Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Gamping, The Rise of Medical Empire: Kenapa Banyak Banget Rumah Sakit di Gamping?

Janu Wisnanto oleh Janu Wisnanto
15 Maret 2025
A A
Gamping Sleman, "Pusat" Rumah Sakit di Jogja

Gamping Sleman, "Pusat" Rumah Sakit di Jogja

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai warga Gamping Sleman, aku sering bertanya-tanya: kenapa rumah sakit di sini banyak banget? Apa ada sesuatu yang tidak aku sadari? Apa kita ini hidup di daerah paling rawan sakit di Jogja? Atau jangan-jangan, Tuhan dan para investor kesehatan tahu bahwa Gamping adalah daerah dengan tingkat kegetiran hidup yang bikin imun cepat drop?

Coba bayangkan, dalam radius yang nggak seberapa luas, kita punya PKU Gamping, RSA UGM, RS Queen Latifa, dan beberapa klinik besar lainnya. Geser sedikit (meski tidak di Gamping), ada RS Sardjito dan RS Panti Rapih. Ini belum termasuk puskesmas, praktek dokter pribadi, dan warung herbal yang katanya bisa nyembuhin segala macam penyakit, mulai dari asam urat sampai asam lambung akibat asam-asaman kehidupan.

Setiap kali aku lewat jalanan Gamping, aku merasa seolah-olah sedang berjalan di koridor instalasi medis terbesar di dunia. Orang dari luar mungkin mikir, “Wah, Gamping ini pasti pusat kesehatan, nih! Bagus banget, akses medisnya gampang!” Tapi sebagai warga lokal, aku lebih mikir, “Sebentar… kok rumah sakitnya sebanyak ini? Apa ada yang salah sama kami warga Gamping?”

Apakah Gamping adalah Kawasan Rawan Sakit?

Mari kita berpikir logis. Kalau dalam suatu wilayah rumah sakit tumbuh subur kayak jamur di musim hujan, pasti ada dua kemungkinan:

  1. Orangnya gampang sakit.
  2. Bisnis kesehatan di sini cuan banget.

Pilihan pertama agak mengkhawatirkan. Apa iya warga Gamping Sleman ini gampang sakit? Apakah udara di sini terlalu pekat oleh polusi kendaraan? Apa stres karena macet di Ring Road bikin warga gampang kena darah tinggi? Atau mungkin karena kita sering disuguhi pemandangan pembangunan tiada akhir, menyebabkan tekanan batin dan meningkatkan angka kunjungan ke dokter jantung?

Pilihan kedua lebih masuk akal. Bisa jadi, Gamping Sleman ini adalah pasar yang sangat menjanjikan untuk industri kesehatan. Dengan banyaknya warga yang mobile, pertumbuhan ekonomi yang lumayan, serta lokasi yang strategis di perbatasan Jogja dengan Sleman dan Bantul, mungkin para pengusaha kesehatan melihat peluang emas di sini. Gampang sakit atau tidak, yang penting layanan medis siap sedia!

Tapi tetap saja, aku tidak bisa menghilangkan pertanyaan ini dari kepalaku: kenapa di Gamping? Kenapa bukan di daerah lain yang lebih padat seperti Kota Jogja?

Atau jangan-jangan Gamping Sleman adalah pusat riset medis?

Kalau kita mau berpikir lebih liar, mungkin sebenarnya Gamping ini adalah pusat eksperimen kesehatan rahasia. Jangan-jangan, para ilmuwan medis diam-diam melakukan studi tentang pola hidup warga Gamping: bagaimana mereka makan, bagaimana tingkat stres mereka, seberapa sering mereka ke rumah sakit… lalu data ini digunakan untuk mengembangkan sistem kesehatan masa depan!

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

Atau mungkin… (baca ini baik-baik) kita semua sebenarnya adalah kelinci percobaan tanpa sadar! Coba lihat, ada banyak apotek, ada banyak klinik, ada banyak rumah sakit, tapi apakah kita pernah bertanya-tanya, siapa yang pertama kali menginisiasi ini semua?

Oke, oke. Mungkin itu terlalu jauh. Tapi tetap saja, tidak bisa dimungkiri kalau banyaknya rumah sakit di Gamping ini adalah fenomena yang menarik.

Apakah warganya punya standar kesehatan tinggi?

Dengan melimpahnya fasilitas kesehatan di Gamping Sleman, apakah ini berarti warganya lebih sehat dari warga daerah lain? Ternyata tidak juga.

