Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Ketika Benda-Benda di Sekitar Kita Beralih Fungsi Jadi Properti Aksi Caper di Medsos

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
27 Agustus 2019
A A
caper

caper

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak kemunculannya, media sosial tidak membutuhkan banyak pengakuan dari khayalak jika ia berperan aktif dalam kehidupan sehari-hari manusia. Karena tanpa ada pengakuan pun, dengan meningkatnya pengguna media sosial telah membuktikan bahwa seiring dengan perkembangan zaman, manusia telah menjadikan media sosial sebagai perkakas sehari-hari atau kebutuhan mereka untuk bersosial. Tentunya dengan cara yang praktis dan asyik.

Tidak heran, dengan kemunculan aplikasi-aplikasi media sosial membawa dampak yang signifikan terhadap gaya hidup manusia zaman now. Kita sering mendengar istilah pansos – panjat soisal atau social climbing melalui dunia maya.  Selain membutuhkan pengakuan tertentu oleh orang lain, ternyata tidak jarang juga pansos menjadi salah satu cara untuk menggali atensi warga netizen—terutama orang-orang terdekat.

Banyak di antara kita bisa jadi sering melihat aksi-aksi caper di medsos. Saya malah sangat yakin, jika beberapa pelaku caper di medsos itu adalah orang-orang terdekat kita. Hah kita? Lalu bagaimana cara mereka buat caper lewat medsos? Selama ini yang kita tahu kan medsos cuma jadi tempatnya para pemanjat. Pemanjat? Iyalah Pemanjat sosial. wqwq

Selain pansos, caper juga bisa dilakukan dengan mengunggah foto-foto barang yang biasa berada di sekitar kita. Tentunya aksi caper itu dibarengi dengan penulisan kepsyen-kepysen ala SobatAmbyar yang mengisahkan cerita galau gundah gulana, dan merasa jadi orang ter-ngenes seantero dunia. Atau bisa juga mereka menukilkan salah satu quotes bijak yang sering diungkapkan para sastrawan. Foto-foto itu kemudian diedit dengan efek filter foto.

Media sosial yang berfungsi sebagai media daring yang memungkinkan penggunanaya untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan juga saling berbagi. Di mulai dari fungsinya sebagai media untuk berbagi, rupanya dimanfaatkan juga oleh netizen untuk berbagi sambat atau berbagi semua kenelangsaan hidup mereka dengan update status WhatsApp atau memperbarui history Instagram.

Aksi-aksi caper ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi saya yang saya peroleh lewat lini media sosial saya—baik WhatsApp atau Instagram. Karena yah, harus diakui kedua medsos tersebut yang paling banyak disukai oleh netizen kebanyakan—termasuk saya sebagai netizen juga. Dari sanalah saya tahu jika beberapa barang bisa dialihfungsikan—mulai dari fungsi harfiah sampai menjadi fungsi yang  anti mainstream.

1.Obat

Barang pertama yang dapat diklaim sebagai barang yang berfungsi sebagai properti caper di medsos adalah obat. Iya, kalian tidak salah membaca. Dalam medsos, selain fungsinya sebagai pereda sakit, ternyata obat juga dapat dijadikan sebagai properti bagi mereka yang ingin caper. Kok bisa sih? Iya bisa dwuuongg!

Baca Juga:

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Mereka mengunggah foto obat-obatan terlarang. Setelah mengunggah foto obat, sebuah caption yang sengaja ditulis dengan irama nelangsa. Wadidaw!

Caper dengan properti obat ini dianggap aksi caper paling manjur. Karena dengan mengunggah foto obat dan ditambah dengan kepsyen nelangsa, mereka bisa menarik perhatian netizen lain. Lalu muncul ucapan-ucapan “Gws yha”, “Cepet sembuh yha?”, “Loh, kamu sakit apa?” begitulah kira-kira.

2. Buku

Barang kedua yang bisa beralih fungsi dalam dunia maya adalah buku. Jika biasanya buku digunakan sebagai barang untuk mendapatkan pengakuan sosial dari warganet, di lain sisi buku juga digunakan sebagai barang untuk cari mencari perhatian.

Nukilan kepsyen yang diambil dari kata-kata bijak dari sastrawan atau motivator nusantara kita biasanya akan turut menunjang dan menghias aksi caper ini. Mengunggah foto buku ke status WhatsApp dan history Instagram dilakukan untuk mencari perhatian warga netizen. Dengan banyaknya viewer status atau history tersebut, diharapkan aksi caper ini akan memunculkan kalimat-kalimat, “uh, punya buku karya si (anu) ya?”, “Pinjem dwuoongg!”

