Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Hewani

Kenapa sih Melatih Anjing Harus Pakai Bahasa Inggris?

Yudhi Nur Prasetyo oleh Yudhi Nur Prasetyo
17 November 2021
A A
melatih anjing
Share on FacebookShare on Twitter

Kalian semua pasti pernah kan melihat di TV atau malah melihatnya secara langsung, pemilik anjing biasanya menggunakan bahasa Inggris untuk memberi perintah. Perintah itu tidak banyak sih sebenarnya, cuma duduk, berdiri, diam, dan kemari. Ya memang cuma segitu biasanya. Tapi masalahnya bukan itu, kenapa ya harus pakai bahasa Inggris?

Kemungkinan pertama, kalau dilihat-lihat para pemilik anjing yang bisa diperintah biasanya punya orang berduit. Biasanya loh ya. Nah untuk menunjukkan status sosialnya, mereka juga sering tuh pakai bahasa Inggris dalam keseharian. Bahkan peliharaannya pun juga mereka ajarin bahasa Inggris. Padahal kan kalau dipikir-pikir mau bahasa apa pun sama aja ya, tapi emang sih kalau bahasa asing jadi lebih prestisius gitu.

Kemungkinan kedua. Stereotip yang sudah berkembang di masyarakat begitu, bahwa menggunakan bahasa Inggris dipandang lebih “keren”. Dipertebal lagi dengan pengaruh orang-orang kaya yang sering menggunakannya. Makin menjadi lah itu penggunaan bahasa Inggris dalam perintah kepatuhan untuk binatang.

Kemungkinan ketiga atau kemungkinan terkuat. Kayaknya nih budaya memberi perintah pada hewan peliharaan khususnya anjing bukan asli dari Indonesia kan? Bener nggak? Kalau saya sendiri sering tengok di film-film luar yang memperlihatkan hewan peliharaan patuh kepada majikannya. Nah yang paling sering tuh anjing, dan ya sudah pasti mereka menggunakan bahasa Inggris dalam memberi perintah. Bahasa ibu mereka saja bahasa Inggris. Kemudian masuklah kebiasaan itu sampai di Indonesia, bahwa memberi perintah kepatuhan menggunakan bahasa Inggris. Begitu mungkin ya sebuah analisis singkatnya.

Tapiiii, begini dalam teori pemerolehan bahasa (keluar nih ilmu kuliah). Pemerolehan bahasa merupakan proses bawah sadar, atau tidak ditargetkan secara sadar. Tapi, kan juga hewan nggak memperoleh bahasa, jadi gagal ya teori pemerolehan bahasanya. Anjing atau hewan lainnya hanya menerima bahasa itu bukan memperoleh, kemudian menuturkan. Dilansir dari Quora bahwa melatih hewan itu sebenarnya cuma menerapkan prinsip reward.

Begini simpelnya jika hewan mampu melakukan suatu hal lalu diberi makanan. Hewan mampu memahami mekanisme hukuman dan pujian, nah begitu singkatnya. Pada kasus ini anjing dilatih sedari kecil dengan berbagai hal, contohlah duduk. Anjing diperintahkan dengan kata “sit” lalu mengajarkan anjing pada posisi duduk. Kemudian jika anjing sudah bisa melakukannya, bakal diberi reward berupa makanan, begitu seterusnya. Oleh karena itu penggunaan bahasa Inggris dalam melatih anjing ataupun hewan lainnya sangat tidak berpengaruh dalam keberhasilan perintah. Berhasil atau tidaknya perintah kepatuhan bergantung pada proses pelatihan dan frekuensi pelatihan.

Begitu teman-teman semuanya mungkin sedikit analisis yang bisa saya utarakan. Memang si penggunaan bahasa Indonesia seringkali dirasa kurang “keren”. Makanya banyak kan yang mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, sehingga merusak gramatikal masing-masing bahasa itu sendiri.

Apalagi tuh di sosial media, di tempat-tempat nongkrong bahkan ketika anak-anak muda sedang kongkow pasti ada yang mencampurkan bahasa Inggris dalam obrolannya. Biar keliatan keren gitu maksudnya. Padahal mereka mungkin menggunakan bahasa Indonesia yang benar saja belum bisa, tapi udah neko-neko mencampur dengan bahasa lain. Hahahah.

Baca Juga:

Apa Urgensi Belajar Bahasa Portugis? Ketemu Bahasa Inggris Aja Masih Nangis!

Tanpa Les, Tanpa Bimbel: Cerita Mahasiswa yang Selalu Dapet Skor TOEFL 500-an Berbekal Nonton Film dan Main Video Game

Ya memang tidak salah kok pakai bahasa Inggris atau yang lainnya. Memang harus menguasai bahasa asing. Tapi, tolong jangan dikacaukan gramatikalnya. Gimana mau bangga menggunakan bahasa Indonesia ya? Sedangkan sekadar melatih anjing saja kita masih pakai bahasa Inggris. Yuk bangga menggunakan bahasa Indonesia!

Sumber gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 November 2021 oleh

Tags: anjingBahasa Inggrismelatih
Yudhi Nur Prasetyo

Yudhi Nur Prasetyo

Hidup seperti kunang-kunang padam.

ArtikelTerkait

Gap Year Selalu Dipandang Negatif, padahal Manfaatnya Juga Banyak terminal mojok.co

Susahnya Jadi Mahasiswa Bahasa Inggris Konservatif

16 Mei 2019
grammar yang baik code switching skor toefl 550 aplikasi belajar bahasa inggris grammar toefl bahasa inggris cara belajar bahasa inggris mojok.co

Manakah yang Lebih Penting, Belajar Grammar atau Speaking Dulu?

20 Oktober 2020
Meme ‘Nggak Bisa Basa Enggres’ dan Latahnya Kita dalam Belajar Bahasa Inggris terminal mojok.co

Belajar Bahasa Inggris Jangan Dibuat Runyam

2 Maret 2021
Gelar Kampung Inggris yang Membebani Warga Pare

Gelar Kampung Inggris yang Membebani Warga Pare

30 Januari 2022
Anak UIN Nggak Punya Masa Depan Cerah! Kamu Mau Jadi Apa! (Unsplash)

Stigma Busuk Menyebutkan kalau Anak UIN Nggak Akan Maju dan Punya Masa Depan Cerah, Apalagi Kuliah Pendidikan

5 Mei 2025
Jangan Punya Hewan Peliharaan Kalau Nggak Mau Merawatnya Sampai Mati Terminal Mojok

Jangan Punya Hewan Peliharaan Kalau Nggak Mau Merawatnya Sampai Mati

21 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.