Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Kepergian Lionel Messi dan Pentingnya Regenerasi Klub

Anas Febrian Rifai oleh Anas Febrian Rifai
17 Agustus 2021
A A
lionel messi putuskan bertahan di barcelona tak jadi pindah mojok.co

lionel messi putuskan bertahan di barcelona tak jadi pindah mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Barcelona akhirnya menjalani laga resmi pertama tanpa Lionel Messi. Alih-alih kesulitan, Barcelona menghajar Real Sociedad lewat brace dari Martin Braithwaite, Gerard Pique, dan Sergi Roberto. Hasil ini menandakan bahwa Barcelona dapat berjaya tanpa Lionel Messi. Empat gol yang dilesakkan Barcelona merupakan sinyal kuat, mengingat Barcelona agak kesulitan tanpa Lionel Messi. Kondisi seperti ini sudah disiapkan sejak Ronald Koeman menukangi Barcelona.

Berkaca dari hasil ini tentunya perlu disoroti buruknya manajemen Barcelona. Beberapa tahun silam Barcelona menolak menjual sang mega bintang, pada akhirnya rela melepas secara gratis akibat pembatasan gaji. Misalnya saja pada 2014, ketika Chelsea hendak memboyong La Pulga. Sang mega bintang diberi mahar 118 juta poundsterling, namun pihak klub dengan tegas tidak akan melepas sang pemain. Bayangkan saja seandainya Messi dilepas kala itu, selain mendapat keuntungan material Barcelona, tentu telah memiliki Messi yang baru.

Keberadaan Messi di klub tentunya agak menghambat regenerasi pada tubuh klub. Bayangkan saja pemain yang baru promosi dari akademi harus bersaing dengan mega bintang. Belum lagi persaingan dengan pemain senior yang dibeli dengan harga mahal. Perlunya jam terbang dan kesempatan bermain memaksa pemain muda untuk berkelana mencari pelabuhan baru.

Target besar dari pihak klub memaksa melepas pemain muda dan memboyong pemain yang lebih berpengalaman. Hal tersebut juga terjadi pada klub-klub besar eropa. Uang yang melimpah membuat klub enggan mengorbitkan bakat pemain muda. Fenomena seperti ini menganggap sebuah trofi dapat dibeli dengan uang.

Barcelona sedikit mengubah kebiasaan ketika Ronald Koeman menukangi Barcelona pada 2020. Mantan pelatih timnas Belanda sekaligus legenda Barcelona lebih mengandalkan pemain muda dan mendatangkan pemain gratisan. Tercatat nama-nama pemain akademi seperti Ansu Fati, Ronald Araujo, Oscar Mingueza, Ilaix Moriba sering kali menghiasi daftar starting XI. Koeman turut mendatangkan pemain berharga murah dan berkualitas, sebut saja Pedri Gonzales dan Sergino Dest. Pembentukan pondasi klub dengan mengorbitkan pemain akademi tentunya lebih menguntungkan bagi finansial klub. Selain menguntungkan finansial klub, tentunya pemain akademi lebih setia dan totalitas. Terbukti pemain jebolan seperti Xavi Hernandes, Carles Puyol, dan Andres Iniesta memiliki loyalitas yang tinggi kepada klub yang membesarkan namanya.

Kebiasaan Barcelona tersebut akan berlanjut bila manajemen klub hendak bersabar dan percaya proses. Memang tak ada yang instan dengan mengandalkan pemain muda. Mesti dibutuhkan motivasi dari jajaran senior untuk mencapai performa yang maksimal. Kombinasi pemain senior dan junior juga diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Barcelona seperti beberapa tahun silam.

Berkaca atas karut marut Barcelona, regenerasi klub tentunya perlu diterapkan oleh klub Indonesia. Maraknya berita tentang telatnya pembayaran gaji tentunya membuat klub berpikir ulang untuk menurunkan gaji pemain dan pembinaan pemain muda. Pembinaan pemain muda dapat menjadi solusi dari mahalnya gaji pemain Indonesia. Loyalitas pemain hasil binaan akademi tentunya tidak diragukan. Sang pemain akan sungkan bila bermain di klub yang berkompetisi di satu negara yang sama. Selain itu, pembinaan pemain muda juga menguntungkan klub dengan fee transfer ke klub besar Asia atau Eropa.

Federasi sepak bola Indonesia juga dapat belajar atau menerapkan aturan pembatasan gaji yang diterapkan La Liga. Gaji milyaran menyebabkan pemain muda enggan berusaha untuk memperbaiki karier untuk meningkatkan kualitas pemain. Aturan pembatasan gaji dapat menyehatkan finansial klub sehingga manajemen klub dapat terfokus pada pembangunan fasilitas latihan.

Baca Juga:

Apa pun Bencana yang Menimpa Barcelona, Real Madrid lah (yang Dituduh Jadi) Penyebabnya

Real Madrid, Klub yang Tidak Punya Zaman

Lantas mau sampai kapan menunggu revolusi sepak bola nasional?

Foto oleh Wael Mogherbi via Wikimedia Commons

BACA JUGA Bagaimana Rasanya Melihat Messi Memakai Jersey Klub Lain?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: barcelonaHiburan Terminalmessiregenerasi
Anas Febrian Rifai

Anas Febrian Rifai

Mahasiswa Kampus Ultraman.

ArtikelTerkait

wimbledon tenis mojok

Wimbledon dan Aturan Pakaian Serba Putih

3 Juli 2021
4 YouTuber Indonesia Underrated dengan Konten Menarik dan Nggak Banyak Drama terminal mojok

4 YouTuber Indonesia Underrated dengan Konten Menarik dan Nggak Banyak Drama

27 Juni 2021

Rekomendasi Film Berlatar Jogja: Ternyata Jogja Memang Romantis

31 Mei 2021
Mahasiswa Internasional dalam Sitkom Korea ‘So Not Worth It’ Adalah Tipikal Anak Kos Indonesia Banget terminal mojok

Mahasiswa Internasional dalam Sitkom Korea ‘So Not Worth It’ Adalah Tipikal Anak Kos Indonesia Banget

27 Juni 2021
ronaldo messi juventus barcelona MOJOK.CO

Membandingkan Improving Ronaldo dan Declining Messi Itu Kebodohan Tingkat Lanjut

5 Juli 2020
film pahlawan super serial superhero mojok

3 Rekomendasi Serial Pahlawan Super dengan Konflik yang Membumi

3 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.