Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ketika Luhut, Trump, dan Ahok Main Karambol di Cakruk yang Sama

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
21 November 2020
A A
Ketika Luhut, Trump, dan Ahok Main Karambol di Cakruk yang Sama terminal mojok.co

Ketika Luhut, Trump, dan Ahok Main Karambol di Cakruk yang Sama terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Politik memang hal yang menyenangkan. Apalagi bagi pihak yang menang. Pihak yang kalah tentu saja barang satu atau dua tahun meratapi, besoknya ngosak-ngasik lagi. Nggak ada alasan gembos di tengah jalan, apalagi pihak-pihak yang punya privilese macam Bobby Nasution dan Gibran. Tapi, yah, begitulah politik. Bagai bermain dadu bermata enam, semua adalah kesempatan.

Dari tiap pagelaran politik, selalu muncul nama-nama yang sahih. Di zaman Perang Bharatayuddha misalnya, muncul satu nama bernama Patih Sengkuni yang licik ngauzubillah dalam permainan catur. Politik juga melahirkan pihak goblok, masih dalam contoh kasus yang sama, Yudhistira misalnya. Ia pertaruhkan negaranya, Indraprastha. Bahkan Dropadi ia pertaruhkan dalam permainan dadu tersebut.

Pun dalam tiap pagelaran pilpres di negara kita maupun di negara tetangga. Nggak hanya pilpres wes, kegayengan selalu muncul bahkan dalam kontestasi akar rumput seperti pemilihan RT atau ketua pemuda. Bahkan, di dekat desa saya, ada yang berani adu jotos hanya untuk posisi ketua pemuda.

Dari kontestasi ke kontestasi, memunculkan watak yang abadi. Kita tarik saja tiga nama, Luhut, Trump, dan Ahok. Tiga sosok yang punya karakter kuat. Pun ketiganya punya karakteristik politik yang berbeda. Bagaimana jadinya ya semisal tiga tokoh ini duduk di cakruk yang sama, kemudian main karambol dengan riangnya? Mungkin, bakal begini jadinya.

Di sebuah cakruk, Trump sedang menggulung sarungnya. Sedangkan Luhut dan Ahok sudah ketawa-ketiwi mencoreng muka masing-masing dengan bedak. Maklum, Trump anak orang kaya pengusaha losmen di bilangan Kaliurang, pikir-pikir dulu kalau mau duduk sembarangan.

“Sini, lu! Duduk bisa kaga!” ajak Ahok. Suaranya nyenthe, tapi nggak bermaksud ngajak gelut.

“Iya, Rump. Sini, duduk, plah, kita membahas makna-makna logis dari tiap slentikan jari jemari kepada kristal,” ujar Luhut.

Trump pun duduk. Dengan lambe yang mencucu-mencucu, ia ngelus-ngelus papan karambol. “Licin sekali,” jemarinya ngawis-ngawis ke angkasa, di hadapan wajah Ahok dan Luhut. “Licin seperti omonganmu, Hok,” kata Trump.

Baca Juga:

Bila Alumni 212 Sudah Muncul di Media, Siapkan Diri Anda, sebab Iklim Politik Akan Makin Panas

Bahkan Sampai Masa Jabatan akan Berakhir, Jokowi Belum Pernah Ke Kediri

Luhut pun tertawa kemekelen. “Melalui media yang nggak terbatas dan melampauinya, Trump memang bener sih, Hok,” kata Luhut sok asyik.

Trump ikutin njentik kristal karambol, kristal demi kristal bertabrakan dengan gemuruh. “Ugh, ribetnya. Padahal tinggal masukin ke lubang, tapi ribet,” kata Trump makin mencucu. Kembali mengawis-ngawis-kan tangannya, Trump nambahi, “Ribet, kayak omonganmu, Hut!”

Ahok pun menahan tawa. Ia tahu porsi. Takutnya, ada yang tersinggung dengan ketawanya dia. Lha gimana, minggu lalu saja Ahok didemo oleh remaja masjid lantaran omongannya yang keliwat licin. Hasilnya Ahok dirumahkan, nggak boleh keluar desa.

