Cocok untuk introvert
Meski ada 13 rangkaian, tapi pengalaman saya trip dari Stasiun Surabaya Gubeng sampai Stasiun Walikukun di Ngawi relatif sepi. Saya sih ragu kalo kereta ini kayak sepi. Tapi saat mengecek konten-konten YouTube, ternyata relatif lengang, nggak padat-padat amat, itu konten vlog full trip dari Pasar Senen sampai Surabaya Gubeng. Padahal, kereta ini lewat Cirebon, Jogja, dan Solo yang merupakan kota yang relatif rame.
Eits, tapi jangan kecewa dulu. Buat kalian yang introvert, Kereta Api Jayakarta jadi opsi yang cocok kalo mau travelling. Kereta ini relatif lengang, baik saat booking di KAI Access atau begitu sudah duduk selama perjalanan. Apalagi kalo pilih kursinya nggak di blok tengah yang berhadapan. Pasti serasa kayak di kamar tidur sendiri karena terhalang kursi yang tinggi dan nggak terlalu banyak yang lalu-lalang. Cocok untuk me time selama perjalanan lah.
Tapi ada kecemasan kalo sampai rangkaian Jayakarta dipangkas kira-kira sampai 8 kereta. Pertama, kaum introvert bakal susah menikmati perjalanan karena ada orang asing di sebelahnya. Kedua, kalo terjadi lonjakan penumpang, pasti PT KAI kelabakan mengatasinya. Pastinya penumpang ngomel-ngomel gara-gara penjualan tiketnya terbatas.
Sekali dalam seumur hidup, cobalah
Terlalu klise kalo bilang “Kesempatan hanya datang sekali”. Saya bakal mengatakan: sekali dalam seumur hidup, cobalah naik Kereta Api Jayakarta meski sependek Pasar Senen-Bekasi atau Mojokerto-Surabaya Gubeng. Suasana lengangnya nggak bakal kalian temukan di kereta api lainnya. Tapi saya nggak tanggung jawab loh ya kalo kalian tiba-tiba ketagihan naik kereta ini lagi, hehehe.
Penulis: Mohammad Faiz Attoriq
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Kereta Api Matarmaja Tak Pernah Berubah, Masih Saja Sumpek dan Nggak Nyaman