UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, atau yang biasa dikenal dengan nama UIN SATU merupakan kampus yang terletak di bagian paling selatan dari pulau Jawa Timur. Kampus ini terkenal dengan slogannya yaitu Kampus Dakwah dan Peradaban. Ini menggambarkan bahwa kampus ini sangat kental akan pendidikan dan penanaman nilai-nilai keagamaan bagi warga akademik kampusnya.
UIN SATU Tulungagung juga memiliki segudang fasilitas yang memadai, seperti gedung perpustakaan, gedung perkuliahan, laboratorium, gedung UKM, taman, kolam pemancingan ikan dan sebagainya. Kampus ini juga dikenal sebagai kampus dengan biaya alias UKT yang sangat terjangkau.
Selain itu, biaya hidup yang murah, mulai dari kos-kosan, kontrakan, makanan dan biaya hidup lainnya di kota ini masih sangat terjangkau. Sehingga tidak heran jika kampus ini selalu banyak peminatnya.
Namun, ada beberapa hal yang akan kalian rasakan selama berkuliah di UIN SATU. Sebenarnya ini hanyalah hal sepele yang seharusnya tidak menjadikan kalian mengurungkan niat untuk kuliah di kampus yang berkualitas dengan biaya yang sangat terjangkau ini.
Berikut hal-hal yang akan kalian rasakan selama berkuliah di UIN SATU.
Daftar Isi
Parkiran UIN SATU Tulungagung “diserbu” kotoran burung dara
Hal pertama yang paling meresahkan hampir bagi semua mahasiswa di kampus mana pun adalah tempat parkir. Bahkan belakangan ini sempat viral jargon “kampus elit parkiran sulit”. Ini menandakan bahwa memang hampir sebagian besar kampus kurang memperhatikan masalah lahan parkir. Mereka hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur-infrastruktur yang jika dilihat oleh orang luar terlihat “waw”, makanya yang digencar adalah pembangunan gedung-gedung baru yang tinggi dan besar. Sehingga masalah ketersediaan lahan parkir yang aman dan nyaman bagi mahasiswa kerap kali dikesampingkan.
Mahasiswa di beberapa kampus mungkin hanya berebut lahan parkir yang rindang buat motor kesayangannya. Jauh berbeda kalau di kampus UIN SATU Tulungagung. Yang dicari oleh mahasiswa bukan lagi tempat parkir yang rindang, tapi tempat parkir yang aman dari serangan kotoran burung dara. Soalnya hampir di berbagai sudut kampus ini dijadikan rumah sama hewan bersayap tersebut. Mulai dari pohon, gazebo, atap gedung, hingga tiang dan kabel listrik pun nggak pernah sepi dari keberadaan mereka.
Padahal di bawah pohon, kanopi gazebo, dan atap-atap gedung merupakan tempat yang paling nyaman buat meninggalkan motor selama beraktivitas di kampus. Terlebih jika cuaca sedang panas-panasnya atau pas hujan turun. Paling tidak, tempat ini bisa sedikit membantu motor terkena paparan langsung dari sinar matahari dan air hujan. Namun apalah daya, semua itu tidak berlaku di UIN SATU.
Semakin kalian mencari tempat parkir yang nyaman, semakin banyak pula kotoran burung dara yang akan kalian dapatkan. Apalagi kalau parkirnya di gazebo belakang videotron, bakal “menang banyak” kalian. Gazebo ini bukan rumah lagi bagi mereka, melainkan udah semacam pabrik, banyak banget burungnya di sana. Sebenarnya sayang banget, padahal tempat ini rindang pol karena ditumbuhi pepohonan-pepohonan besar juga. Tapi miris, setiap mau pulang harus membersihkan kotoran burung dulu. Padahal udah capek-capek kuliah, mau pulang aja ada aja kerjaannya.
Sistem akademik
UIN SATU beberapa tahun belakangan ini sudah menerapkan smart campus sebagai sistem akademiknya. Semua kegiatan akademik bisa dilakukan melalui sistem ini. Mulai dari pembelajaran atau e-learning, IRS, KHS, ujian, sampai wisuda semua terintegrasi dalam smart campus. Tapi sayang seribu sayang, semester genap tahun ini sistem akademiknya dialihkan ke SIAKAD.
