Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

6 Kesalahan Fresh Graduate yang Kerap Dilakukan karena Tidak Diajarkan Waktu Kuliah

Eunike Dewanggasani W. S. oleh Eunike Dewanggasani W. S.
29 Desember 2023
A A
6 Kesalahan Fresh Graduate yang Kerap Dilakukan karena Tidak Diajarkan Waktu Kuliah

6 Kesalahan Fresh Graduate yang Kerap Dilakukan karena Tidak Diajarkan Waktu Kuliah (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, saya sempat berkumpul kembali dengan teman-teman kuliah untuk temu kangen. Beberapa dari mereka adalah lulusan jurusan Psikologi yang sekarang menjadi HR di perusahaan. Nah, sebagai orang yang bertugas menyaring kandidat baru untuk bekerja di perusahaan serta mengelola SDM di kantor, ternyata banyak keluh kesah yang mereka sampaikan terkait para fresh graduate akhir-akhir ini.

Ada beberapa kesalahan yang selalu saja terulang ketika mereka sedang mengadakan seleksi open recruitment. Waktu kami berdiskusi, ada yang setuju bahwa hal-hal tersebut bisa jadi akibat dari remote learning pada masa pandemi. Ada juga yang berargumen kalau ini sudah jadi kesalahan struktural di sistem pendidikan karena memang tidak ada pembelajaran resminya di sistem perkuliahan.

#1 Fresh graduate tidak tahu cara menggunakan portal kerja

Poin nomor satu ini sepertinya relatable tidak hanya bagi fresh graduate, tetapi bagi kita yang sudah bekerja. Dulu, memang tidak ada mata kuliah atau instruksi resmi dari kampus mengenai cara memakai berbagai portal kerja yang ada di internet. Sebut saja LinkedIn, Jobstreet, Upwork, dan lain-lain. Semua fungsi dan cara pengoperasian masing-masing situs ini harus kita cari tahu sendiri.

Contohnya saja di LinkedIn ternyata ada fitur premium, easy apply, in-Mail, dan lain-lain. Sedangkan Jobstreet punya tes standar bahasa Inggris resmi rilisan mereka sendiri. Upwork ternyata memiliki sistem poin dan cara kerjanya adalah “menawarkan/menjual diri” dan bersaing dengan individu lain supaya dipilih oleh pemilik project. Hal-hal ini mau tidak mau harus dicari secara mandiri karena di kuliah jarang sekali ada sosialisasinya.

#2 Tidak mengerti tata krama menulis email

Salah satu keluhan yang paling saya dengar adalah banyak orang yang tidak tahu cara mengirim email yang benar. Ada yang melampirkan CV tapi di body email hanya ditulis huruf P seperti ketika memanggil orang di chat. Parahnya lagi, ada yang melampirkan CV tapi body emailnya kosong!

Tata krama menulis email ini harus dilatih sejak berkuliah. Masih banyak yang tidak tahu bahwa email yang baik adalah email yang memiliki body email dengan tujuan yang jelas dan dengan bahasa yang santun. File pun baiknya dilampirkan dalam bentuk PDF dan bukan dalam format file yang lain (kecuali ada permintaan khusus dari rekruiter).

#3 Fresh graduate tidak menguasai bahasa Inggris dengan baik

Walaupun pernah disebut sebagai negara trilingual (warganya minimal bisa bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris), sejujurnya saya merasa banyak sarjana kita yang masih merasa minder dan memang tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik. Hal ini mungkin tidak berlaku bagi beberapa universitas atau jurusan yang mewajibkan mahasiswa untuk memiliki sertifikasi bahasa Inggris sebelum sidang skripsi, tapi secara praktik masih banyak yang takut untuk menggunakan bahasa internasional ini.

Kemampuan bahasa Inggris ini memang bisa dibilang tidak selalu menjadi prioritas utama, apalagi jika lingkup kerjanya memang berfokus di dalam negeri dan minim interaksi dengan orang asing. Akan tetapi penggunaan bahasa Inggris dengan tata bahasa rapi dan penguasaan verbal bagus bisa meningkatkan peluang fresh graduate mendapatkan pekerjaan dengan lingkup yang lebih luas dan gaji lebih tinggi.

Baca Juga:

Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

#4 Tidak tahu cara interview yang baik dan benar

Tidak semua kampus memberikan mata kuliah mengenai etika wawancara kepada mahasiswanya. Padahal, wawancara adalah tahap yang pasti akan selalu dialami oleh semua fresh graduate, entah untuk mendapatkan pekerjaan atau mendaftar beasiswa/tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Etika wawancara online juga perlu diajarkan, lho. Di perusahaan sebelumnya, saya pernah mendampingi teman saya dari HR untuk mewawancarai beberapa kandidat. Karena wawancara mewajibkan open cam, saya bisa melihat dengan jelas bahwa sang kandidat sedang berada di pinggir jalan membeli makanan!

Ketika diminta untuk duduk dulu di suatu tempat dan fokus dengan proses wawancara, dia malah memilih duduk di pinggir jalan lalu makan sambil menjawab pertanyaan. Padahal pemberitahuan mengenai jam wawancara sudah diberi tahu dengan jelas. Wah, parah banget sih kandidat seperti ini, auto gugur!

