Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Kesamaan Ilmu Pengetahuan dan Teori Konspirasi yang Tidak Pernah Kamu Pikirkan Sebelumnya

Rizky Adhyaksa oleh Rizky Adhyaksa
1 Mei 2020
A A
Dari Mbak Nora Kita Belajar, Kebebasan Ekspresi Bukan Tanggung Jawab Pasangan 5 Hal Yang Bisa Diteladani Kaum Muda dari Sosok Jerinx ilmu pengetahuan dan teori konspirasi

Dari Mbak Nora Kita Belajar, Kebebasan Ekspresi Bukan Tanggung Jawab Pasangan 5 Hal Yang Bisa Diteladani Kaum Muda dari Sosok Jerinx teori konspirasi kenapa ada yang mau suka menarik jerinx sid dokter tirta mojok.co alien toko etalase mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Ilmu pengetahuan kembali ditantang oleh musuh abadinya untuk menyodorkan penjelasan. Yap, musuh abadi yang saya maksud adalah Teori Konspirasi. Saya mengatakan musuh abadi, karena sepanjang sejarah manusia, teori konspirasi selalu berhasil menyajikan penjelasan alternatif. Penjelasan tersebut sangat mudah untuk dipahami ketimbang penjelasan para ahli dan pemerintah yang kelewat ndakik.

Rabu malam lalu, digelar sebuah perhelatan debat publik di Instagram antara Tirta Mandira Hudhi, seorang Dokter cum influencer melawan Jerinx, seorang Musisi kawakan plus pengamat elit global.

Sebelum drama debat ini digelar saja, kita sudah dapat merasakan aroma polarisasi kehidupan sosial kita. Satu pihak mencemooh pihak lain. Tidak beda jauh dengan polarisasi pada masa pilpres. So which side are you on?

Di tulisan ini, saya tidak sedang mencoba membela salah satu pihak. Saya bahkan tidak melihat debatnya tadi malam. Saya ingin mengajak jamaah mojokiyah untuk melihat ilmu pengetahuan dan teori konspirasi dari sudut pandang yang berbeda, syukur-syukur turut memadamkan bara api yang tidak diperlukan pada masa pandemi ini.

Apa yang sama dari teori konspirasi dan ilmu pengetahuan

Secara mendasar, teori konspirasi dan ilmu pengetahuan memiliki kemiripan: skeptisisme. Keduanya bermula pandangan yang skeptis terhadap bagaimana dunia bekerja, meskipun penjelasan yang dihasilkan dapat berbeda. Tujuan utama dari keduanya pun sama, yakni memahami dunia yang kita hidupi secara lebih baik.

Memahami dunia di sekitar kita merupakan upaya kita untuk bertahan hidup, membuat kita merasa aman, dan membuat kita merasa berdaya (powerful). Dengan memahami dunia, kita merasa terlindungi oleh kepastian. Sebaliknya, manusia benci ketidakpastian.

Mau bukti? Coba jawab pertanyaan ini, kapan anda akan mati? Apa yang terjadi setelah anda mati?

Seketika pada saat membaca ini, otak purba Anda aktif dan memberikan sinyal ketidaknyamanan mungkin juga ketakutan. Ini semua terjadi karena anda tidak dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan diatas.

Baca Juga:

5 Teori Konspirasi yang Ada dalam Serial Upin Ipin

Kenapa Masih Ada yang Percaya Teori Konspirasi meski Zaman Sudah Begitu Maju?

Di masa pandemi COVID-19 topik seputar masa depan sangat ramai diperbincangkan, bahkan dituntut jawaban. Bagaimana dampak pandemi terhadap ekonomi? Bagaimana dampak pandemi terhadap demokrasi dan pergantian pemimpin? Berapa lama lagi kita harus ngandang di rumah? Bagaimana kelanjutan hubungan LDRku? Ini semua adalah pertanyaan-pertanyaan yang belum ada jawaban pastinya.

Ilmu pengetahuan dan teori konspirasi hadir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Tidak serta-merta benar jawaban yang diajukan. Temuan dari hasil penelitian dapat saja salah jika ditemukan bukti baru. Penjelasan teori konspirasi hanya sebatas penjelasan dan bukan kebenaran, selama ia belum dibuktikan dengan metode yang logis. Meskipun demikian keduanya dapat memainkan peran yang mulia.

Bahkan cara menjelaskannya juga mirip loh…

Mari kita uji dengan mengajukan beberapa pertanyaan: Apa yang menyebabkan ketimpangan sosio-ekonomi? Mengapa negara seringkali gagal menjamin kesejahteraan dan pemerataan? Mengapa harga sembako naik? Apa yang membuat Rihanna, Jay-Z, dan Beyonce terkenal?

Seoran aktivis kiri yang sudah khatam semua seri Das Kapital, akan menjawab semua pertanyaan tersebut dengan berbagai penjelasan seputar “kapitalisme” yang tak pernah lelah dalam menciptakan “ketimpangan.” Seorang ekonom liberal akan menjawab dengan berbagai penjalasan seputar mekanisme “pasar.” Bahkan seorang ilmuan syaraf manusia (neuro-scientist) akan menjawab dengan berbagai penejalasan seputar “otak manusia” yang beragam. Keberagaman otak manusia ini menjelaskan mengapa sebagaian orang kaya, sukses, dan terkenal ketimbang yang lainnya.