3. Tiket Bioskop

Barang ketiga yang bisa beralih fungsi dalam dunia maya adalah tiket bioskop. Selain fungsinya yang digunakan untuk tiket masuk dan nonton film bioskop, ternyata fungsi lain dari tiket bioskop adalah sebagai properti untuk cari perhatian di dunia maya. Bingung? Begini, begini.

Tiket bioskop sering difoto oleh pemiliknya lalu diunggah ke media sosial. Diunggahnya foto tiket bioskop ke status WhatsApp atau history Instagram biasanya sering diselingi kepsyen yang bisa menunjang aksi caper itu sendiri. Contohnya gimana? Salah satu contohnya adalah kepsyen “Nonton berdua doang, dasar emang jomblo sih”, “Setelah sekian lama nungguin film ini main yawlaaaa”, “Demi memenuhi kegabutan hari ini” dan masih banyak lagi.

Setelah melakukan aksi capernya, kalimat-kalimat “Lain kali sama aku aja nontonya”, “Besok atau minggu depan, nontonnya bareng aku yha?”, “Comblangin aku dong sama yang pakai baju biru” ea ea eaaa! Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat yang diharapkan dari aksi caper ini.

4. Cincin

Barang keempat yang bisa dijadikan penunjang aksi caper adalah cincin. Barang ini sangat karib bagi kita yang berada di usia dua puluh ke atas—ya apalagi kalau bukan karena faktor wayahe tunangan lan lamaran. Kekariban itu sering dimanfaatkan SobatAmbyar untuk caper di medsos. Biar seakan-akan tunangan gitu lho.

Mereka mengunggah foto cincin dengan kepsyen “Bismillah…”, “2020 pasang cincin”, “Sabar ya sayang, aku cari kamu dulu sekarang biar cincinku bisa berpasangan” dan masih banyak lagi kalimat yang serupa. Serah deh seraahhh! Dengan aksi caper itu, bisa memunculkan respon “Lho, kamu tunangan?”, “Jomblo tatak nganti kemratak”, “Alhamdulillah semoga dilancarkan sampai hari H pernikahan” dan respon lainnya ala netizen baper.

5. Buku Nikah

Barang kelima yang pernah saya jumpai dalam media sosial adalah buku nikah. Benda ini memang kurang lazim digunakan sebagai barang penunjang aksi caper warganet. Ketidaklaziman inilah yang justru dimanfaatkan oleh beberapa warga net. Buku nikah dialihfungsikan dari fungsinya sebagai bukti sah pernikahan di mata hukum dan agama, menjadi fungsi sebagai properti aksi caper di medsos.

Mereka mengunggah foto buku nikah dengan kepsyen “Alhamdulillah…”, “Bismillah, cari calon pemilik buku nikah warna ijo”, “Samawa, sobat” dan masih beberapa lagi lainnya yang senada dengan kalimat-kalimat tersebut. Dengan adanya aksi caper itu, bisa memunculkan kalimat-kalimat “Kamu kapan punya buku itu?”, “Selamat, semoga jadi keluarga yang samawa”, “Lho kamu nikah?” dan respon lainnya dari netizen yang baper. Aksi caper ini seru juga yha? 

Apapun dan bagaimana pun, aksi caper ini adalah bisa jadi salah satu bentuk ekspresi dari rasa kesepian seseorang. Untuk menanggapi aksi caper itu, ada baiknya kalau kita bersimpati dan menanggapinya dengan cara wajar dan tidak memberikan respon yang mengarah pada indikasi bullying. Namanya warganet, ada-ada saja kan kelakuannya? Bikin hepi ajhaa~ (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: anak mudacapercari perhatianGaya HidupMedia SosialMedsosreview film terbaruTren Masa Kini
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

Pekerja literasi yang mencintai buku, anak-anak, dan pendidikan. Suka berdiskusi sambil nulis ringan untuk isu-isu yang di sekelilingnya.

ArtikelTerkait

entah apa

Lagu Entah Apa yang Merasuki “Demokrasi” Kita dan Efek Suara Gagak

24 September 2019
pennywise

Jika Pennywise, Si Badut Film It, Nyasar ke Bandung

10 September 2019
permintaan pertemanan

Permintaan Pertemanan: Apa Harus Semua Dimasukkan?

24 Juli 2019
Food Vlogger Semakin Nggak Bisa Mendeskripsikan Rasa: Miskin Kosakata, Cuma Menang "Pedas"

Food Vlogger Semakin Nggak Bisa Mendeskripsikan Rasa: Miskin Kosakata, Cuma Menang “Pedas”

22 Juni 2024
merdesa

Merdesa, Indonesia

6 Agustus 2019

Berani Bacot di Media Sosial tapi, kok, Pakai Akun Bodong?

24 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.