“Sini, sini, aku aja yang menjentikkan kristal agar masuk menuju lobang-lobang dengan khidmat dan tepat sasaran,” ujar Luhut kebawa emosi.

“Kok lu lagi sih, Hut? Kan harusnya gua?” Ahok terpancing juga.

“Udah, kamu diam aja, daripada didemo satu negara!” tutup Luhut bersiap nyentil kristal karambol.

“Yaelah, kepalaaaaaa, pundak, Luhut lagi, Luhut lagi,” katanya. Naklum, Luhut ini jabatannya hanya seksi perkap dalam hierarki karang taruna, tapi terkadang kewenangannya sudah kayak ketua karang taruna. Ia nggak mau tampil, tapi mau unjuk gigi terus.

Trump dari tadi hanya diam dan memainkan ponselnya. Jebul ia sedang nge-tweet begini, “THEY WOULDN’T LET KARAMBOLL’S (bahasa Inggris e karambol opo, sih?) WATCHERS INTO THE CAKRUK ROOMS. UNCONSTITUTIONAL!!!” ujarnya dengan keminggris. Tak lama, Twitter pun memberikan peringatan atas cuitan tersebut. Mampus!

Kemudian giliran Ahok, ia berhasil nyentil satu kristal raja milik Trump. Ia berteriak girang dan Luhut tampak mrengut tanda nggak suka. Trump yang jengkel pun melirik ke Luhut, “Gimana nih, Hut?”

Luhut menjawab, “Saya tidak terpikir soal itu. Ya tidak tahu, itu urusan anak buah saya ” Wedyan, anak buah, Buos! Sekaliber seksi perkap saja punya anak buah.

“I WON THE KARAMBOLL!” kata Trump.

Ahok pun wajahnya langsung merah. Ia kemudian petantang-petenteng sambil bilang, “Won the karambol, won the karambol, pemahaman nenek lu?!”

Sambil nangis di pojok cakruk, Trump memainkan ponselnya dan kembali nge-tweet, “I WON THIS KARAMBOLL, BY A LOT!” Bagai pria yang patah hati, Trump mengubah foto profil dan header Twitter-nya menjadi warna hitam.

Nggak kalah kesalnya, Luhut pulang ke markas karang taruna, mau melaporkan kejadian ini kepada ketua yang hobi kerja, kerja, dan kerja. Saking hobinya kerja, ia sangat piawai mengurus desa dengan baik dan benar. Saking benarnya, semua pada turun ke lapangan desa, demonstrasi.

Ahok pun hanya bisa mbatin, “Waduh, dirumahkan lagi nih gua. Susah emang main sama bocah-bocah cepu dan penginnya menang terus.”

BACA JUGA Trump Butuh Sosok Ki Amien Rais untuk Bikin Aksi Protesnya Meriah dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 November 2020 oleh

Tags: ahokluhutTrump
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Pelajaran Seni Perang dari Prabowo Subianto dalam Menyikapi Konflik Indonesia-Cina di Natuna

Pelajaran Seni Perang dari Prabowo Subianto dalam Menyikapi Konflik Indonesia-Cina di Natuna

6 Januari 2020
daeng

Bolehkah Daeng Bermimpi Menjadi Presiden?

26 Agustus 2019
jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Tidak Ada yang Perlu Dikhawatirkan dari Keinginan Ahok Jadi Presiden Indonesia

29 Oktober 2020
Bila Alumni 212 Sudah Muncul di Media, Siapkan Diri Anda, sebab Iklim Politik Akan Makin Panas

Bila Alumni 212 Sudah Muncul di Media, Siapkan Diri Anda, sebab Iklim Politik Akan Makin Panas

9 September 2023
biden trump amerika mojok

Kita Sebenarnya Sedang Merayakan Menangnya Biden atau Merayakan Kalahnya Trump?

17 November 2020
Jokowi Belum Pernah Ke Kediri (Unsplash)

Bahkan Sampai Masa Jabatan akan Berakhir, Jokowi Belum Pernah Ke Kediri

17 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.