Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Hewani

Kerbau Moa, Varietas Ternak Unggulan dari Pulau Terluar Indonesia

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
18 Juni 2022
A A
Kerbau Moa, Varietas Ternak Unggulan dari Pulau Terluar Indonesia

Kerbau Moa, Varietas Ternak Unggulan dari Pulau Terluar Indonesia (Maluku Investasi)

Share on FacebookShare on Twitter

Kerbau dan Pulau Moa adalah dua hal yang saling melekat. Ia sudah menjadi ikon bagi salah satu pulau terdepan yang ada di Kabupaten Maluku Barat Daya ini. Selain itu, salah satu baju adat Pulau Moa mengabadikan bentuk tanduk kerbau pada ikat kepala yang dililit sedemikian rupa dan kerap digunakan oleh laki-laki berkedudukan tinggi dalam upacara penting.

Bahkan, Gunung Kerbau sebagai puncak tertinggi di Pulau Moa pun mendapatkan namanya lantaran menjadi rumah tinggal bagi ratusan bahkan ribuan populasi kerbau moa. Selain itu kerbau ini juga menjadi salah satu komoditas ternak unggulan Pulau Moa.

Sudah sejak lama kerbau moa menjadi satwa endemik yang menghuni Pulau Moa. Mungkin terbersit di pikiran kalian, bagaimana mungkin kerbau bisa sampai di pulau terpencil yang dipisahkan dari daratan utama oleh lautan luas? Bisa jadi kerbau ini dibawa oleh orang luar pulau lalu dibudidayakan di pulau itu ratusan tahun silam.

Atau mungkin juga berasal dari daratan utama saat daratan masih menyatu di zaman glasial yang memungkinkan hewan-hewan untuk bebas bermigrasi. Kemudian saat suhu Bumi meningkat dan rata-rata permukaan laut global naik kerbau-kerbau ini terjebak di pulau terpencil itu sampai saat ini. Ini semua cuma imajinasi liar saya saja lho ya.

Nah daripada mumet mikirin asal-usul kerbau moa, mending kita cari tau aja hal-hal unik seputar fauna berikut ini:

#1 Kemampuan adaptasi yang luar biasa

Kerbau moa termasuk ke dalam kelompok kerbau rawa yang punya ciri khas gemar berkubang di lumpur untuk menjaga kestabilan suhu tubuhnya. Kerbau ini banyak dimanfaatkan sebagai pembajak sawah. Namun, kerbau moa sudah lama terpisah dari habitat asal nenek moyangnya dan melakukan adaptasi dalam kurun waktu yang sangat panjang di lingkungan barunya.

Perlu diketahui bahwa Pulau Moa beriklim kering. Di tempat yang curah hujannya rendah ini tentu saja kerbau-kerbau tidak memiliki banyak kesempatan untuk berkubang. Kekeringan sering kali melanda saat musim kemarau datang. Namun, nyatanya kerbau ini dapat bertahan hidup di lingkungan yang serba kekurangan itu. Makanannya bergantung pada rerumputan kering. Mau bagaimana lagi, rumput segar susah sekali tumbuh di pulau ini.

Masa kehamilan tua kerbau moa betina tiba bersamaan dengan musim kemarau, sehingga produksi susu kerbau justru melimpah. Selain mampu mencukupi kebutuhan gizi anak-anaknya, kelimpahan susu kerbau ini juga menjadi penyelamat bagi warga lokal yang kekurangan air. Selain itu dagingnya juga bisa dikonsumsi. Ada yang pernah makan daging kerbau? Rasanya nggak kalah enak dari daging sapi lo.

Baca Juga:

Nestapa Tinggal di Pulau Moa Provinsi Maluku, Pulau Kecil di Gerbang Selatan Indonesia

Kerbau ini telah teruji tahan banting terhadap kondisi lingkungan beriklim kering dengan kualitas pakan yang rendah berkat kemampuan adaptasinya yang luar biasa. Hal ini mendorong pemerintah pusat untuk memasukkan kerbau moa sebagai plasma nutfah nasional, sebuah kekayaan sumber daya genetik ternak Indonesia yang perlu dijaga kelestariannya.

