Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kendal: Slogannya Kota Handal, tapi Kondisi Jalannya Bikin Kita Mual

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
24 Januari 2024
A A
Kendal: Slogannya Kota Handal, tapi Kondisi Jalannya Bikin Kita Mual

Kendal: Slogannya Kota Handal, tapi Kondisi Jalannya Bikin Kita Mual (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak yang tak sadar, kalau Kendal adalah salah satu daerah paling punya dampak di Jawa. Kendal yang terletak di jalur Pantai Utara (Pantura) menjadikannya salah satu rute logistik paling ramai di Indonesia. Selain lokasinya strategis, Kendal juga punya potensi alam yang komplet. Setidaknya dia punya bibir pantai yang panjang dan hutan yang lebat di daerah-daerah perbukitan. Potensi kota ini benar-benar tak terbatas, dan bisa mendatangkan banyak hal.

Tapi, kabupaten asal Ibu saya ini punya masalah kronis soal salah satu kebutuhan paling dasar masyarakat, yaitu jalan yang proper.

Jalan itu fasilitas publik yang menunjang kehidupan manusia, terlebih untuk aktivitas ekonomi. Dan Kendal, masih saja berkutat dengan masalah tersebut. Bahkan ada jalan yang sampai 35 tahun dalam kondisi rusak. Pada 2024 ini, total masih ada 132.177 km jalan yang masih rusak, 67.531 km diantaranya rusak parah dan 64.646 km rusak sedang.

Jalan rusak tersebut tersebar hampir merata di beberapa kecamatan. Mulai dari Sukorejo, Singorjo, Patean, Boja, Kaliwungu Selatan, Ringinarum, Gemuh bahkan Patebon dan Weleri.

Kondisi jalan rusak yang paling mudah ditemui adalah jalan Bahari yang terletak di kecamatan Weleri, Kendal. Kerusakannya memang tidak terlalu panjang, mungkin sekitar 500 meter, tapi jadi sangat menyebalkan ketika tergenang air hujan. Sudahlah berlubang-lubang, ditambah kontur tanahnya yang rendah membuat jalurnya persis seperti kubangan susu coklat. Dan kondisi ini terus terjadi setiap musim hujan.

Padahal, jalur ini menjadi penghubung beberapa desa dan ramai dilalui anak-anak sekolah. Setidaknya ada 3 SLTA yang lokasinya melalui jalan ini.

Warga menggeruduk kantor kepala desa

Saya jadi teringat, pada tahun 2021 warga Turunrejo, Kecamatan Brangsong , Kendal sempat menggeruduk Kantor Kepala Desa karena jalan desa mereka rusak hampir 20 tahun lamanya. Jalan tersebut makin parah dengan adanya proyek pembangunan pipa saluran air yang dikerjakan oleh PT KADI Internasional pada saat itu. Warga kemudian makin geram dan mendatangi pihak desa yang mereka rasa sangat cuek terhadap kondisi jalan tersebut.

Kades Turunrejo pada saat itu mengatakan, jalan rusak yang dikeluhkan warga merupakan jalan Kabupaten. Jadi selama ini pihak desa tidak bisa memperbaiki jalan itu dengan menggunakan dana APBDes, karena jalan itu milik daerah bukan desa.

Baca Juga:

Kendal Itu Persis kayak MU: Punya Kekayaan, tapi Nggak Bisa Apa-apa, Alih-alih Berjaya, Malah Konsisten Jadi Medioker!

Saya Warga Kendal, tapi Nggak Pernah Bangga dengan KIK yang Merusak Alam

Kadesnya malah meminta warga setempat mengambil hikmah atas kondisi jalan rusak dan berharap Pemda melalui dinas PUPR memperbaiki jalan tersebut. Pasca itulah, barulah Pemda turun tangan mengambil inisiatif untuk melakukan perbaikan, meski pada prosesnya, perbaikan tersebut tidak dilakukan 100 persen dan alakadarnya.

35 tahun baru diperbaiki

Kisah lain yang lebih apes adalah kondisi jalan penghubung antara Kecamatan Limbangan dan Singorojo, utamanya yang melalui wilayah Desa Kedungboto, Limbangan dan Desa Cening, Singorojo. Jalur itu menunggu 35 tahun baru diperbaiki. Itupun setelah diterpa longsor beberapa kali.

Ada lagi yang lebih lucu akhir-akhir ini soal jalan rusak. Warga Kendal memberikan istilah wisata Sewu Jeglong untuk Boja karena jalanannya banyak yang berlubang. Ketika disindir di media sosial, Bupati Kendal, Dico Ganinduto berdalih bahwa jalan tersebut adalah jalan provinsi sehingga dirinya tak memiliki kewenangan lebih. Tapi persoalannya, jalan itu sudah berlubang selama bertahun-tahun, tapi kenapa tidak ada upaya strategis untuk membawa isu tersebut ke tingkat provinsi?