Ketiga penjelasan di atas seakan berputar pada satu konsep tertentu: kapitalisme, pasar, dan otak manusia. Konsep tersebut menjadi landasan untuk menghasilkan berbagai penjelasan lanjutan.

Sementara teori konspirasi akan menyajikan narasi seputar “elit global” yang selama berabad-abad mencoba untuk menguasai seluruh umat manusia. Wabah, pemerintahan dunia, perang, industri musik, kartun, teknologi semuanya merupakan upaya untuk menguasai umat manusia. Ilmu pengetahuan dan teori konspirasi memiliki satu asumsi dasar yang menjadi jangkar dalam semua penjelasannya. Mirip kan?

Tidak ada yang salah dari semua penejelasan ini, hanya saja belum dibuktikan (unproven). Ya tentu saja tuduhan terberat ada di sisi teori konspirasi yang selama ini dianggap tidak berdasar. Karl Marx menamakan sistem ekonomi yang mana seseorang menjual tenaganya kepada orang lain dengan nama kapitalisme. Adam Smith mengenal sistem distribusi masyarakat berupa jual-beli dengan sebutan pasar. Kapitalisme dan pasar dapat kita temui di mana saja, sehingga telah menggugurkan beban pembuktiannya (burden of proof).

Tidak semua teori konspirasi itu salah

Ada juga loh teori konspirasi yang ternyata benar. Salah satunya adalah konspirasi pemerintah AS untuk mengontrol pikiran warga negaranya. Awalnya dia hanya teori konspirasi, tetapi setelah CIA merilis dokumen dari proyek tersebut kepada publik, teori tersebut dinyatakan konspirasi sungguhan. Skandal Edward Snowden juga membuktikan teori konspirasi tentang upaya pemerintah memata-matai warga negaranya.

Teori konspirasi seringkali tidak memiliki cara untuk menyajikan bukti yang kuat guna mendukung argumennya. Siapa elit global? Apakah Elit Global benar-benar ada? Apakah Bill Gates bagian dari elit global? Apakah bumi itu seperti koin? Apakah WHO antek Bill Gates? Apakah COVID-19 akal-akalan perusahaan farmasi agar mendapatkan untung? Apakah angka kematian COVID-19 dibesar-besarkan?

Elit global mungkin saja ada, dia hanya perlu dibuktikan. WHO mungkin saja antek Bill Gates, kita tanya saja Bill Gates dan WHO. Bumi mungkin saja datar. Perusahaan farmasi mungkin saja bisa mendapatkan untung dari penjualan vaksin, tapi hal ini tidak membuktikan apa pun terkait COVID-19 sebagai sebuah rekayasa biologis bahkan rekayasa realitas. Angka kematian dari COVID-19 mungkin saja lebih besar dari realitasnya, bisa juga lebih kecil, inilah yang disebut dengan margin error.

Saya justru mendukung para Conspiracy Theorist untuk membuktikan semua penjelasannya. Jika berhasil, justru akan memberikan “pencerahan” bagi umat manusia. Lagi pula tidak semua hal dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan. Bahkan teori-teori yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan berupaya untuk “membantah dan membatalkan” klaim yang satu dengan yang lain. Conspiracy Theories is just another part of our life.

Jadi, semangat Om Deddy, Jerinx, dan Young Lex buktikan kalau kita selama ini dibodohi!

BACA JUGA Ingin Mendaftar Kartu Prakerja tapi Bimbang atau tulisan Rizky Adhyaksa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2025 oleh

Tags: ilmu pengetahuanteori konspirasi
Rizky Adhyaksa

Rizky Adhyaksa

ArtikelTerkait

Dari Mbak Nora Kita Belajar, Kebebasan Ekspresi Bukan Tanggung Jawab Pasangan 5 Hal Yang Bisa Diteladani Kaum Muda dari Sosok Jerinx ilmu pengetahuan dan teori konspirasi

3 Cara Menjadi Penggiat Teori Konspirasi

30 April 2020
podcast deddy corbuzier teori konspirasi perjalanan karier mojok.co

Deddy Corbuzier Sebenarnya Banyak Tahu soal Konspirasi, Podcast Cuma Caranya Menyamar

11 Juni 2020
Dari Mbak Nora Kita Belajar, Kebebasan Ekspresi Bukan Tanggung Jawab Pasangan 5 Hal Yang Bisa Diteladani Kaum Muda dari Sosok Jerinx ilmu pengetahuan dan teori konspirasi

5 Hal yang Bisa Diteladani Kaum Muda dari Sosok Jerinx

3 Mei 2020
teori konspirasi chemtrails teluuur mojok

Kenapa Masih Ada yang Percaya Teori Konspirasi meski Zaman Sudah Begitu Maju?

7 Juli 2023
Mereka yang Bikin Teori Konspirasi tentang Kartun Adalah Orang Paling Goblok! 4 Bakat SpongeBob Lain yang Masih Terpendam Selain Jadi Koki terminal mojok.co

Mereka yang Bikin Teori Konspirasi tentang Kartun Adalah Orang Paling Goblok!

1 Juli 2021
Prestasi DPR Selain Mempersatukan Avatar Korea dan Avatar Anime terminal mojok.co

UU Minerba Disahkan Bikin Curiga Elit Global yang Bikin Virus Corona itu DPR

19 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.