Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Kesan Pertama Naik Trans Mamminasata, BRT-nya Makassar

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
6 Desember 2022
A A
Kesan Pertama Naik Trans Mamminasata, BRT-nya Makassar Terminal Mojok

Kesan Pertama Naik Trans Mamminasata, BRT-nya Makassar (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau jalan-jalan ke Makassar cobain deh naik Trans Mamminasata. Transportasi publik baru dengan ongkos terjangkau.

BRT atau bus rapid transit bukanlah moda transportasi baru bagi saya. Sejak masih kuliah di Semarang dulu dan bekerja sebentar di Jakarta, transportasi publik satu ini sudah jadi andalan saya untuk bepergian. Di Semarang namanya Trans Semarang, sementara di Jakarta disebut TransJakarta. Harus diakui, ongkosnya yang terjangkau dan rutenya yang cukup banyak membuat BRT cukup digemari warga.

Maka ketika akhir tahun lalu Kementerian Perhubungan meluncurkan Trans Mamminasata, BRT yang beroperasi di wilayah Makassar dan sekitarnya, saya langsung tertarik untuk mencoba naik. Oh ya, sekarang saya berdomisili di Pulau Sulawesi, ygy. Sayangnya kesempatan untuk menaiki bus Mamminasata belum terlaksana.

Beruntungnya, beberapa hari lalu saya berkesempatan tugas ke Makassar. Saya pun menjajal naik Trans Mamminasata koridor Mall Panakkukang-Bandara Sultan Hasanuddin untuk pertama kalinya. Begini kesan pertama saya menaiki BRT-nya Makassar tersebut.

#1 Ongkos terjangkau, cara bayar mudah

Ketika saya naik dari Bandara Sultan Hasanuddin, saya membayar ongkos dengan tap kartu Flazz. Selain pembayaran dengan kartu, kita juga bisa membayar ongkos dengan menggunakan QRIS. Penumpang bisa memindai kode QR di dekat pintu masuk bus. Setahu saya, pembayaran ongkos Trans Mamminasata hanya menggunakan metode non-tunai.

Ongkos yang saya keluarkan untuk naik bus ini nggak sampai Rp5.000, atau lebih tepatnya cukup Rp4.600. Sangat terjangkau untuk ukuran moda transportasi dari bandara, kan? Selain itu, salah satu yang bikin bus ini unggul adalah kaum lansia, disabilitas, dan pelajar nggak dikenakan ongkos sama sekali alias gratis. Kenapa bus kayak gini nggak ada waktu saya masih sekolah dulu, ya? Kan lumayan hemat uang saku.

#2 Fasilitas dalam bus

Armada bus yang saya naiki kebetulan hanya berkapasitas untuk 40 orang dengan 20 tempat duduk. Ukuran bus ini sedikit lebih mungil ketimbang Trans Semarang yang pernah saya naiki. Apalagi jika dibandingkan dengan bus TransJakarta, jelas ukuran Trans Mamminasata jauh lebih kecil.

Kursinya sendiri cukup nyaman, meski nggak seempuk TransJakarta. Di dalam bus juga tersedia kursi prioritas untuk lansia, disabilitas, dan ibu hamil. AC di dalam bus cukup bikin adem, tapi sayangnya nggak sedingin AC TransJakarta.

Baca Juga:

Pertama Kali Naik Bus Harapan Jaya dari Semarang ke Blitar: AC Bocor, Ban Pecah, tapi Snack Melimpah

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

Keunikan lain terkait fasilitas di dalam Trans Mamminasata adalah tersedianya sabuk pengaman di setiap tempat duduk. Suara pemberitahuan informasi halte juga cukup jelas. Sementara terkait pelayanan, keramahan, dan keamanan berkendara dari sopir bus termasuk oke.