#5 Culture shock waktu masuk ke lingkungan kerja

Banyak yang mengeluh kalau generasi muda sekarang tidak tahan banting. Atasan saya sering bilang bahwa anak muda zaman sekarang hobinya menjadi kutu loncat. Kebanyakan anak muda suka resign atau tidak bisa bertahan lebih dari beberapa bulan saja jika diterima bekerja di suatu perusahaan. Kalau dibilang ini salah siapa, sebetulnya baik pihak fresh graduate maupun pihak perusahaan harus saling melakukan introspeksi diri, sih.

Namun, saya tidak mengelak kalau ada orang yang bilang angkatan kerja zaman sekarang manja. Menurut saya, sosialisasi mengenai dunia kerja memang tidak terlalu masif ketika mereka masih berkuliah. Mahasiswa (apalagi yang tidak punya pengalaman magang/internship) biasanya masih memiliki bayangan ideal mengenai dunia kerja. Padahal tidak semua bayangan tersebut sesuai ekspektasi.

Jenis kepribadian dan latar belakang orang-orang yang ditemui ketika bekerja bisa lebih beragam daripada ketika berkuliah. Ada banyak tantangan dalam bidang kerja masing-masing yang harus dipelajari secara mandiri. Dalam pekerjaan, tidak ada waktu liburan terjadwal seperti libur semester waktu kuliah. Selain itu politik kantor dan persaingan tidak kasat mata antarkaryawan juga menjadi tantangan yang harus dilewati.

Alumni kampus sesekali perlu berbagi mengenai pahitnya dunia kerja supaya para fresh graduate kelak tidak syok berat ketika mengalaminya secara langsung. Jangan bercerita soal enaknya kerja saja.

#6 Tidak bisa menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan

Manajemen waktu dan cara mengelola porsi kehidupan pribadi dan kehidupan pekerjaan juga seharusnya menjadi topik yang secara aktif didiskusikan oleh semua generasi. Banyak anak muda yang masih sering kewalahan dengan manajemen waktu ini. Ada pekerja yang hobinya dikit-dikit healing, ada pula yang terus kerja sampai tipes.

Kesadaran diri mengenai pembagian waktu, kepedulian untuk mengelola kesehatan psikis dan fisik, serta pengetahuan yang memadai mengenai keuangan pribadi selama ini masih harus dipelajari secara otodidak oleh para fresh graduate. Sebab, masih banyak yang merasa kehilangan arah ketika masuk ke hutan rimba yang disebut dunia kerja.

Nah, keenam kesalahan di atas bisa jadi masukan nih buat calon menteri pendidikan di masa depan untuk menciptakan kurikulum yang lebih baik lagi. Mengingat katanya Indonesia akan memasuki tahun-tahun ledakan demografis. Ada baiknya para calon tenaga kerja ini disiapkan sebaik mungkin sebelum masa depan benar-benar berada di tangan mereka.

Penulis: Eunike Dewanggasani W. S.
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Memangnya Kenapa Kalau Fresh Graduate Melakukan Negosiasi Sekaligus Punya Obsesi Gaji yang Tinggi?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 Desember 2023 oleh

Tags: dunia kerjaFresh GraduateKampusKesalahanKuliahLulus Kuliahpilihan redaksisarjanauniversitas
Eunike Dewanggasani W. S.

Eunike Dewanggasani W. S.

Mahasiswa tingkat akhir yang sedang malas bersosialisasi.

ArtikelTerkait

Derita Mahasiswa yang Masuk Jurusan Sastra Indonesia sebagai Pilihan Kedua, Selalu Dipandang Sebelah Mata Mojok.co

Derita Mahasiswa yang Masuk Jurusan Sastra Indonesia sebagai Pilihan Kedua, Selalu Dipandang Sebelah Mata

3 Mei 2024
Kebiasaan Pemerintah Indonesia Minta Hapus Konten ke Google, Emang Bikin Malu! terminal mojok.co

Kebiasaan Pemerintah Indonesia Minta Hapus Konten ke Google: Emang Bikin Malu!

26 Oktober 2021
4 Menu Rumah Makan Padang yang Sebaiknya Dihindari kalau Tidak Mau Menyesal Mojok.co

4 Menu Rumah Makan Padang yang Sebaiknya Dihindari kalau Tidak Mau Menyesal

11 Agustus 2025
Pengalaman Pahit Pakai Joki Tugas Kuliah: Tugas Nggak Kelar, Malah Kena Tipu hingga Diteror Terus-menerus  Mojok.co

Pengalaman Pahit Pakai Joki Tugas Kuliah: Tugas Nggak Kelar, Malah Kena Tipu hingga Diteror Terus-menerus 

22 Mei 2024
5 Dosa MR DIY yang Nggak Bisa Diampuni, Bikin Pelanggan Kapok Datang Lagi

5 Dosa MR DIY yang Nggak Bisa Diampuni, Bikin Pelanggan Kapok Datang Lagi

8 November 2025
UNESA Memang Problematik, tapi Bukan Berarti Layak untuk Disepelekan!

UNESA Memang Problematik, tapi Bukan Berarti Layak untuk Disepelekan!

13 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.