Berinvestasi jadi salah satu cara untuk mengamankan harta dari ancaman gaya hidup yang boros sekaligus inflasi yang menjatuhkan nilai pendapatan yang sudah diperoleh. Banyak jenis investasi yang bisa kita pilih, salah satunya menggunakan instrumen emas. Nah, dalam berinvestasi emas, terdapat dua pendekatan, yaitu dengan tabungan emas dan cicilan emas. Perihal tabungan emas, saya sudah pernah mengulasnya sedikit di sini. Kali ini saya akan fokus dengan dengan pembahasan mengenai cicilan emas.
Skema cicilan emas memang banyak ditawarkan, terutama oleh pihak perbankan. Biasanya disertai dengan potongan atau diskon cicilan harga emas yang menarik perhatian masyarakat. Sebagaimana instrumen investasi lainnya, cicilan emas juga punya beberapa keunggulan dan kekurangan yang perlu diketahui. Tujuannya supaya kita tidak kaget ketika mulai mencicil emas.
Kelebihan cicilan emas
#1 Terjangkau saat kepemilikan awal
Kelebihan pertama dari mencicil emas adalah sebagai investor kita diringankan dalam proses kepemilikan emas. Sebab, skemanya adalah mencicil, sehingga tidak memberatkan investor. Tentu akan berbeda jika prosesnya adalah membeli langsung. Sebagai investor, kita harus menyediakan dana yang cukup besar untuk kepemilikan emas, meskipun hal itu bisa disiasati dengan skema menabung emas.
Misalnya, harga emas batangan 10 gram adalah Rp10 juta. Investor kemudian memilih program cicilan emas selama 12 bulan dengan uang muka Rp2 juta dan angsuran Rp750 ribu per bulan. Dengan skema ini, investor tetap bisa memiliki emas tanpa harus menunggu sampai uang terkumpul.
#2 Cicilan emas memudahkan kepemilikan emas
Karena biayanya lebih ringan di awal, investor jadi lebih mudah mendapatkan status sebagai pemilik emas. Kemudahan ini juga dipercepat dengan proses transaksi dan kesempatan di perbankan yang berlangsung cepat di perbankan. Ditambah lagi ada berbagai potongan dari cicilan yang sering kali ditawarkan oleh pihak perbankan.
#3 Harga emas terkunci meskipun ada kenaikan di masa depan
Kelebihan lain yang membuat cicilan emas ini diminati adalah harganya yang terkunci di awal kesepakatan. Jadi, nominal cicilannya akan tetap sama meski harga emas naik.
Hal ini tentu jadi keuntungan tersendiri bagi para investor. Misalnya, seorang investor membeli emas seharga Rp10 juta dengan cicilan Rp750 ribu selama 12 bulan. Nah, meski dalam proses cicilan harga emas mengalami kenaikan, nominal pembayaran tetap mengacu pada kesepakatan awal.
#4 Skema program syariah
Produk cicilan emas ini juga menawarkan berbagai skema berbasis syariah yang tentunya disesuaikan dengan kaidah-kaidah keislaman. Hal ini sangat membantu umat muslim yang dalam transaksi ekonomi diwajibkan untuk menghindari transaksi utang yang memiliki corak ribawi. Skema cicilan seperti akad murabahah (jual beli dengan margin) biasanya ditawarkan oleh pihak bank syariah.
Kekurangan cicilan emas
Setelah melihat berbagai kelebihan dari investasi emas dengan skema menyicil, sekarang kita beralih untuk melihat kekurangannya.
#1 Biaya Tambahan
Kekurangan pertama yang harus diperhatikan dari skema cicilan emas adalah biaya tambahan yang dikenakan dalam skema ini. Jadi, harga emas bisa lebih mahal dari harga emas dengan ukuran sama. Kalau tabungan kan biaya tambahannya hanya berupa biaya administrasi, nah, di cicilan ini ada margin keuntungan. Bahkan saya pernah melihat di salah satu BPR ada biaya maintenance. Entahlah, biaya terakhir ini seolah biaya yang diada-adakan.
#2 Potensi rugi saat harga emas turun
Bagi saya, yang menyebalkan dari cicilan emas adalah kerugian yang kita peroleh saat harga emas turun. Karena di awal sudah disepakati harga emas per gram misalnya Rp1,4 juta, ketika harga emas turun jadi Rp1,3 juta, nominal cicilan kita tetap dipatok berdasarkan harga awal.
Ketika hal itu terjadi, kita sebagai investor tidak bisa meminta perubahan klausul harga dalam perjanjian karena bersifat mengikat. Bank penyedia jasa cicilan tidak akan menyesuaikan cicilan berdasarkan perubahan harga emas karena mereka telah mengunci harga di awal transaksi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan mencicil emas, penting untuk mengetahui risiko ini. Di sisi lain, ketika memutuskan mencicil emas, pertimbangkan dengan baik apakah harga yang disepakati di awal cukup menguntungkan dalam jangka panjang.
#3 Sanksi denda keterlambatan
Namanya mencicil, tentu ada konsekuensi denda ketika terlambat membayarnya. Nah, hal itu membuat investor jadi harus membayar biaya tambahan lagi. Makanya bagi sebagian pengamat perencana keuangan, cicilan emas ini hanya cocok untuk para investor yang punya pendatapatan tetap yang pasti. Sebab, mereka bisa mematenkan alokasi yang jelas dari pendapatan yang diterima satu bulan untuk membayar cicilan.
#4 Risiko kehilangan jika tidak melunasi cicilan emas
Terakhir, di beberapa lembaga, ada aturan yang menurut saya sangat merugikan, yaitu risiko kehilangan emas ketika investor tidak mampu melunasi cicilan secara utuh. Biasanya ini berlaku di lembaga setingkat BPR. Ketika di dalam perjanjian ada klausul seperti itu, sebaiknya tidak usah mencicil di lembaga tersebut.
Bila perlu, pastikan dan tanyakan bagaimana mekanisme yang biasanya dilakukan oleh lembaga ketika ada investor yang tidak mampu melunasi cicilannya. Hal itu penting sebagai bahan pertimbangan untuk mencicil emas di lembaga tersebut atau tidak. Biasakan baca dan banyak tanya biar tidak boncos dan merasa dijebak!
Nah, itulah beberapa hal tentang kelebihan dan kekurangan dari cicilan emas. Baca dengan saksama dan jadikan pertimbangan. Ingat, investasi itu produk yang dirancang manusia, maka kelebihan dan kekurangan itu dua hal yang pasti ada dan hadirnya sepaket. Yang konyol itu kalau kalian memilih mengamankan pendapatan melalui judi online, itu sih namanya pekok!!!
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 6 Aplikasi Investasi Emas bagi Pemula, Mudah dan Aman!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