#2 Dibudidayakan secara liar

Masyarakat Pulau Moa membudidayakan kerbau di alam bebas, tidak mengurungnya dalam kandang-kandang buatan manusia. Sebagian besar populasi kerbau terkonsentrasi di Gunung Kerbau. Di kaki Gunung Kerbau ini, terdapat padang sabana yang luas dan menjadi habitat yang cocok untuk kawanan kerbau. Pemerintah juga membangun bendungan di Gunung Kerbau untuk menampung air yang bisa digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan air ternak maupun masyarakat setempat saat musim kemarau.

Peternak akan sesekali saja datang ke Gunung Kerbau untuk menengok ternaknya, larena kerbau-kerbau ini sudah sangat mandiri dalam mencari pakan. Saat ada pembeli atau memerlukan kerbau untuk acara tertentu, baru peternak ini akan pergi ke padang dan menangkap kerbau yang sesuai. Agak susah sih menangkapnya, karena perlu kejar-kejaran dulu. Untuk mengimbangi lari si kerbau, masyarakat setempat biasanya menggunakan kuda untuk berburu.

Nggak cuma satu-dua keluarga yang menggembalakan kerbaunya di Gunung Kerbau lho, melainkan banyak sekali. Tapi, mereka punya cara unik untuk mengenali kerbaunya, yaitu dengan memberi tanda khusus pada telinga si kerbau. Tanda ini bentuknya berlainan antar pemilik. Di Pulau Moa, menangkap atau menyembelih kerbau yang bukan miliknya itu sangat dilarang. Kalau ketauan bisa-bisa akan dikenakan sanksi adat yang jumlahnya besar.

#3 Simbol status sosial

Alih-alih kendaraan mewah dan rumah gedongan, masyarakat tradisional di Pulau Moa masih menggunakan kerbau sebagai simbol status sosial. Jangan heran kalau rumah-rumah masyarakat lokal kebanyakan masih sederhana banget, tapi ternyata di balik kesederhanaan itu bisa jadi si pemilik rumah memiliki status sosial yang tinggi di masyarakat.

Banyaknya jumlah kerbau masih menjadi salah satu patokan tingkat kekayaan seseorang. Nggak tanggung-tanggung jumlah kerbau yang dimiliki bisa puluhan sampai ratusan ekor. Tapi, menanyakan jumlah ternak yang dimiliki penduduk setempat dianggap hal tabu, sehingga masyarakat biasanya akan merendah dan tidak mengatakan jumlah yang sebenarnya.

Selama ini budidaya kerbau moa menjadi salah satu tulang punggung ekonomi penduduk lokal di samping sektor perikanan. Kerbau ini telah diperdagangkan ke luar pulau, bahkan hingga Timor Leste. Peminat tertinggi berasal dari Sulawesi, karena di sana kerbau laku keras untuk upacara adat. Di bulan-bulan tertentu para pedagang Sulawesi ini akan berkunjung ke Moa untuk membeli kerbau dalam jumlah cukup banyak kemudian dikapalkan ke tempat tujuan. Selain itu kerbau moa juga digunakan masyarakat setempat untuk keperluan upacara adat atau sesekali dikonsumsi sendiri.

Sayangnya beberapa tahun belakangan populasi kerbau ini terus mengalami penurunan. Iklim yang semakin tidak menentu ditengarai turut berkontribusi atas banyaknya ternak yang mati selama musim kemarau berkepanjangan. Selain itu tingginya angka perdagangan kerbau ke luar pulau yang tidak sebanding dengan tingkat reproduksinya juga berpengaruh terhadap penurunan populasi kerbau moa.

Oleh karena itu, untuk melindungi kelestarian populasi kerbau moa, pemerintah melalui perda pengaturan lalu lintas ternak dan bahan asal ternak mengatur usia minimal kerbau yang boleh diperdagangkan. Pelestarian kerbau moa sebagai bibit unggul ternak nasional diharapkan mampu menjadi salah solusi untuk mencapai kemandirian pangan di masa depan. Siapa tau dengan mengembangkan potensi ternak lokal secara serius bisa mengurangi ketergantungan kita pada ekspor benih ternak dan daging dari luar negeri.

Sumber gambar: Situs Maluku Investasi

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Potong Kebo Andilan, Tradisi Lebaran Betawi yang Mulai Pudar Tergerus Zaman

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Juni 2022 oleh

Tags: kerbau Moapulau Moa
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Nestapa Tinggal di Pulau Moa Provinsi Maluku, Pulau Kecil di Gerbang Selatan Indonesia

Nestapa Tinggal di Pulau Moa Provinsi Maluku, Pulau Kecil di Gerbang Selatan Indonesia

13 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.