Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kemacetan di Pinang Ranti Jakarta Nggak Pernah Selesai Gara-gara Angkot Ngetem Seenak Jidat

Ken Elsaning Savitri oleh Ken Elsaning Savitri
10 November 2024
A A
Kemacetan di Pinang Ranti Jakarta Nggak Pernah Selesai Gara-gara Angkot Ngetem Seenak Jidat

Kemacetan di Pinang Ranti Jakarta Nggak Pernah Selesai Gara-gara Angkot Ngetem Seenak Jidat (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai pengguna jalan yang rajin melewati kawasan Pinang Ranti, Jakarta Timur, saya sudah akrab dengan pemandangan yang dibilang orang ikonik. Apa lagi kalau bukan deretan angkot yang hobi berhenti seenak jidat.

Di sini, angkot bukan cuma alat transportasi umum, melainkan semacam “Raja Jalanan” yang punya aturan sendiri. Mereka ambil posisi kiri, tapi kalau berhenti, kayak orang lagi piknik. Santai, lama, dan ngetem sepuasnya. Posisi angkot yang berhenti sembarangan di jalur kiri otomatis bikin jalur jadi super macet, terutama di dekat halte Transjakarta.

Kebiasaan kronis sopir angkot di Pinang Ranti Jakarta

Jadi, begini. Di satu sisi, ada halte Transjakarta yang sebenarnya didesain buat memudahkan penumpang dengan jalur khusus. Tapi di sisi lain, ada angkot-angkot yang berhenti bebas. Bayangkan, dari dua lajur yang seharusnya lancar untuk lalu lintas, satu lajurnya diokupasi angkot yang ngetem seenaknya. Kadang, satu angkot saja sudah bikin repot, soalnya kalau sudah ada satu angkot yang parkir, angkot lainnya bakal ikutan. Iya, para sopir angkot ini kayak punya sistem parkir berjamaah yang nggak resmi tapi solid.

Saking kronisnya kebiasaan ngetem berjamaah ini, pengendara lain yang lewat sini jadi bertanya-tanya. Apa angkot di Pinang Ranti Jakarta ini punya jadwal khusus buat ngetem? Rasanya kok kayak ada kesepakatan tak tertulis yang bilang, “Ayo berhenti setiap lima meter sekali, siapa tahu ada penumpang.” Padahal sering kali sebenarnya nggak ada yang naik.

Angkot memang dirancang buat mengakomodasi penumpang, tapi…

Logikanya, angkot memang dirancang buat mengakomodasi penumpang yang naik-turun kapan aja. Tapi kalau setiap kali ada penumpang, seluruh jalanan harus macet, ini sudah bukan lagi akomodasi, melainkan penyiksaan publik.

Bayangkan betapa frustrasinya pengendara biasa yang harus rela berbaris rapi di belakang angkot-angkot di Pinang Ranti Jakarta ini. Rasanya seperti antri sembako gratis di acara 17-an, padahal yang bikin antri cuma angkot yang ngetem seenaknya.

Seni parkir unik

Bukan cuma itu, ada lagi seni parkir unik dari para sopir angkot ini. Mereka punya bakat spesial parkir di tempat-tempat yang nggak lazim. Bayangin aja, di Pinang Ranti Jakarta ini ada Transjakarta di sisi kanan jalan, sementara angkot-angkot memilih berhenti di kiri. Nggak jarang juga mereka berhenti sampai memakan bagian tengah jalan.

Hasilnya? Pengguna jalan lain yang sudah stres harus ekstra hati-hati buat nyelip, bahkan kadang sampai berakrobat di antara mobil-mobil lain. Begitu pengendara biasa akhirnya lolos dari barisan angkot yang bikin pusing, eh, di depan sudah ada lagi barisan angkot berikutnya yang melakukan ritual yang sama. Bagaikan siklus tanpa akhir.

