Pencinta sepak bola Indonesia pasti mengenal Arthur Irawan, seorang pemain multitalenta yang pernah merumput di Spanyol dan sekarang justru bermain untuk Persik Kediri. Nama Arthur begitu tersohor, bahkan konon katanya, kata tersohor itu muncul gara-gara Arthur.
Lucu? Nggak ya? Oke deh.
Tak hanya itu, rumornya Arthur Irawan telah membeli saham Persik Kediri lewat PT AAG yang didirikannya. Tidak mengejutkan ketika Arthur Irawan kerap menjadi starter utama saat Persik Kediri berhadapan dengan lawan-lawannya di kompetisi BRI Liga 1. Tentu saja hal ini bukan karena blio pemilik saham. Pasti karena skill blio yang sundul langit bagusnya.
Blio sempat dielu-elukan sebagai harapan baru bagi Timnas Indonesia. Memang patut diakui, Arthur Irawan merupakan pemain sepak bola yang menguasai beberapa posisi seperti bek kanan dan kiri, gelandang bertahan, striker, winger, apa aja bisaaaa.
Bahkan, ada yang bilang kalau beliau bisa satu posisi yang sangar: gelandang pengangkut saham. Sumpah, ini keren. Sekelas Toni Kroos dan Modric aja kukut perkara ini.
Namun, belakangan, blio justru menjadi bahan bullyan di media sosial. Baru-baru ini, Arthur Irawan mendadadak viral setelah mengamuk ke suporter Persik Kediri setelah pertandingan menghadapi PSM Makassar selesai.
Dilansir dari akun Twitter Mafia Wasit, Arthur Irawan terlihat sedang menuju ke ruang ganti usai laga lawan PSM Makassar. Di saat yang bersamaan ada seorang suporter yang meneriakkan “Arthur out woy out” kepada pemilik saham Persik Kediri tersebut.
Merasa dirinya diteriaki, Arthur Irawan nampak marah dan malah menantang orang tersebut untuk menghadapnya dan berkelahi. Manusia, pada dasarnya, bukan makhluk sempurna.
Sejujurnya, bagi saya Arthur Irawan tidak cocok sebagai pemain sepak bola profesional, justru lebih mantap kalau jadi pundit aja. Saya mempunyai alasan kuat mengapa Arthur Irawan lebih cocok jadi pundit daripada pemain sepak bola, berikut alasannya.
Alasan pertama, Arthur Irawan ini mempunyai bakat berbicara luwes di depan kamera. Contohnya pada saat diwawancarai di ajang Trofeo Ronaldinho, Arthur Irawan tampak luwes menjawab pertanyaan dari wartawan tanpa terbata-bata. Memang cocok seperti permainannya, luwes karena nggak ngapa-ngapain.
Tak hanya itu, Arthur juga pernah menjadi narasumber di podcast Jebreetalks yang semakin menunjukkan bahwa ia mempunyai kemampuan berbicara layaknya seorang pundit. Ngeri, tenan. Wong kok iso multitalenta ngene iki, lanang ki ngene iki riii.
Alasan kedua, Arthur Irawan mempunyai modal kapital yang cukup untuk mengawali karier sebagai pundit di Indonesia. Bahkan jika memungkinkan, Arthur bisa membeli kanal YouTube Jebreetmedia TV dan dapat langsung bergabung sebagai pundit di DPI (Dewan Pundit Indonesia).
Jika tidak ingin menjadi pundit juga tidak apa-apa, saya hanya memberi saran sebagai penikmat sepak bola yang peduli terhadap karier pemain multitalenta seperti Arthur Irawan.
Daripada sering dibully netizen, lebih baik keluar dari zona nyaman dan merambah dunia baru. Toh, jadi pundit juga keren dan nggak butuh analisis yang tepat. Tinggal ngata-ngatain tim aja kayak Koch Jastin, kelar.
Ingat, pengalaman adalah guru terbaik, jikalau gagal sebagai pemain sepak bola dan malah membuat Persik Kediri degradasi, lebih baik berserah diri saja.
Mungkin Arthur ingin menyemangati para kawula muda untuk tetap semangat menggapai cita-cita walau banyak rintangan yang menghalangi. Hidup itu sudah ada yang ng-Arthur, jadi terobos aja rintangannya.
Penulis: Abdul Rouf
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Arthur Irawan Dipanggil Timnas Bukan Pengalihan Isu Liga 1 Tanpa Degradasi