Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Misteri 12 Nama Kampung di Kotagede Jogja Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Indraswari Pikatan oleh Indraswari Pikatan
29 Januari 2024
A A
Kerajaan Mataram Islam dan Misteri 12 Nama Kampung di Jogja (Unsplash)

Kerajaan Mataram Islam dan Misteri 12 Nama Kampung di Jogja (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Kecamatan Kotagede merupakan salah 1 dari 14 kecamatan di Kota Jogja. Kotagede sendiri memiliki 3 kelurahan, yakni Prenggan, Purbayan, Rejowinangun. Dulu, Kotagede merupakan ibu kota Kerajaan Mataram Islam. 

Melansir dari H.J. De Graaf dan Th. Pigeaud dalam bukunya “Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Tinjauan Sejarah Politik Abad ke XV dan XVI” menyebutkan bahwa Panembahan Senopati yang mendirikan ibu kota kerajaan. Awalnya, tanah di Kotagede merupakan warisan dari Raja Pajang kepada Ki Gede Mataram, ayah dari Panembahan Senopati.

Oleh sebab itu, nggak heran kalau “misteri” riwayat penamaan atau toponimi kampung-kampung di Kecamatan Kotagede berkaitan sang raja Kerajaan Mataram Islam tersebut. Berikut 12 nama kampung di Kotagede, Kota Jogja, yang saya rangkum dari berbagai sumber.

#1 Kampung Lor Pasar, yang berkaitan dengan nama kecil raja Kerajaan Mataram Islam

Banyak yang mempercayai bahwa Kampung Lor Pasar merupakan tempat tinggal dari Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati. Yang memberi nama kampung ini mengambil dari nama kecil sang raja Kerajaan Mataram Islam, yaitu Mas Ngabehi Loring Pasar.

#2 Kampung Prenggan, konon tempat tinggal abdi dalem

Ada 3 pendapat mengenai penamaan kampung Prenggan. Pertama, Prenggan berkaitan dengan nama salah satu putra Panembahan Senapati yang bernama Raden Rangga. Kedua, mengambil dari nama abdi dalem, Purwangga. Ketiga, mengambil dari kata “rengga” dalam Bahasa Jawa, yang mempunyai makna ‘memperindah’. Jadi, kampung ini dianggap sebagai tempat tinggal abdi dalem yang bertugas untuk mengurusi sesuatu.

#3 Kampung Bumen, tempat tinggal Pangeran Mangkubumi

Kata “bumen” berasal dari kata “mangkubumen”. Mangkubumen sendiri merupakan tempat tinggal Pangeran Mangkubumi, yakni saudara Panembahan Senopati, raja Kerajaan Mataram Islam. 

Kampung Bumen sekarang menjadi sentra industri perkakas dapur dari blek atau kaleng dan sentra pengolahan roti kembang waru khas Jogja. Selain itu, kampung ini memiliki kelompok seni Purbo Budoyo, Purbo Makuto, dan Purbo Swara.

#4 Kampung Jagaragan, kediaman putra raja Jogja

Kampung Jagarajan merujuk kepada tempat tinggal Pangeran Jagaraja. Beliau adalah salah satu putra Panembahan Senopati, raja Kerajaan Mataram Islam. Saat ini, warga Jogja lebih mengenal Kampung Jagaragan dengan nama Jogoragan.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

#5 Kampung Purbayan, kampung yang terkenal dengan keseniannya

Warga Jogja mengenal Kampung Purbayan sebagai tempat tinggal dari Pangeran Purbayan, putra ketiga dari Panembahan Senopati. Saat ini, Kampung Purbayan memiliki kesenian yang sangat terkenal, yakni Sholawatan Maulid.

#6 Kampung Joyapranan, kampung dengan sejarah yang unik

Pangeran Joyoprana (Ki Jayaprana) merupakan seorang tetua yang lebih dulu tinggal di Alas Mentaok (Kotagede saat ini). Beliau bersedia pindah tapi minta syarat, yaitu harus digendong. Kemudian, Ki Ageng Pemanahan, ayah dari Panembahan Senopati, menggendong Ki Jayaprana sampai ke sebuah tempat. Nah, tempat itulah yang kini dikenal warga Jogja sebagai Kampung Joyopranan. 

#7 Kampung Singosaren, yang berada di luar Kotagede

Banyak orang Jogja mengenal Kampung Singosaren sebagai tempat tinggal Pangeran Singosari, salah satu putra Panembahan Senopati, raja Kerajaan Mataram Islam. Saat ini, kampung Singosaren terletak di luar Kecamatan Kotagede, tepatnya di Kecamatan Banguntapan.