Baca Juga:

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

Ngetem buat ngobrol sama sopir angkot lain di Pinang Ranti Jakarta

Yang lebih lucu (atau lebih tepatnya, miris), angkot-angkot ini kadang berhenti untuk alasan yang susah ditebak. Nggak cuma buat menurunkan atau menaikkan penumpang, tapi kadang buat ngobrol dulu sama teman-temannya di pinggir jalan.

Ya bisa jadi itu obrolan penting, misalnya tentang stabilitas politik dunia, atau sekadar update gosip-gosip terbaru dan hasil pertandingan bola semalam. Pokoknya, segala urusan baik itu pribadi maupun tidak, tampaknya wajib diselesaikan di tengah jalan raya. Di Pinang Ranti Jakarta ini benar-benar terasa istimewa.

Apa solusi untuk kemacetan Pinang Ranti Jakarta yang awet ini?

Bicara soal solusi, sejujurnya, nggak ada yang benar-benar mudah. Kalau minta Pemprov Jakarta bikin jalur khusus angkot, mungkin malah memakan anggaran yang nggak kecil. Atau, mungkin kita bikin semacam jam operasional “ngetem bebas hambatan” khusus untuk angkot Pinang Ranti, biar lebih tertib. Masalahnya, siapa yang mau mengawasi, dan siapa yang menjamin mereka patuh?

Di lain sisi, warga dan pengguna jalan cuma bisa pasrah sambil berdoa. Siapa tahu suatu hari nanti, para raja jananan di Pinang Ranti Jakarta ini tobat. Mungkin suatu hari nanti mereka bisa lebih rapi, menghargai pengguna jalan lain, atau setidaknya berhenti nggak makan badan jalan, deh.

Tapi ya, begitulah. Selama masih ada angkot-angkot ini, pengendara lainnya cuma bisa legowo. Karena mungkin tanpa mereka, jalanan Jakarta akan kehilangan karakternya. Angkot-angkot di Pinang Ranti ini sebenarnya adalah pengingat bahwa Jakarta bukan cuma kota megapolitan, tapi juga kota di mana aturan lalu lintas sering kali cuma ada dalam imajinasi kita.

Penulis: Ken Elsaning Savitri
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Transjakarta Koridor 9 Jurusan Pinang Ranti-Pluit Menyimpan Banyak Masalah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 November 2024 oleh

Tags: AngkotJakartapinang rantipinang ranti jakartasopir angkot
Ken Elsaning Savitri

Ken Elsaning Savitri

Seorang yang suka mempersuasi orang lain, tapi gagal mempersuasi diri sendiri untuk hemat.

ArtikelTerkait

Ilustrasi 3 Sikap Aneh Sopir Angkot yang Redflag Banget (Unsplash)

3 Sikap Aneh Sopir Angkot yang Redflag Banget dan Bisa Bikin Angkot Mereka Tambah Sepi

31 Januari 2024
Transum Jogja Terlalu Busuk, Malu Sama Orang Jakarta (Unsplash)

Pemerintah Jogja Sebaiknya Segera Memperbaiki Transportasi Umum dengan Mencontoh Jakarta karena Jogja Semakin Meresahkan

19 Juli 2025
Tinggal di Depok Itu Memang Nyaman, tapi 10 Tahun yang lalu (Pexels)

Tinggal di Depok Itu Memang Nyaman, tapi 10 Tahun yang Lalu

18 Februari 2025
5 Alasan Masuk Akal untuk Tidak Tinggal di Jakarta

Bagi Orang Cikarang, Jakarta Itu Surga Dunia

23 April 2023
Flyover Pasar Rebo, Tempat Pacaran Favorit sekaligus Tempat Tawuran Favorit di Jakarta Timur

Flyover Pasar Rebo, Tempat Pacaran Favorit sekaligus Tempat Tawuran Favorit di Jakarta Timur

28 Februari 2024
Bus Pengumpan Trans Semarang, Sebaik-baiknya Pengalaman Naik Transportasi Umum Mojok.co

Bus Pengumpan Trans Semarang, Sebaik-baiknya Pengalaman Naik Transportasi Umum

3 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.