Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Ketika Menggunakan Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar Malah Ditertawakan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
3 Agustus 2019
A A
bahasa indonesia

bahasa indonesia

Share on FacebookShare on Twitter

Pada masa kuliah tepatnya semester 4 adalah waktu di mana saya sedang gencar-gencarnya mencari pacar, minimal jadi gebetan dulu. Memangnya para pekerja saja yang merasa penat dengan segala tugas dan beban kerjanya? Mahasiswa juga bisa penat dengan kegiatan belajarnya, toh? Dengan adanya gebetan, paling tidak saya menjadi ada penyemangat belajar dan kalau bosan tinggal kencan di akhir pekan. Sederhananya, seperti itu harapan saya.

Dan benar saja, pada masa itu saya sempat memiliki gebetan yang terbilang manis dan tidak membosankan, penuh perhatian dan betul-betul memanjakan saya. Apa yang saya mau, dengan segera disediakan. Kapan pun saya ingin bertemu dia selalu menyisihkan waktu. Cukup sempurna untuk jangka panjang dan di masa mendatang. hehe.

Hubungan kami tak terlepas dari menjaga komunikasi satu sama lain, karena masih kuliah dan uang saku yang dimiliki seadanya, kala itu kami lebih sering berbalas chat untuk menghemat pengeluaran. Saya dan gebetan memang berbeda gaya saat chattingan, dia selalu kirim chat per-bar atau bubble dan info setengah-setengah juga penggunaan kata yg santai, sedangkan saya berusaha menggunakan kalimat yang baku, mulai dari huruf kapital, penggunaan titik-koma dan tanda baca lainnya diusahakan tepat pada posisinya.

Pada waktu itu, saya mendapat teguran dari gebetan “Kamu kalau chat formal banget, sih. Aku pegel bacanya,” begitu katanya. Bukan tanpa alasan saya seperti demikian, mungkin terkesan seperti keren-kerenan tapi pada waktu itu saya betul-betul ingin membiasakan mengetik secara formal untuk persiapan skripsi. Saya tidak mau banyak revisi hanya karena tanda baca dan penggunaan beberapa kata yang harusnya bisa diantisipasi di awal.

Hasilnya betul-betul saya rasakan saat pengerjaan skripsi, soal tanda baca hanya ada beberapa yang masih salah, selebihnya teori dan penambahan sedikit kesimpulan.

Selain itu, entah karena kebiasaan atau memang saya yang kurang menyesuaikan gaya bahasa, kadang sewaktu menggunakan kata “kami” pada percakapan secara langsung beberapa teman saya menertawakan, “hah, kami? Formal banget, sih,” begitu kata mereka. Padahal saya memang sedang bercerita tentang saya dengan orang lain pada waktu itu, bukan saya dengan mereka—teman-teman yang sedang mendengarkan cerita saya secara langsung.

Ya, walaupun saya tidak sekaku itu sewaktu berbicara secara langsung dan masih bisa menempatkan diri, hanya saja ada beberapa kata yang baiknya dibiasakan penggunaannya secara benar, toh? Karena tidak selamanya kita semua berbicara dengan teman sebaya, untuk urusan pekerjaan dan secara profesional tentu harus menyesuaikan gaya bahasa—apalagi pada atasan atau pimpinan.

Selama sopan dan dapat dimengerti, baiknya tidak perlu dibuat heboh. Apalagi jika seseorang tersebut memang sedang belajar dan membiasakan menggunakan pedoman bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berbicara setengah-setengah menggunakan antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia ala anak JakSel tidak boleh dan jadi bahan celaan, lalu belajar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar pun dicela juga tanpa reward sedikit pun?

Baca Juga:

4 Hal Penting yang Harus Diketahui Jika Ingin Berkunjung ke Blok M Jaksel agar Kunjunganmu Tidak Sia-sia

Cerita Orang Jakarta Selatan di Perantauan: Dicap Anak Gaul, padahal Aslinya Biasa Aja

Yang seperti demikian artinya tidak fair. Hanya mencela sewaktu membuat kesalahan tapi tidak pula memuji saat melakukan sesuatu yang benar. Katanya, sebagai orang Indonesia harus bangga menggunakan bahasa sendiri, nyatanya saat ada yang mengusahakan seringkali terbentur oleh nyinyiran dan omongan merendahkan.

Dalam berkomunikasi—baik secara langsung atau lewat pesan singkat—sudah sewajarnya menyesuaikan dengan lawan bicara. Bagaimana berbicang dengan yang lebih tua, dengan teman sebaya, atau yang lebih muda—bukan berarti bicara dengan mereka yang lebih muda terkesan dan terlihat sok tahu akan segala hal.

Tidak ada yang salah dengan belajar dalam hal apa pun selama baik dan memberi manfaat, baik bagi diri sendiri pun orang lain termasuk dalam belajar mengaplikasikan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang berlaku. Salah hanya bagian dari proses belajar yang harapannya membuat seseorang semakin lebih paham akan suatu hal di waktu mendatang.

Seperti apa yang seringkali disampaikan oleh Ivan Lanin dan menjadi salah satu quote favorit saya, utamakan bahasa Indonesia, pelihara bahasa daerah, kuasai bahasa asing.

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2022 oleh

Tags: anak gaulanak mudabahasa indonesiaivan laninjakselpercakapanPergaulan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Rahasia di Balik Kata 'Rasa' dalam Makanan dan Minuman Kemasan terminal mojok.co

Mari Bersepakat Bahwa Indomaret Lebih Baik Daripada Alfamart

25 Juni 2019
Marriage is Scary Nyata, Anak Muda Memang Takut pada Pernikahan

Marriage is Scary Nyata, Anak Muda Sekarang Memang Takut pada Pernikahan

20 September 2024
Cinere, Kecamatan di Depok yang Vibes-nya Lebih Jaksel ketimbang Depok kerja di jakarta

Cinere, Kecamatan di Depok yang Vibes-nya Lebih Jaksel ketimbang Depok

21 Juli 2024
Mempertanyakan Orang Jawa Tulen yang Masih Bingung dengan Istilah Bahasa Jawa “Selawe”, “Seket", dan “Sewidak” Mojok.co

Mempertanyakan Orang Jawa Tulen yang Masih Bingung dengan Istilah Bahasa Jawa “Selawe”, “Seket”, dan “Sewidak”

22 Mei 2024
Jakarta Selatan, Tempat Paling Ideal bagi para Perantau. Lebih Aman, Nyaman, dan Terjangkau dari Daerah Jakarta Lainnya semarang

Jakarta Selatan, Tempat Paling Ideal bagi para Perantau. Lebih Aman, Nyaman, dan Terjangkau dari Daerah Jakarta Lainnya

3 April 2025
15 Kosakata Bahasa Sunda yang Susah Diartikan ke Bahasa Indonesia. Orang Sunda Juga Bingung Menjelaskannya

15 Kosakata Bahasa Sunda yang Susah Diartikan ke Bahasa Indonesia. Orang Sunda Juga Bingung Menjelaskannya

25 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.