Sri Tanjung adalah salah satu kereta api yang ikonik di Pulau Jawa, terutama untuk orang Banyuwangi yang ingin bepergian ke Jogja dan sekitarnya. Di masa lalu, kereta ekonomi ini jauh dari kata tertib. Kacau balaunya gerbong seakan menjadi ciri khas KA Sri Tanjung. Penumpang yang overload hingga rela duduk lesehan dan banyaknya penumpang yang membawa hewan peliharaan menjadi ciri khas kereta ini.
Akan tetapi kini kereta api Sri Tanjung telah bersolek sedemikian rupa. Sejak aturan ketat tahun 2011 dijalankan, kereta ini terkesan nggak buruk-buruk amat jika dibandingkan dengan bus jurusan Jogja-Banyuwangi.
Berdasarkan pengalaman saya, naik bus AKAP jurusan Jogja-Banyuwangi dan sebaliknya bagaikan mimpi buruk yang enggan saya ulangi lagi. Sepanjang perjalanan, hal-hal nggak menyenangkan seakan datang silih berganti. Makanya saya lebih memilih naik kereta Sri Tanjung daripada bus Jogja-Banyuwangi.
Tiket kereta Sri Tanjung lebih murah daripada tiket bus, tapi harus siap war tiket
Bagi perantau seperti saya, hemat adalah segalanya. Bukannya pelit, tapi semuanya perlu perhitungan, kan? Begitu juga saat memilih transportasi umum, jika ada yang lebih murah dan nyaman, kenapa nggak?
Tiket kereta api Sri Tanjung kelas ekonomi jurusan Banyuwangi-Jogja dan sebaliknya hanya berkisar Rp94 ribu. Hal ini sangat berbeda jauh dari harga tiket bus ekonomi jurusan Banyuwangi-Jogja yang hampir menyentuh angka Rp200 ribuan per penumpang. Belum lagi kepotong makan di jalan, bakal butuh uang lebih banyak.
Sayangnya, untuk mendapatkan tiket KA Sri Tanjung agak sulit mengingat saya harus war tiket dengan penumpang lain. Tapi, kalau saya sih mending bela-belain war tiket daripada naik bus, deh.
Baca halaman selanjutnya: Naik kereta lebih nyaman daripada bus…