Sejauh pengamatan penulis, banyak mahasiswa yang kecewa dengan peralihan sistem baru ini. Bagaimana tidak, terpantau dari grup telegram resmi UIN SATU, hampir setiap hari banyak mahasiswa yang melaporkan kalau IRS dan KHS-nya kosong, nilai mata kuliah kosong, hingga besaran tagihan UKT yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Padahal sebelum memasuki semester baru kan harus bayar UKT, isi IRS, cetak KHS semester kemarin buat minta tanda tangan, eh lha kok dibikin nangis sama sistemnya. Waktunya liburan malah kesita buat mikirin nilai yang nggak muncul-muncul dan tagihan UKT yang lebih besar dari sebelumnya. Hadeh, kenapa pergantian sistemnya nggak pas perkuliahan masih berjalan aja sih, Pak, Bu?
Layanan print/foto copy
Kampus UIN SATU Tulungagung tidak menyediakan layanan atau tempat untuk ngeprint atau foto copy di dalam kampus, entah itu dari pihak kampus sendiri maupun kerjasama dengan mahasiswa. Jadi setiap mahasiswa mau ngeprint ya harus ke luar kampus yang jaraknya kalau dibuat jalan kaki sih ya cukup bikin ngos-ngosan.
Yang paling bikin emosi adalah pas ngurus berkas di TU atau admin kampus, ada aja kesalahan di berkas yang kita buat, entah itu typo, spasi, font dan segala macem. Perasaan udah sesuai sama template dan pedoman yang dikasih, tapi kenapa nggak pernah nggak ngeprint ulang? Udah kesel banget berhadapan sama TU yang judes, galak masih harus jalan ke luar kampus ke kang foto copy.
Harusnya dari kondisi kayak gini pihak kampus, kalau emang nggak mau ribet ya tinggal melakukan kerja sama aja dengan koperasi mahasiswa. Kampus yang modalin, mahasiswa yang mengoperasikan, lumayan kan buat tambah-tambah pemasukan?
Sistem pembayaran UKT UIN SATU Tulungagung membingungkan
UIN SATU Tulungagung itu sebenarnya bagus baget, sudah memanfaatkan teknologi dengan baik. Mulai dari smart campus (sistem akademik), smart TV (untuk mendukung aktivitas perkuliahan di setiap kelas), hingga Satupay (untuk pembayaran UKT secara digital). Cuma minusnya, satupay ini bukannya mempermudah tapi malah semakin mempersulit kehidupan mahasiswa UIN SATU.
Bagaimana tidak, setiap kali pergantian semester, kalau pemberitahuan pembayaran UKT sudah turun, sistem pembayaran ini selalu error. Diserang beberapa user saja langsung down sistemnya. Part yang paling bikin nyesek tuh ketika udah top up tapi sistemnya error, yang pada akhirnya membuat saldonya nggak masuk-masuk. Masalahnya, itu duit nilainya gede banget, masa udah top up jutaan saldonya berhari-hari di cek masih tetep nol, siapa juga yang nggak pontang panting cari informasi ke sana ke sini.
Meskipun tiap semester kejadian tersebut selalu terjadi, tapi pihak kampus juga nggak pernah lepas tanggung jawab. Dari pengamatan saya, mereka selalu berusaha memperbaiki sistem pembayaran ini. Hal itu dibuktikan dengan masa pembayaran UKT yang selalu diperpanjang. Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka pun menyadari bahwa sistemnya tidak baik-baik saja. Jadi kalau satupay kalian bermasalah, perbanyak aja sabarnya ya sobat SATU. Yakinlah kalau saldomu nggak akan ke mana-mana, kalau udah rejeki pasti balik lagi kok, hehehe.
Meskipun cobaannya cukup menguras kesabaran, tapi UIN SATU Tulungagung sangat saya rekomendasikan buat masuk di daftar list perguruan tinggi impian. Sebab, selain mahasiswanya dibekali dengan ilmu yang berkaitan dengan duniawi, ukhrawinya pun juga kental banget di sini. TOP banget deh kampus SATU ini, nggak ada duanya!
Penulis: Salsa Bela
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA UIN SATU Tulungagung, Kampus Negeri Bidikan Para Santri Jawa Timur
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.