Kenapa Orang Indonesia Susah untuk Diajak Jalan Kaki?

Kenapa Orang Indonesia Susah untuk Diajak Jalan Kaki Terminal Mojok

Kenapa Orang Indonesia Susah untuk Diajak Jalan Kaki (Alip Fabio/Shutterstock.com)

Selain senang nonton film dan serial Hollywood, sesekali saya menyempatkan diri nonton film maupun serial Jepang dan Korea Selatan. Banyak film dan serial yang saya tonton memperlihatkan adegan orang sana jalan kaki ke mana-mana. Hal ini berbeda dengan kebiasaan orang Indonesia.

Bukan bermaksud menjelek-jelekkan orang Indonesia. Dari zaman kuliah dulu, banyak teman saya yang kos-kosannya persis di belakang kampus, tapi untuk sampai ke kampus saja harus mengendarai sepeda motor. Saat sudah bekerja, banyak rekan saya yang belanja ke Alfamart atau Indomaret mengendarai sepeda motor alih-alih jalan kaki. Padahal jarak kantor kami dengan Alfamart dan Indomaret terdekat nggak sampai 500 meter! Buset, dah.

Harus diakui, tingkat kemageran orang Indonesia memang akut banget. Jangankan disuruh olahraga di gym atau lari pagi yang bikin capek, disuruh jalan kaki seperti yang saya sebutkan di atas saja juga pada mager. Setelah mencoba melakukan investigasi kecil-kecilan, saya menemukan setidaknya empat alasan kenapa orang Indonesia susah banget diajak jalan kaki.

#1 Indonesia panas banget

Alasan pertama ini sering banget dikemukakan orang-orang yang malas banget jalan kaki meski jarak tujuan mereka dekat sekalipun. Lantaran dilalui garis khatulistiwa, Indonesia memiliki iklim tropis yang terkenal dengan cuacanya yang hangat. Jalan kaki sebentar dari kos ke kampus atau dari rumah ke minimarket saja sudah pasti bikin orang keringetan. Di Bandung yang termasuk dataran tinggi saja ngesang pisan, apalagi di kota-kota lain seperti Jakarta atau Surabaya?

Hal ini tentu berbeda jauh dengan negara-negara sub-tropis seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, maupun Korea Selatan yang punya suhu udara relatif lebih dingin ketimbang Indonesia. Makanya orang-orang di negara tersebut banyak yang memilih berjalan kaki ke mana-mana biar hangat dan nggak kedinginan.

#2 Kendaraan bermotor makin bisa dijangkau banyak orang

Alasan selanjutnya kenapa orang Indonesia sulit diajak untuk jalan kaki adalah keberadaan kendaraan pribadi yang makin banyak. Kendaraan bermotor di Indonesia makin mudah untuk dijangkau banyak orang. Apabila 20 tahun lalu yang punya sepeda motor atau mobil hanya kalangan menengah atas, kini siapa pun bisa membawa pulang sepeda motor atau mobil ke rumah dengan membayar uang mukanya saja. Apalagi sekarang ini cicilan kendaraan bermotor cukup terjangkau dengan tenor yang disesuaikan dengan kemampuan.

Hal ini membuat banyak orang Indonesia jadi memanfaatkan kendaraan bermotor yang mereka miliki untuk bepergian ke mana saja termasuk ke minimarket yang letaknya cuma di ujung gang rumah sekalipun. Sudah ambil cicilan Honda PCX 3 tahun masa nggak dimanfaatkan?

#3 Sistem transportasi Indonesia masih jelek

Selain karena faktor cuaca seperti yang saya sebutkan di atas, negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, hingga Korea Selatan “memaksa” warganya untuk jalan kaki mencapai transportasi publik terdekat seperti bus atau kereta. Sistem transportasi publik di negara-negara tersebut umumnya sudah sangat maju, sehingga warganya mau “dipaksa” berjalan kaki menuju halte atau stasiun. Berbeda dengan Indonesia di mana sistem transportasi publik kita belum semaju negara-negara tersebut. Jadi, alih-alih menggunakan transportasi publik, mending langsung naik kendaraan pribadi dari rumah ke kantor.

#4 Trotoar di Indonesia nggak ramah buat pejalan kaki

Selain tiga alasan di atas, ada satu lagi alasan utama yang bikin orang Indonesia enggan jalan kaki. Yap, apalagi kalau bukan karena trotoar di Indonesia yang nggak ramah buat para pejalan kaki. Nggak semua wilayah Indonesia punya trotoar lebar dan indah seperti yang terletak di kawasan Sudirman dan sekitarnya.

Sebagian besar trotoar yang ada di Indonesia kondisinya sangat memprihatinkan. Konturnya nggak rata, nggak ramah untuk dipakai saudara kita yang difabel, bahkan masih banyak trotoar yang dipakai pedagang kaki lima untuk berjualan. Di beberapa kota besar seperti Jakarta, trotoar bahkan dipakai sebagai tempat parkir kendaraan bermotor hingga dinaiki oleh para pengendara motor yang berusaha menghindari kemacetan di jalan. Alih-alih marah, para pejalan kaki akhirnya memilih untuk mengalah.

Itulah empat alasan utama kenapa orang Indonesia sulit banget diajak jalan kaki. Mudah-mudahan tulisan ini nggak cuma dibaca orang Indonesia biar bisa lebih rajin jalan kaki, tapi juga dibaca pemerintah supaya bisa memfasilitasi warganya dengan prasarana yang memadai untuk berjalan kaki. Apalagi kalau jalan kakinya ke rumah ayang.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kenapa Orang Indonesia Suka Tanya Kapan?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version