Dari tiga kasus di atas, Pemda Kendal terkesan berpola reaktif alih-alih menjadi pihak yang inisiatif terhadap kerusakan jalan. Bahkan menunggu alam yang memberikan peringatan berupa longsor baru deh mereka turun tangan. Apakah karena kekurangan anggaran? Saya rasa kok tidak.

Batang lebih sedikit uangnya, tapi jalannya jauh lebih bagus ketimbang Kendal

Kendal adalah salah satu Kabupaten yang punya Anggaran Pendapatan Daerah di atas 2 triliun/tahun. Bandingkan dengan tetangganya Kabupaten Batang yang hanya 1,8 triliun tapi bisa memastikan jalan-jalan vital antardesa dapat diakses dengan baik.

Perbedaannya sangat kentara. Coba saja susuri jalan daerah Bawang atau Limpung di Batang, kemudian bandingkan dengan jalan di daerah Sukorejo atau Plantungan. Maka rasanya seperti melalui dua wilayah dari dua peradaban yang berbeda. Di Sukorejo dan Plantungan, jalanan berlubang itu seperti tekstur jalanan yang wajib ada, sehingga sering sekali ditemui.

Saking nggak inisiatifnya Pemda Kendal, di Kecamatan Sukorejo, tepatnya di Desa Tambahrejo dan Desa Kebumen mengadakan giat penambalan jalan menggunakan batu dan pasir. Inisiatif mereka didasari rasa geram dan prihatin atas rusaknya jalan tersebut yang memicu terjadinya kecelakan. Lagi-lagi, alasan tidak segera diperbaikinya adalah karena status jalan yang merupakan jalan provinsi.

Padahal mau itu jalan provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, atau RT sekalipun, yah itu tetap jalan. Benda mati yang nggak bisa memperbaiki diri sendiri. Sudahlah warga yang bayar pajak, warganya juga yang diminta inisiatif memperbaiki.

Kendal Handal (?)

Kendal punya slogan sebagai Kota Handal, tapi kalau soal jalan saja tidak bisa progresif dalam perbaikan, apanya yang disebut handal? Percuma kalau hanya tampak cantik di permukaan. Di pusat-pusat keramaian di bangun alun-alun yang megah, perpustakaan bertaraf nasional, dan pasar-pasar yang direvitalisasi. Tapi mengabaikan jalanan yang ada di pelosok-pelosok daerah.

Ingat, Kendal itu pusat kotanya secuil, nggak lebih banyak daripada area-area pelosok yang tersebar di kaki bukit dan pinggir pantai. Mereka yang ada di pelosok bukit dan pantai butuh akses jalan yang memadai, mereka itu jadi penyuplai kebutuhan pokok di pusat Kota Kendal loh.

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Penderitaan Orang Kendal yang Kehilangan Identitas karena Mengaku Asli Semarang di Perantauan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2024 oleh

Tags: jalur strategikendalkondisi jalan
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

Pengalaman Menonton Konser Gratis di Kendal: Niat Nyari Hiburan Musik, Malah Dapat Tontonan Pencak Dor

Pengalaman Menonton Konser Gratis di Kendal: Niat Nyari Hiburan, yang Didapat Malah Pertarungan

10 September 2025
Pantai Indah Kemangi Kendal, Bukti Tempat Wisata yang Nggak Salah Urus. Pemerintah Desa Waras dan Kreatif Soal Anggaran Mojok.co

Pantai Indah Kemangi Kendal, Tempat Wisata yang Nggak Salah Urus karena Pemdes Waras dan Kreatif Soal Anggaran

20 Juli 2024
5 Prestasi Bupati Kendal yang Patut Dikenang Warga batang

5 Prestasi Bupati Kendal yang Patut Dikenang Warga

13 Oktober 2024
Kendal, Daerah Medioker yang Masih Punya Hal-hal Baik di Dalamnya

Kendal Itu Persis kayak MU: Punya Kekayaan, tapi Nggak Bisa Apa-apa, Alih-alih Berjaya, Malah Konsisten Jadi Medioker!

25 Oktober 2025
Kenyamanan Alun-Alun Kaliwungu Kendal Rusak karena Ulah Pengamen dan Parkir Liar Mojok.co

Kenyamanan Alun-Alun Kaliwungu Kendal Rusak (Lagi) karena Ulah Pengamen dan Parkir Liar

6 Juli 2024
Stasiun Weleri, Satu-satunya Fasilitas Publik yang Bisa Dibanggakan dari Kabupaten Kendal

Stasiun Weleri, Satu-satunya Fasilitas Publik yang Bisa Dibanggakan dari Kabupaten Kendal

21 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.