Justru, dengan adanya banyak rumah sakit, warga cenderung jadi lebih waspada terhadap penyakit. Sedikit-sedikit periksa, sedikit-sedikit konsultasi. Sakit kepala? Periksa. Mual? Periksa. Mimpi buruk? Periksa. Lagi patah hati? Waduh, kalau ada rumah sakit yang menyediakan layanan ‘healing hati yang remuk’, pasti sudah laris di sini!

Tapi ada dampak lain yang lebih menarik, Gamping jadi tujuan wisata medis. Banyak pasien dari luar daerah datang ke sini karena rumah sakitnya lengkap. Ini seperti ketika orang pergi ke Jakarta untuk urusan bisnis, atau ke Bali untuk liburan, orang pergi ke Gamping untuk urusan kesehatan!

Cuma, masalahnya, ini bikin jalanan makin macet. Coba lihat jam-jam sibuk, ambulans berseliweran, kendaraan pasien parkir di mana-mana, dan jalanan jadi penuh orang yang lalu lalang ke rumah sakit. Kadang-kadang aku berpikir, apakah suatu hari nanti Gamping akan dijuluki “Medical City of Jogja”?

Haruskah kita khawatir?

Jadi, apakah warga Gamping harus panik melihat fenomena banyaknya rumah sakit ini? Tentu tidak. Justru kita harus bersyukur karena kalau tiba-tiba ada yang butuh pertolongan medis, nggak perlu jauh-jauh. Tinggal pilih mau rumah sakit yang mana.

Tapi di sisi lain, kita juga perlu bertanya: apakah ini menandakan sesuatu tentang gaya hidup kita? Apa kita benar-benar makin butuh layanan kesehatan karena makin gampang sakit? Atau ini cuma fenomena bisnis semata?

Yang jelas, kalau rumah sakit di Gamping terus bertambah, mungkin kita perlu mulai mempertimbangkan tagline baru untuk daerah ini: “Gamping: Sehat Bersama” atau malah “Sakit Berjamaah”?

Entah bagaimana masa depan Gamping nantinya, satu hal yang pasti: kalau kamu warga Gamping Sleman dan masih sering sakit-sakitan, itu bukan salah rumah sakit. Mungkin itu cuma tanda bahwa kamu butuh istirahat dan makan lebih sehat. Atau mungkin, sudah waktunya pindah ke daerah yang lebih minim rumah sakit.

Penulis: Janu Wisnanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kecamatan Gamping, Kecamatan Paling Underrated di Kabupaten Sleman

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Maret 2025 oleh

Tags: gamping slemankapanewon gampingrumah sakitSleman
Janu Wisnanto

Janu Wisnanto

Mahasiswa semester akhir Universitas Ahmad Dahlan, jurusan Sastra Indonesia. Pemuda asli Sleman. Penulis masalah sosial di Daerah Istimewa Yogyakarta.

ArtikelTerkait

Hal yang Perlu Saya Kritisi terhadap Setting Rumah Sakit di Sinetron atau FTV terminal mojok.co

Hal yang Perlu Saya Kritisi terhadap Setting Rumah Sakit di Sinetron atau FTV

2 Februari 2021
Sleman City Hall Lebih Unggul daripada Jogja City Mall: Akses Masuknya Mudah, Nyaman untuk Berbagai Acara

Sleman City Hall Lebih Unggul daripada Jogja City Mall: Akses Masuknya Mudah, Nyaman untuk Berbagai Acara

5 Maret 2024
Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja. (Unsplash)

Bantul, Sebuah Kabupaten yang Terasing dari Kemajuan Jogja

5 Maret 2024
Kemacetan Jalan Pintas Monjali ke Jalan Palagan Sleman, Bukti Nyata Jogja Salah Urus

Kemacetan Jalan Pintas Monjali ke Jalan Palagan Sleman, Bukti Nyata Jogja Salah Urus

28 Februari 2024
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Jalan Godean Jogja Rusaknya Abadi, Warga Dibiarkan Mati (Unsplash)

Jalan Godean Puluhan Tahun Tidak Diperbaiki, Pemerintah Provinsi Jogja Lupa atau Tidak Lagi Peduli ada Warganya pada Mati?

17 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Perlu Belajar dari Aktivis Kampus, Masa Sudah Jadi Dosen Public Speaking-nya Masih Jelek?

29 Desember 2025
Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun! Mojok.co

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

29 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.