Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kenapa sih Orang-orang Suka Banget sama Gosip?

Muhammad Farhan Azizi oleh Muhammad Farhan Azizi
8 Agustus 2021
A A
alasan gosip disukai mojok

alasan gosip disukai mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Budaya membicarakan orang di belakang alias gosip di Indonesia atau bahkan di dunia lumayan digemari khalayak ramai. Sampai-sampai, budaya tersebut memiliki sebutan bermacam-macam; “rumpi”, “gibah”, “gibah syari’ah”, dan banyak lagi sebutannya.

Namun, bagaimanapun penyebutannya, intinya sama saja, semua sebutan itu berarti membicarakan sisi negatif suatu kelompok atau seseorang dari belakang untuk tujuan tertentu, entah itu menyudutkan, menjatuhkan, ataupun mengevaluasi.

Oke, merujuk pada tujuan gosip yang sederhana itu, tentu banyak dari kita yang pernah gosip. Minimal pernah membicarakan teman satu kelas yang pintar tapi pelit jawaban saat ujian, membicarakan guru yang galak di sekolah, atau membicarakan dosen yang killer (merobek lembar jawaban kalau ketahuan nyontek) saat mengawas ujian–pasti salah satu dari beberapa contoh itu pernah kalian lakukan.

Tapi, kenapa gosip itu hanya dilekatkan kepada ibu-ibu, padahal kalian bisa jadi lebih layak dinobatkan sebagai dewa gosip tingkat kos-kosan, warung kopi, kelas, jurusan, fakultas, universitas, atau bahkan se-Indonesia.

Jadi, mari dihilangkan anggapan tentang tukang gosip itu hanya ibu-ibu. Dan mari kita bahas lebih jauh, alasan-alasan gosip digemari khalayak ramai.

Informatif tapi manipulatif

Menurut McAndrew, Bell & Garcia (2007), gosip adalah kegiatan memanipulasi reputasi orang lain dengan menyuguhkan informasi negatif mengenai orang tersebut. Informasi yang dicari biasanya informasi yang berdampak pada keberadaan seseorang di lingkungan sosial.

Berangkat dari pengertian di atas, kendati negatif, gosip bisa dikatakan sebagai kegiatan yang produktif, karena isi pesannya yang sangat informatif. Hal ini membuat kegiatan ini menjadi sangat ditunggu-tunggu oleh khalayak ramai.

Tak hanya itu, karena informasi yang disuguhkan berupa informasi negatif dan manipulatif, hal itu menjadi sesuatu yang baru, jarang didengar, ditemukan, atau bahkan di luar dugaan, sehingga menyita perhatian khalayak.

Baca Juga:

Working Mom Mending Tinggal di Perumahan agar Terhindar dari Tetangga Nyinyir

Top Chart: Program Musik kok Isinya Gosip?

Dan penyampai, biasanya menggunakan bahasa-bahasa yang ringan dan menghidupkan tawa, seperti bahasa yang sering digunakan Bung Valentino Jebret saat menjadi komentator bola di kejuaraan sepak bola Indonesia.

Di samping itu, yang namanya memanipulasi bukan suatu pekerjaan gampang, hanya orang-orang berbakat dan berpengalaman yang bisa melakukannya. Itulah mengapa penyampai biasanya menyampaikan isi pesan gosipnya dengan model pidato monolog, dan minim dialog.

Orator itu juga biasanya diikuti, ditokohkan, dicari-cari, dan dikagumi oleh orang-orang di sekitarnya, karena kemampuannya memanipulasi informasi tentang orang lain.

Seperti penelitian yang dilakukan Hartung dan Renner (2013), menunjukkan bahwa kegiatan ini menjadi ajang untuk membandingkan kelebihan diri mereka sendiri dengan kekurangan orang lain, atas dasar iri dan dengki karena persaingan.

Inilah alasan gosip digemari khalayak ramai, informatif tapi manipulatif.

Evaluatif tapi pencitraan

Menurut Wert dan Salovey (2004), “gosip adalah percakapan evaluatif mengenai sesuatu yang negatif dan bersifat informal mengenai permasalahan suatu kelompok atau seseorang yang tidak hadir atau di belakang dalam suatu lingkungan sosial.”

Nah, percakapan evaluatif ini merupakan sisi terang dari gosip, karena arah dari percakapannya tentu akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi sebagai solusi masalah bagi pihak-pihak terkait yang menjadi topik.

Disebabkan sifatnya yang informal, konsep pelaksanaan gosip model evaluatif ini berbentuk dialog bebas. Setiap orang dalam percakapan itu membawa informasi negatifnya masing-masing, sesuai dengan apa yang ditemukan, didengar, dilihat, dan dirasakan. Dan pastinya dalam model evaluatif ini, tidak ada orator tunggal.

Sifat “sok pahlawan” dalam focus gosip discussion—istilah yang penulis gunakan untuk menyebut gosip evaluatif ini—kadang muncul tiba-tiba. Para peserta focus gosip discussion ini kerap kali menceritakan sisi negatif suatu kelompok atau orang lain yang diketahuinya, atas dasar mencari solusi—entah pura-pura atau tulus.

Namun, dalam sebuah studi tahun 2015 yang dipublikasi dalam Social Neuroscience, para ilmuwan mengatakan bahwa otak pria dan wanita saat mendengar kabar negatif tentang diri mereka sendiri, sahabat, dan fans mereka, akan memunculkan reaksi pencitraan.

Oleh karena itu, gosip pada dasarnya hanyalah bertujuan memenuhi keinginan manusia (khalayak ramai) untuk dilihat secara positif oleh orang lain dan cocok secara sosial, terlepas dari apakah ini mencerminkan apa yang sebenarnya sedang dirasakan.

BACA JUGA Acara Gosip: Sudah Miskin Moral, Kini Miskin Kreativitas

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: fitnahGosipkabar negatifmanipulatifpendidikan terminal
Muhammad Farhan Azizi

Muhammad Farhan Azizi

Pemimpi kala bangun, dan pekerja kala tidur.

ArtikelTerkait

Focus Gossiping Discussion: Mari Hidupkan Diskusi dengan Bergosip

Focus Gossiping Discussion: Mari Hidupkan Diskusi dengan Bergosip

26 November 2019
Mencari Alasan di Balik Desain Foto Sambutan untuk Calon Mahasiswa Baru UI terminal mojok (1)

Mencari Alasan di Balik Desain Foto Sambutan untuk Calon Mahasiswa Baru UI

16 Juni 2021
ranggalawe bendera majapahit berdiri tahun 1293 M bonek bondho nekat mentalitas asal-usul surabaya sejarah madura menakjingga mojok

Gayatri Rajapatni, Perempuan Visioner di Balik Kejayaan Majapahit

22 Juni 2021
Pakaian Seragam Adalah Aksi Nyata Menumpas Kesenjangan Sosial dalam Ruang Pendidikan terminal mojok

Pakaian Seragam Adalah Aksi Nyata Menumpas Kesenjangan Sosial dalam Ruang Pendidikan

8 Juni 2021
Menjadi Pengangguran Setelah Lulus Kuliah Adalah Fase Hidup Paling Menyebalkan terminal mojok

Menjadi Pengangguran Setelah Lulus Kuliah Adalah Fase Hidup Paling Menyebalkan

16 Juni 2021

Jadi Mahasiswa Hukum Itu Ternyata Nggak Sekeren yang Orang Lain Pikirkan

14 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.