sekaligus penyanyi yang jempolan banget.

Siapa yang nggak pengin? Muda, berbakat, berprestasi, berpendidikan tinggi, saya yakin Mbak Maudy nggak pernah dipanggil ke BP, apalagi punya nilai merah. Seolah kehidupan Mbak Maudy adalah kehidupan sempurna impian banyak orang. Nggak kayak kita, yang masih saja bingung milih voucher paket internet, hanya karena beda lima ribu. Saat Mbak Maudy lulus dengan menggaet dua gelar sekaligus, sebagian kita masih suka bikin konten TikTok joget ngasal di warung dan nikahan tanpa rasa malu. Kasihan, mana masih muda.

Tapi, kita harus ingat satu hal. Sebenarnya Mbak Maudy itu memang hebat, namun tetap ada andil besar dari orang tuanya. Kita harus memahami bahwa asuhan dari orang tuanya adalah faktor besar yang mempengaruhi kehidupan Mbak Maudy, yang juga wajib kita pelajari. Orang tuanya bisa mendidik anak dengan baik, pun memberi privilese yang layak. Hasil dari segala privilese itu, mampu membuat seorang Mbak Maudy Ayunda jadi seperti sekarang. Berprestasi, bermanfaat, nggak omdo, dan banyak gaya. Nggak kayak anak orang yang lain, mentang-mentang bapaknya orang penting dan bisa ngasih banyak privilese, malah makin ngelunjak.

Mungkin kita nggak bisa jadi seperti seorang Maudy Ayunda, tapi kita masih bisa mengusahakan agar bisa jadi seperti orang tuanya Mbak Maudy. Mungkin memberikan privilese dalam bentuk harta, kita nggak bisa mirip seratus persen. Tapi, kita bisa belajar cara mendidik anak dengan baik dan benar. Seperti mengajarkan kemandirian dan empati, biar anak kita nanti nggak bombongan dan acuh dengan masalah di sekitarnya.

Menjadi orang tua memang nggak ada sekolahnya. Di zaman empat poin nol ini, sebenarnya mudah jika kita ingin mencari informasi. Ada banyak buku, kelas, sampai ke tutorial parenting. Banyak psikolog anak dan psikiater yang siap membimbing kita. Memang terkadang nggak murah ikut kelas-kelas semacam itu. Bund, ini semua inveatasi juga buat masa depan. Meski belum nikah apalagi punya anak, saya rasa belajar tentang parenting bisa dimulai dari sekarang. Hitung-hitung persiapan, biar nggak telat ngambil start, biar bisa berhati-hati sejak awal.

Seperti para tokoh berpengaruh lain, Habibie, Soekarno, Kartini, Ki Hajar Dewantara, dan lain sebagainya. Mereka datang dari keluarga yang bukan kaleng-kaleng, bangsawan, dan kaya raya. Segala privilese itu diimbangi dengan pendidikan kesetaraan hak dan rasa kemanusiaan yang tinggi dari keluarganya. Hasilnya juga nggak kaleng-kaleng, mereka bisa menghadirkan manfaat untuk banyak orang.

Nggak semua bangsawan di zaman itu mau menghargai orang lain, malah banyak yang jadi antek penjajah. Terbukti dengan privilese dan asuhan yang baik, seorang anak bisa tumbuh menjadi orang hebat dan berguna beneran bagi bangsa dan negara. Meski tetap saja, sebaik-baiknya mereka, saya nggak yakin mereka bisa lolos tes wawasan kebangsaan dari KPK yang ajaib itu.

Sumber Gambar: YouTube Trinity Optima Production

Baca Juga:

Mindfulness Parenting Mengajari Saya untuk Tidak Menurunkan Trauma kepada Anak Masa Depan Saya

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

BACA JUGA Tagar #GoodbyeMaudy dan Harapan Orang Indonesia dan tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2021 oleh

Tags: ilmu parentingmaudy ayundaParentingpendidikan terminal
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Inspirasi Drakor L.U.C.A._ Seandainya Ada Pembangkit Listrik Tenaga Belut Listrik (PLTBL) di Indonesia terminal mojok

Inspirasi Drakor ‘L.U.C.A.’: Seandainya Ada Pembangkit Listrik Tenaga Belut Listrik (PLTBL) di Indonesia

26 Mei 2021
Memuji Anak dengan 'Kamu Pintar, Nak!' Adalah Alasan Anak Jadi Mudah Menyerah MOJOK

Memuji Anak dengan ‘Kamu Pintar, Nak!’ Adalah Alasan Anak Jadi Mudah Menyerah

23 Juli 2020
Losmen Bu Broto: Kupas Tema Prasangka dalam Keluarga terminal mojok.

Losmen Bu Broto: Kupas Tema Prasangka dalam Keluarga

22 November 2021
Menangis Saat Mengerjakan Tugas Sudah Jadi Tradisi Anak Sekolah di Indonesia terminal mojok

Menangis Saat Mengerjakan Tugas Sudah Jadi Tradisi Anak Sekolah di Indonesia

7 Agustus 2021
warisan balas budi kepada orang tua mojok

Insiden Anak Minta Warisan dan Pentingnya Kesiapan Saat Memutuskan Punya Anak

2 Agustus 2021
gocar

Anak Ketinggalan di GoCar: Kok Bisa Sih?

21 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.