Kemasan Sachet, Pilihan Primadona sekaligus Penyelamat Rumah Tangga

Kemasan Sachet, Pilihan Primadona sekaligus Penyelamat Rumah Tangga Terminal Mojok

Kemasan Sachet, Pilihan Primadona sekaligus Penyelamat Rumah Tangga (Unsplash.com)

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa negara-negara Skandinavia seperti Norwegia, Finlandia, dan Swedia menggemari produk kemasan dalam bentuk tube layaknya pasta gigi. Usut punya usut, ternyata hal ini disebabkan oleh budaya mereka yang mengedepankan efisiensi dan kepraktisan. Mayoritas produk kemasan dalam tube adalah makanan seperti selai, keju, sampai kaviar.

Di Indonesia, kemasan yang menjadi primadona dan yang paling umum ditemui adalah kemasan sachet. Mulai dari produk kebersihan rumah tangga seperti sampo, detergen, pewangi pakaian, sampai produk konsumsi seperti minuman bubuk, cemilan, hingga sambal kemasan banyak yang menggunakan kemasan ini.

Para produsen juga berlomba-lomba menghadirkan produknya dalam bentuk kemasan sachet karena akan menjangkau pasar yang lebih luas. Bahkan beberapa produsen, contohnya produsen kosmetik dan skincare telah berinovasi agar produknya dapat dijual dalam kemasan sachet. Produk-produk seperti hand body lotion, maskara, dan masker wajah kini juga hadir dalam kemasan ini.

Sayangnya, kemasan sachet mengundang kontroversi dan perdebatan di antara para pemerhati lingkungan karena berperan secara signifikan sebagai penyumbang limbah rumah tangga. Namun hingga saat ini, kemasan ini masih menjadi primadona sekaligus jalan ninja bagi kaum menengah ke bawah. Berikut beberapa alasannya:

#1 Pilihan ekonomis

Hal ini memang menjadi motif dan alasan utama yang ditawarkan. Kemasan sachet menawarkan kuantitas produk yang lebih sedikit dibandingkan produk dalam kemasan botol atau pouch sehingga harganya lebih terjangkau. Ibu-ibu yang memiliki bujet terbatas tentu akan memilih produk dengan harga yang lebih rendah asalkan semua kebutuhan terpenuhi.

Bagi kita yang berpenghasilan pas-pasan, produk yang dikemas dalam kemasan sachet juga jadi jalan ninja di akhir bulan. Bujet yang pas-pasan ini pastinya harus dibagi-bagi dengan beberapa jenis kebutuhan agar setiap kebutuhan terpenuhi. Dengan hadirnya produk dengan kemasan kecil ini, sebagian bujet yang ktia miliki bisa dialokasikan untuk keperluan lain.

#2 Dijual di warung sekitar rumah

Budaya jual beli di Indonesia yang masih bertumpu pada warung kelontong di sekitar rumah juga menjadi pendukung kepopuleran kemasan sachet. Produk-produk dalam kemasan kecil ini merupakan komoditas utama yang dijual di banyak warung kelontong sekitar rumah.

Para pembeli biasanya adalah mereka yang sudah kehabisan stok keperluan rumah tangga. Ada juga yang memang sengaja membeli keperluan rumah di warung kelontong langganan karena dapat dibeli secara kas-bon.

#3 Memudahkan takaran pemakaian

Sebagian besar kemasan sachet memiliki kuantitas yang telah diperhitungkan untuk memudahkan konsumen dalam takaran penggunaan. Misalnya saja sampo dan pewangi pakaian yang dikemas untuk satu kali pemakaian, sehingga konsumen tidak usah repot-repot mengukur takaran setiap kali penggunaan.

Hal ini juga mencegah kita boros. Berkat kelebihannya ini, bahkan banyak orang yang merasa bahwa penggunaan produk kemasan sachet lebih irit ketimbang menggunakan kemasan botol atau pouch.

#4 Praktis

Kelebihan lain dari kemasan kecil ini adalah sifatnya yang praktis. Dengan berbahan plastik yang relatif kuat serta bentuknya yang kecil, produk dalam kemasan sachet mudah dibawa ke mana-mana dan mudah masuk kantong. Hal ini juga menjadi alasan kemasan ini sering menjadi pilihan bagi yang mereka yang akan bepergian.

Namun seperti yang telah saya sebutkan di atas, kemasan sachet memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Kemasan yang sebagian besar bermaterial plastik ini sangat sulit terurai sehingga akhirnya mencemari tanah dan perairan. Semoga ke depannya terdapat solusi yang membuat kemasan sachet tetap murah dan praktis, tapi di sisi lain juga tidak membahayakan lingkungan.

Penulis: Lina Yasmin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tertipu “SOBEK DI SINI” Kemasan Sachet.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version