#3 Fasilitas penunjang bus

Kalau fasilitas di dalam bus sudah oke, fasilitas penunjang lainnya gimana? Maaf saja, kalau boleh jujur, fasilitas penunjang Trans Mamminasata agak menyedihkan.

Jadi begini. Sepanjang perjalanan dari Bandara Sultan Hasanuddin menuju Mall Panakkukang ada banyak tempat pemberhentian bus. Sayangnya, tempat pemberhentian tersebut banyak yang bukan berupa halte, melainkan hanya plang (seperti plang lalu lintas pinggir jalan). Bahkan ada juga tempat pemberhentian yang nggak ada plangnya.

Selain itu, Trans Mamminasata belum memiliki jalur khusus layaknya TransJakarta. Seandainya ada jalur khusus untuk BRT satu ini mungkin bisa jadi nilai tambah, ya. Meski begitu, saya cukup mengapresiasi kehadiran transportasi publik satu ini di Makassar. Semoga saja Kemenhub dan pemerintah daerah serius mengoperasikan bus ini agar keberadaannya bisa bermanfaat bagi banyak orang.

#4 Aman

Sebenarnya ada rasa deg-degan saat pertama kali naik Trans Mamminasata. Bukan karena saya jatuh cinta lagi lho ya, melainkan karena berita-berita miring yang saya dengar saat awal Trans Mamminasata beroperasi di Makassar. Di awal-awal kehadiran bus ini, sempat ada demo dari sopir pete-pete (angkot) yang merasa tersaingi. Bahkan saya pernah melihat video penyetopan dan perusakan bus ini oleh oknum tak bertanggung jawab.

Syukurnya, selama saya naik Trans Mamminasata koridor Bandara Sultan Hasanuddin-Mall Panakkukang nggak terjadi hal yang aneh. Nggak ada gangguan atau orang-orang yang mencurigakan di dalam bus. Pokoknya perjalanan saya menggunakan bus ini cukup menyenangkan, deh.

Kalau kalian pengin plesiran di Kota Makassar, BRT ini bisa jadi moda transportasi yang layak dicoba. Dengan menghemat ongkos selama di Kota Daeng, uangnya kan bisa kalian pakai buat beli oleh-oleh khas Sulawesi yang lebih banyaaak.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Busur, Senjata Perang yang Jadi Sisi Gelap Kota Makassar.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Desember 2022 oleh

Tags: BRTBusmakassarTrans Mamminasatatransportasi publik
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

4 Orang yang Sebaiknya Nggak Naik Bus Surabaya-Bojonegoro Terminal Mojok

4 Orang yang Sebaiknya Nggak Naik Bus Surabaya-Bojonegoro

18 Januari 2022
Perjalanan ke Kantor Lebih dari 60 Menit Meningkatkan Risiko Kena Depresi. Apa Kabar Warga Jakarta? Mojok.co

Perjalanan ke Kantor Lebih dari 60 Menit Meningkatkan Risiko Kena Depresi. Apa Kabar Pekerja Jakarta?

22 Desember 2023
BSD City Kota Elite, Angkutan Umum Sulit Terminal Mojok

BSD City: Kota Elite, Angkutan Umum Sulit

26 Oktober 2022
Beberapa Sanksi Jitu yang Bisa Diterapkan Bagi Pengendara yang Suka Nyerobot Jalur Busway

Beberapa Sanksi Jitu yang Bisa Diterapkan Bagi Pengendara yang Suka Nyerobot Jalur Busway

11 Desember 2019
Sisi Gelap Trans Jateng Solo-Sumberlawang yang Belum Diketahui Banyak Orang

Sisi Gelap Trans Jateng Solo-Sumberlawang yang Belum Diketahui Banyak Orang

1 September 2023
Saraba, Minuman Khas Makassar yang Tak Gentar Melawan Zaman

Saya Nggak Pernah Bermimpi Tinggal di Makassar di Masa Depan, Macetnya Kebangetan, Plus Banyak Tawuran!

3 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.