Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Alasan Saya Kecewa Naik Kereta Panoramic yang Terkenal Cantik dan Unik

Tiara Uci oleh Tiara Uci
6 Mei 2024
A A
Alasan Saya Kecewa Naik Kereta Panoramic yang Terkenal Cantik dan Unik Mojok.co

Alasan Saya Kecewa Naik Kereta Panoramic yang Terkenal Cantik dan Unik (KAI.id)

Share on FacebookShare on Twitter

Kereta Panoramic memang cantik dan unik, tapi syarat dan ketentuan berlaku. 

Saya sangat suka naik transportasi umum. Saking sukanya, kalau sedang libur kerja dan bosan di rumah, saya akan berkeliling Surabaya dengan Suroboyo Bus atau Transsemanggi tanpa tujuan. Saya hanya duduk di dalam bus sambil baca buku atau sekedar melamun sambil melihat pemandangan. Itu healing terbaik bagi saya. 

Oleh karena itu, saat mengetahui PT KAI memiliki layanan gerbong panoramic atau biasa disebut kereta panoramic, saya semangat untuk mencobanya. Gerbong kereta panoramic didesain dengan tampilan kaca-kaca lebar. Fungsinya, agar penumpang dapat leluasa melihat panorama alam selama perjalanan.

Jujur saja, sebelum mencoba kereta panoramic, saya sudah membayangkan hal-hal yang menyenangkan dan menarik. Akan tetapi, semua keindahan yang sudah saya imajinasikan tersebut pudar saat saya sudah berada di dalam kereta. Tentu saja ini bukan salah PT KAI, mungkin memang salah saya sendiri lantaran berekspektasi terlalu tinggi. Di bawah ini beberapa kekecewaan yang saya rasakan:

#1 Gerbong cantik dan layanan baik. Wajar, harga tiketnya selangit

Gerbong panoramic berada dalam satu rangkaian dengan kereta Argo Wilis atau Turangga, tergantung tujuan kita mau ke mana. Oleh karena itu, dari segi waktu tempuh, tidak ada bedanya naik kereta panoramic seharga Rp1,2 juta dari Surabaya ke Bandung dengan naik kereta Argo Wilis kelas eksekutif seharga Rp600.000 dengan tujuan yang sama. Perbedaan utamanya ada pada interior, fasilitas, dan pelayanannya.

Gerbong kereta panoramic dibuat cantik dengan gaya klasik, kursinya tebal dengan lapisan berbahan kulit berwarna maroon untuk mendukung kesan klasik dan mewah. Jarak antar kursinya lebar. Bagian depan kursi dilengkapi footrest agar kaki tidak capek. Lalu ada colokan listrik di samping kursi yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi daya ponsel, tapi jangan digunakan untuk menyalakan rice cooker, ya. Penumpang kereta panoramic tidak perlu takut kelaparan karena setiap tiket yang dibeli sudah termasuk makanan dan minuman.

Di bagian depan gerbong kereta terdapat layar lebar yang bisa dipakai untuk memutar video. Setiap melewati objek tertentu, petugas di kereta akan menginformasikan tentang tempat tersebut kepada penumpang. Ya, konsepnya mirip bus wisata.

Pada bagian pintu belakang gerbong panoramic terdapat mini bar yang menyediakan minuman seperti teh, kopi, dan jus kemasan. Tepat di sebelah mini barnya ada toilet yang luas, kira-kira dua kali lipat ukuran toilet kereta api standar. 

Baca Juga:

Perjalanan Bersama Joglosemarkerto Mengubah Cara Saya Melihat Kereta Ekonomi

Sudah Saatnya KAI Menyediakan Gerbong Khusus Pekerja Remote karena Tidak Semua Orang Bisa Kerja Sambil Desak-Desakan

Secara tampilan, kereta panoramic memang cantik dengan pelayanan yang baik. Akan tetapi, saya tidak begitu terkesan dengan hal tersebut mengingat harga tiketnya yang memang mahal. Menurut saya, wajar saja kalau interior dan pelayanannya bagus.  

#2 Gerbong kereta panoramic memang cantik, tapi pandangan terbatas

Ketika naik kereta ini, saya merasa agak kecewa. Keinginan saya naik kereta panoramic agar bisa melamun sambil melihat pemandangan alam secara leluasa ternyata tidak tercapai. Saya duduk di kursi 6A, tepat di sebelah jendela, tapi saya kurang puas melihat pemandangan di luar. Sebabnya, pandangan saya terhalang oleh teralis atau sekat kaca.

Jadi begini, gerbong kereta panoramic tidak full kaca seperti akuarium, tapi setiap dua kursi ada sekatnya. Nah, lantaran saya duduk di kursi genap, pandangan mata saya terhalang oleh sekat tersebut. Akhirnya saya tidak bisa melihat pemandangan dengan bebas, rasanya malah seperti tidak ada bedanya melihat pemandangan dari gerbong panoramic dan gerbong eksekutif.

Memang sih, di bagian atas gerbong panoramic diberi kaca agar penumpang bisa melihat pemandangan bagian atas, tapi kacanya kecil dengan bentuk memanjang sehingga kurang enak digunakan untuk melihat langit. Bahkan, menurut saya, lebih lega melihat langit dari sunroof mobil ketimbang gerbong kereta panoramic.

Baca halaman selanjutnya: Kursi bisa diputar …

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 6 Mei 2024 oleh

Tags: KAIkereta apikereta panoramicPenumpang
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Madura Justru Amat Butuh Kereta Api!

Madura Justru Amat Butuh Kereta Api!

28 Juni 2023
4 Halte Transjakarta yang Bikin Stres Penumpang

4 Halte Transjakarta yang Bikin Stres Penumpang

31 Desember 2022
Go Show Tidak Sama dengan Tarif Khusus, dan Istilah Kereta Api Lain yang Sering Dianggap Sama, padahal Beda KAI

Go Show Tidak Sama dengan Tarif Khusus, dan Istilah Kereta Api Lain yang Sering Dianggap Sama, padahal Beda

2 November 2025
Kereta Api Taksaka New Generation: Jangan Pasang Ekspektasi Ketinggian, Kursinya Nggak Nyaman Mojok.co

Kereta Api Taksaka New Generation: Jangan Pasang Ekspektasi Ketinggian, Kursinya Nggak Nyaman

18 Maret 2024
Penjaga Palang Kereta Lahir karena Kebodohan Pengendara (Unsplash)

Penjaga Liar Palang Kereta yang Tidak Punya Gaji dan Kerjanya Ikhlas Lahir karena Kebodohan Pengendara

15 November 2023
3 Keuntungan Naik Pesawat Citilink Jakarta-Surabaya yang Nggak Disadari Penumpang

3 Keuntungan Naik Pesawat Citilink Jakarta-Surabaya yang Nggak Disadari Penumpang

21 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.