Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sudah Memakan Korban Berkali-kali, tapi Kenapa Baliho di Jogja Tak Kunjung Ditertibkan? Susah atau Memang Nggak Mau Susah?

Taufik oleh Taufik
4 Januari 2024
A A
Sudah Memakan Korban Berkali-kali, tapi Kenapa Baliho di Jogja Tak Kunjung Ditertibkan? Susah atau Memang Nggak Mau Susah?

Sudah Memakan Korban Berkali-kali, tapi Kenapa Baliho di Jogja Tak Kunjung Ditertibkan? Susah atau Memang Nggak Mau Susah? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Barangkali melihat baliho di Jogja yang bejibun adalah sebuah kewajaran. Menyaksikan secara langsung betapa keberadaan baliho mengerubungi setiap sudut daerah (termasuk daerah wisata) di Jogja membuat saya berpikir, ada baiknya daerah ini segera diberi predikat daerah khusus baliho saja.

Jogja di masa kampanye adalah belantara baliho. Rasanya tidak ada ruang aman dan lengang yang tidak ada balihonya. Baliho layaknya simbol bahwa Jogja siap dan akan selalu siap dengan event politik lima tahunan itu. Satu yang pasti, bahwa baliho ini tidak saja dimulai saat pemilu datang, ia jauh sebelum itu. Bahkan sebelum marak baliho paling terkenal pada 2022 lalu, Kepak Sayap Kebhinekaan.

Baliho di Jogja sudah menelan korban

Tanggal 2 Januari kemarin, akun @JogjaUpdate memposting kejadian naas yang menimpa salah satu warga Jogja. Postingan tersebut seperti ini, “Trotoar Jogja isinya iklan semua. Fokus liatin ke bawah jadi kejedot ujung iklan yang tajem. Tidak lupa pose dengan papan iklannya.” 

Trotoar Jogja isinya iklan semua
fokus liatin ke bawah jadi kejedot ujung iklan yang tajem
Tidak lupa pose dengan papan iklannya @PujiWidodopic.twitter.com/wHE7kudRUG pic.twitter.com/hMUI8DKOTz

— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) January 2, 2024

Postingan yang menyertakan tiga foto berbeda itu menunjukkan (Gambar 1) sebuah baliho yang sepertinya difoto dari belakang, (gambar 2) pelipis seseorang dengan luka kira-kira sejempol, serta seseorang berpose di samping sebuah baliho, sepertinya tempat blio kejedot ujung baliho dan menyebabkan luka di pelipisnya.

Postingan yang dikirim oleh akun Twitter bernama @PujiWidodo itu segera mendapat atensi warga. Hampir semua yang komen membenarkan bahwa baliho di Jogja itu jumlahnya sudah di luar nalar, bahkan cenderung mengganggu dan membahayakan. Ada juga yang sarkas perkara baliho yang (katanya) penempatannya memang seharusnya di trotoar jalan Jogja.

Jogja ini sebenarnya agak aneh perkara baliho. Jika ada yang berani speak up dan bilang bahwa Jogja itu daerah baliho saya akan sangat sepakat. Tidak sekali dua kali baliho ini menjadi bahan perbincangan perkara mengganggu bahkan membahayakan. Pada Desember 2016 lalu misalnya, seorang warga Sleman meninggal akibat tertimpa sebuah baliho paslon Pilkada di Terban, Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Berlalu waktu, kejadian-kejadian membahayakan seperti baliho ambruk dan mengganggu lalu lintas seperti berita langganan. Di awal tahun 2022 saja, berita tentang berita baliho ambruk di Jogja bertebaran dari Januari Hingga Maret. Walau tidak (atau belum) ada korban jiwa seperti kejadian 2016, sepertinya Jogja tidak berbenah. Bayangkan, 2016 hingga 2022 itu adalah waktu yang cukup lama, ENAM TAHUN!!

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Seberapa sulitkah menertibkan baliho?

Berita baliho raksasa ambruk di perempatan Gejayan-Condong Catur pada awal 2022 lalu sempat menjadi viral. Bayangkan sebuah baliho segede gaban ambruk di tengah jalan, seketika itu juga lalu lintas terganggu. Polisi dan pemerintah setempat bergerak cepat. Sehari saja jalanan sudah steril dan bisa dilalui kendaraan lagi. Perkaranya, polisi dan pemerintahan tidak berhasil menemukan si pemilik baliho. Katanya, baliho itu ilegal. Menjadi pertanyaan penting, kok bisa baliho yang gedenya nggak kira-kira itu tidak berizin alias ilegal? Aneh banget.

Begini, saya mungkin akan percaya saja jika yang tidak berizin itu semacam spanduk-spanduk kecil yang saat ini berterbaran tidak karuan di seantero Jogja. Selain karena proses pemasangan tidak akan lama (semalam juga jadi itu satu ruas jalan), spanduk-spanduk kecil itu cuma butuh potongan bambu dan tali rafia atau kawat saja. 

Tentu saja akan sangat beda dengan treat untuk baliho yang ukurannya bisa sampai 3 m × 10 m. Belum lagi pemasangannya yang harus memanjat tiang-tiang tumpuan baliho yang tinggi banget itu. Peluang untuk tidak dilihat orang lain (termasuk yang berwenang) sangatlah kecil.

Bukan itu saja, menyoal perkara izin ini, beberapa baliho di Jogja bahkan menempatkan kontak jika sedang lowong. Ini berarti  bahwa siapa pun bisa menghubungi si empunya papan reklame atau baliho tersebut. Sangat sederhana sebenarnya. Perkaranya jelas ada di niat pihak berwenang dan para pemangku kebijakan.

Maka, jangan heran jika pada akhirnya pertanyaan seberapa sulitkah menertibkan baliho Ini akan langgeng dan sepertinya memang tidak akan ada jawabannya entah sampai kapan.

Penulis: Taufik
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Baliho Caleg Sudah Bertebaran: Udah Nyolong Start, Isinya pun Nggak Kreatif

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Januari 2024 oleh

Tags: BalihoJogjaKorbansampah visual
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

7 Tahun Kuliah di UNY Berakhir Jadi Tertawaan dan Beban (Unsplash)

Saya Sempat Menyesal dan Malu setelah 7 Tahun Kuliah di UNY, Berakhir Jadi Beban Keluarga dan Ditertawakan Banyak Orang

25 April 2025
Klaten

Klaten, Kota Indah yang (Sialnya) Terjepit Jogja dan Solo

9 November 2021
Ilustrasi Dilema Jogja ketika Jalan Tol Menembus Tanah Keraton (Unsplash)

Ketika Jalan Tol Menembus Tanah Keraton: Dilema Istimewa Jogja dalam Menata Ruang

22 Juli 2025
Kisah Kasihan Bantul: Legenda Skincare Jawa dan Trik Licik demi Kekuasaan

Kasihan Bantul, Saksi Bisu Tipu Daya Licik Panembahan Senopati untuk Menghabisi Ki Ageng Mangir

22 Februari 2024
Mitos di Jogja yang Terbukti Bohong, dari Hantu Bunderan Teknik UGM sampai Suara Drum Band Gaib, Semuanya Hoax!

Mitos di Jogja yang Terbukti Bohong, dari Hantu Bunderan Teknik UGM sampai Suara Drum Band Gaib, Semuanya Hoax!

5 Agustus 2024
Flores Nggak Perlu Diromantisasi, Nggak Bakalan Bisa!

Flores Nggak Perlu Diromantisasi, Nggak Bakalan Bisa!

13 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.