#8 Kampung Mandarakan (Darakan), kampungnya seorang patih Kerajaan Mataram Islam

Mandarakan diambil dari nama seorang patih yang bernama Adipati Mandaraka. Oleh sebab itu, banyak warga Jogja yang mengenal kampung ini sebagai tempat tinggal Adipati Mandaraka, yakni salah satu patih Panembahan Senapati, raja Kerajaan Mataram Islam. Saat ini, kita mengenalnya sebagai Kampung Darakan di Kelurahan Prenggan.

#9 Kampung Rejosari, dekat Kebun Binatang Gembira Loka 

Kampung Rejosari terletak di dekat Kebun Binatang Gembira Loka. Di sini, sebuah mitos soal watu gajah wong yang berada di Sungai Gajah Wong. Pada zaman Panembahan Senopati, raja pertama Kerajaan Mataram Islam, terdapat pawang gajah yang memandikan gajah di sungai (kalen). Kemudian, banjir besar datang dan menghanyutkan pawang sekaligus gajahnya. Oleh sebab itu, kini sungai tersebut dikenal dengan nama Sungai Gajah wong.

10 Kampung Cokroyudan, kampung di Jogja yang strategis

Nama Cokroyudan diambil dari seorang temenggung yang bernama Cokroyudo. Beliau bertugas membawa songsong atau payung kebesaran Panembahan Senopati, raja Kerajaan Mataram Islam, ketika mengendarai kereta kuda. 

Letak kampung ini sangat strategis karena berada di depan keraton dan alun-alun. Oleh sebab itu, banyak warga Jogja yang mengenal kampung ini sebagai tempat latihan perang sehingga dapat bertindak cepat apabila ada serangan musuh.

#11 Kampung Dalem, pusat Kerajaan Mataram Islam zaman dulu

Banyak warga Jogja yang menganggap Kampung Dalem sebagai pusat Keraton Mataram di Kotagede dan tempat tinggal Panembahan Senopati. Kata “dalem” berasal dari kata “daleman” yang artinya ‘sawah atau pekarangan yang menjadi milik raja’. Saat ini Kampung Dalem identik dengan berbagai peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Islam dan keberadaan pabrik dan Toko Cokelat Monggo, cokelat khas Kota Jogja.

#12 Kampung Sokowaten, tempat tinggal Pangeran Sukowati, putra raja Kerajaan Mataram Islam

Nama “Sokowaten” berasal dari “Sukowati”, yang merupakan tempat tinggal dari Pangeran Sukowati, salah satu anak dari Panembahan Senopati.

Itulah dia 12 nama kampung di Kotagede, Kota Jogja yang berkaitan erat dengan sejarah Kerajaan Mataram Islam dan Panembahan Senopati. 

Penulis: Indraswari Pikatan

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Kotagede Jogja: Dulu Pusat Pemerintahan, Kini Kota Mati

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Februari 2024 oleh

Tags: JogjaKampung Bumenkampung dalemKampung JagaraganKampung PrengganKampung PurbayanKampung Rejosarikampung singosarenKampung Sokowatenkerajaan mataramKerajaan Mataram IslamKotagede
Indraswari Pikatan

Indraswari Pikatan

IRT yang suka iseng nulis.

ArtikelTerkait

Kasta Ayam Goreng Tepung di Jogja, Olive Chicken Masih Merajai Mojok.co

Kasta Ayam Goreng Tepung di Jogja, Olive Chicken Masih Merajai

6 September 2024
Jalan Gedongkuning Lebih Pantas Jadi Pusat Kuliner Soto Jogja daripada Kadipiro Mojok.co

Jalan Gedongkuning Lebih Pantas Jadi Pusat Kuliner Soto Jogja daripada Kadipiro

18 Maret 2024
Sungai Gajahwong Jogja, Penghubung Antarkampung di Jogja yang Jadi Tempat Berdoa para Pencari Jodoh

Sungai Gajahwong Jogja, Penghubung Antarkampung di Jogja yang Jadi Tempat Berdoa para Pencari Jodoh

16 Mei 2025
Jalan Palagan Jogja Tak Terawat dan Membahayakan Wisatawan (Unsplash)

Penuh Lubang dan Gelap, Jalan Palagan Jogja Semakin Berbahaya bagi Pengguna Jalan dan Wisatawan

11 Agustus 2024
Anak Madura Mudah Dapat Jodoh di Jogja ketimbang Jakarta

Alasan Mengapa Anak Madura yang Kuliah di Jakarta Lebih Sulit Menemukan Pasangan ketimbang yang Kuliah di Jogja

3 Agustus 2025
ereveld makam korban perang belanda jogja sulitnya cari makam kuburan mojok

Sulitnya Mencari Makam di Jogja

6 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.