Sebagai fans setia diskon belanja langsung (bukan online) saya sangat setia untuk menunggu kapan pusat perbelanjaan melakukan cuci gudang, pasti akan ada diskon besar-besaran. Biasanya cuci gudang dilakukan pada akhir tahun dan pada momen-momen tertentu. Ada juga cuci gudang yang dilakukan oleh toko yang akan gulung tikar untuk menghabiskan barang. Selain itu, masih ada pula model diskon yang dilakukan hanya dalam waktu yang sangat pendek dengan dipandu oleh seorang pembawa acara. Hal tersebut sangat biasa dilakukan sebagai strategi pasar.
Setiap datang ke mal, saya pasti akan langsung menuju ke tempat yang banyak berjajar papan bertuliskan “diskon”. Saya memang merasakan kepuasan tersendiri saat berburu barang diskon, apalagi kalau mendapatkan barang bermerek dengan harga yang murah. Saking senangnya berburu diskon belanja, sampai zaman kuliah dulu saya pernah mendapat predikat si ratu diskon, hebat kan?
Sebagai ratu diskon, ternyata saya tidak melulu mendapat keberuntungan mendapat barang-barang bagus dengan harga murah. Saya juga pernah mengalami beberapa kali kekecewaan setelah sampai di rumah loh, serius. Kadang ngerasa aneh sendiri kenapa bisa nyesel. Padahal barang tersebut dibeli dengan memilih langsung dan dilakukan dengan sadar. Beda lagi ceritanya kalau menyesal karena beli online, kan emang kita nggak bisa melihat dan memegang langsung barangnya.
Dalam banyak pengalaman berburu diskon belanja yang saya alami, saya akan merasa menyesal bila ternyata barang yang saya dapatkan tidak sesuai ekspektasi saat di toko dan itu biasanya baru saya sadari ketika sampai di rumah.
#1 Barang yang dibeli tidak sesuai ukuran
Pernah saat saat saya berburu diskon sepatu di sebuah mal, saya melihat diskon 50+20% untuk merek sepatu yang cukup terkenal. Wah semangat dong pastinya, apalagi saat itu saya menemukan model sepatu yang saya sukai dengan harga yang cukup murah daripada harga biasanya.
Sayangnya, ukuran sepatu tersebut hanya tinggal satu dengan angka lebih kecil dari nomor yang biasa saya pakai. Setelah saya coba berulang-ulang sambil berpikir, akhirnya saya ambil sepatu tersebut dengan anggapan besok kalau sudah dipakai pasti juga melar. Ternyata setelah saya pakai kerja, bukannya melar malah tumit saya lecet karena kekecilan, capek deh. Kalap diskon belanja memang bisa berujung menyesatkan begini.
#2 Barang yang sebentar lagi kadaluarsa
Jangan takut untuk membeli kebutuhan pokok di supermarket karena takut mahal. Ada banyak diskon belanja yang diberikan asal kalian lebih teliti. Pengalaman saya, barang-barang diskon tersebut biasanya untuk makanan yang sebentar lagi mendekati tanggal kedaluarsa.
Tapi, saya pernah membeli snack yang didiskon ternyata rasanya sudah berbeda. Di lain waktu, saya juga pernah membeli roti tawar yang tanggal kedaluarsanya tinggal sehari. Ya udah, akhirnya saya harus rela memakan roti tawar seharian sampai perut rasanya sebah. Kayaknya kita perlu lebih pikir-pikir lagi untuk membeli penawaran diskon begini.
#3 Barang yang terdapat sedikit kerusakan
Saya pernah berburu diskon di toko yang hampir gulung tikar, diskonnya gila-gilaan. Saya bisa mendapatkan baju hanya dengan membayar 25% dari harga normal. Pastinya saya sangat senang dong, tapi sayangnya kesenangan tersebut tidaklah sempurna setelah sampai di rumah. Ternyata saya melihat ada sobekan kecil di lengan. Hadeeeh, rasanya pengen balik ke toko tersebut dan protes, tapi kemudian ingat bunyi tulisan yang terpampang di belakang kasir “barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan lagi”.
#4 Barang yang modelnya sudah ketinggalan
Kebiasaan yang sangat khas dari barang-barang diskon adalah biasanya modelnya sudah ketinggalan zaman meski kondisinya masih bagus. Saya pernah punya pengalaman mendapatkan baju diskon yang modelnya sudah nggak lagi tren. Dulu saya pernah sangat menginginkan baju dengan model seperti itu. Alasan tersebut yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk membeli baju itu. Setelah berpikir panjang sambil memilah dan memilih, saya pun membelinya. Saat sampai di rumah, bingung sendiri mau dipakai kapan karena modelnya sudah aneh jika dipakai sekarang. Diskon belanja memang bikin hilang akal, terkesima duluan sama harganya.
#5 Barang yang dibeli ternyata tidak dibutuhkan
Kasus yang terakhir ini pernah menimpa saya saat akan membeli sepatu. Sesampainya di mal justru saya melihat diskon pada merek tas tertentu. Merek tas tersebut terkenal mempunyai kualitas bagus dan cukup trendy untuk perempuan muda. Saya kemudian memutuskan untuk membeli tas tersebut dengan membayar separuh dari harga normal. Saya pun merasa sangat puas mendapatkan tas tersebut, tapi sayangnya perasaan tersebut tidak berlangsung lama.
Setelah membuka pintu kamar, perasaan itu hilang seketika. Saya baru sadar kalau yang sebenarnya saya butuhkan adalah sepatu, bukan tas. Akhirnya saya hanya bisa memegang kepala sambil melihat isi dompet yang kini tak lagi cukup untuk membeli sepatu. Ya elahhh, bisa nggak ya tasnya tuker sepatu aja. Hehe.
Semoga pengalaman saya bisa jadi pembelajaran bagi para penggemar diskon belanja supaya jangan mudah tergiur dan lebih teliti dalam memilih barang diskon. Nggak mau kan, kepuasan mendapatkan barang dengan harga murah terhenti hanya karena mendapati barang tidak sesuai ekspektasi. Kuatkan iman kalian wahai konsumen.
BACA JUGA Susahnya Dianggap Kaya Hanya karena Punya Mobil Kreditan dan tulisan Mai Hamdati lainnya.