Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kehidupan di Penjara dan Cara Narapidana Menghabiskan Masa Hukuman agar Tidak Bosan Setengah Mampus

Munawir Mandjo oleh Munawir Mandjo
11 Desember 2020
A A
Cara Narapidana Menghabiskan Masa Hukuman di Penjara agar Tidak Bosan Setengah Mampus Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seorang yang bekerja di salah satu lembaga pemasyarakatan, saya kerap dilontari pertanyaan mengenai kehidupan warga binaan atau narapidana menghabiskan masa hukumannya di dalam penjara.

Tentu wajar jika beberapa orang melontarkan pertanyaan demikian. Pasalnya, banyak orang berpikir jika penjara telah membatasai ruang gerak mereka, sehingga para narapidana tentu akan dilanda rasa bosan selama menghabiskan masa hukuman mereka.

Kita saja yang baru beberapa bulan menjalani masa karantina di rumah selama pandemi sudah pasti bosan setengah mampus. Bagaimana para narapidana yang harus menghabiskan masa hukuman selama bertahun-bertahun di dalam penjara? Begitu pikir mereka.

Tentu bagi kebanyakan narapidana, berada di penjara itu adalah hal yang membosankan karena hubungan mereka dibatasi dari dunia luar. Namun, tak sedikit juga napi yang menganggap kehidupan di dalam penjara itu menyenangkan dan tidak buruk-buruk amat.

Misalnya, salah seorang napi di Samarinda bernama Ambo yang menolak bebas lewat program asimilasi COVID-19. Dia mengaggap jika penjara sudah lebih dari sekadar rumah. Di dalam penjara, dia punya banyak kawan yang sudah dianggap saudara, sedangkan di luar dia sudah tidak punya apa-apa dan siapa-siapa. Tentu bagi Ambo penjara yang berperan sebagai tempat pembina pelanggar hukum punya daya tarik tersendiri.

Memang pada galibnya, penjara befokus pada dua hal, yakni pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian.

Pembinaan kepribadian berorientasi pada peningkatan kesadaran narapina akan eksistensi Sang Pencipta yang diharapkan akan membawa mereka ke jalan yang benar. Sedangkan pembinaan kemandirian diharapkan akan meningkatkan kreativitas narapidana sesuai bidang yang mereka kuasai atau minati.

Kedua hal ini diharapkan bisa menjadi modal saat mereka bebas nantinya. Maka, bisa dipastikan waktu narapidana akan banyak dihabiskan di tempat-tempat ibadah, dan ruang bimbingan kerja untuk belajar sekaligus menghasilkan barang atau jasa yang bernilai ekonomi.

Baca Juga:

Penjara Kalisosok Surabaya Lebih Terkenal karena Angker ketimbang Jadi Tempat Paling Bersejarah di Kota Pahlawan

Kalau Rumah Tahanan KPK Dianggap Nggak Manusiawi, Apa Kabar Rumah Saya?

Di luar kegiatan pembinaan itu, narapidana akan memanfaatkan waktu senggang untuk nongkrong bersama narapidana lain, olahraga yang menuntut kolektivitas, bersih-bersih secara gotong royong, bermain gitar atau alat musik lain, bermain catur, nongkrong di perpustakaan atau kantin, berbincang hangat dengan sesama napi, makan bareng, bersenda gurau, dan segala aktivitas yang tidak mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam penjara.

Semua kegiatan-kegiatan itu akan menjadi hiburan bagi mereka di luar jadwal pelaksanaan program pembinaan yang telah dibuat, walaupun penjara membatasi ruang gerak mereka dari dunia luar. Pada waktu-waktu tertentu, narapidana bebas bergaul dan berinteraksi dengan sesama narapidana lainnya. Jadi, tidak selamanya narapidana akan menghabiskan masa hukumannya dengan meringkuk di dalam sel penjara.

Beberapa kali dalam sepekan, narapidana juga diperbolehkan dikunjungi oleh keluarga dan handai tolan. Penjara memberikan pelayanan dan kesempatan yang demikian. Bahkan dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, kesempatan untuk berinteraksi dengan keluarga narapidana masih tetap berjalan, meskipun hanya dilakukan secara virtual.

Terkesan sederhana, tapi hal itu bisa jadi hiburan tersendiri bagi narapidana ketika bisa menyaksikan air muka, senyum hangat, dan tawa sanak saudara mereka.

Yah, pada intinya kehidupan di penjara dengan serangkaian pembinaannya akan berusaha membentuk kepribadian narapidana yang sebelumnya bengkok, bisa kembali lurus. Setiap penjara punya program masing-masing dan apa yang saya terangkan, berangkat dari pengalaman dan pengamatan saya selama ini.

Saya sendiri meyakini semua orang pada dasarnya baik. Namun, karena lingkungan dan kondisi tertentu, atau kesialan yang datang pada waktu yang tidak tepat, membuat mereka terpaksa harus berakhir di penjara.

Kebaikan itu lahir dari kebiasaan, ungkap Aristoteles dalam bukunya Nicomachean Ethics. Meskipun mereka memiliki sikap buruk, tentu dengan sedikit atau banyaknya paksaan melalui program-progam pembinaan yang berlangsung secara berkesinambungan, harapannya program-program itu akan menciptakan sebuah kebiasaan yang secara perlahan mengubah sikap narapidana ke jalan yang lebih baik. Lantas menjadi modal yang bermanfaat bagi mereka nantinya saat bisa kembali menghirup udara bebas.

BACA JUGA Membaca Karakter Orang dari Cara Mencuci Baju dan tulisan Munawir Mandjo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Desember 2020 oleh

Tags: narapidanaPenjara
Munawir Mandjo

Munawir Mandjo

Aparatur Sipir Negara

ArtikelTerkait

Kalau Rumah Tahanan KPK Dianggap Nggak Manusiawi, lalu Rumah Saya Apa?

Kalau Rumah Tahanan KPK Dianggap Nggak Manusiawi, Apa Kabar Rumah Saya?

3 Februari 2023
Rindu Adalah Hak Semua Manusia, Tidak Terkecuali Narapidana

Rindu Adalah Hak Semua Manusia, Tidak Terkecuali Narapidana

16 Desember 2019
Penjara Kalisosok Surabaya Lebih Terkenal karena Angker ketimbang Jadi Tempat Paling Bersejarah di Kota Pahlawan

Penjara Kalisosok Surabaya Lebih Terkenal karena Angker ketimbang Jadi Tempat Paling Bersejarah di Kota Pahlawan

23 Juli 2024
Pengalaman Saya Praktik Lapangan di Rumah Tahanan terminal mojok dipenjara kriminal rutan

Bener Nggak Sih Kata Mas Dhani Kalo Dipenjara Itu Anugerah?

31 Desember 2019
Rasanya Jadi Petugas Pemasyarakatan yang Bergaul dengan Napi terminal mojok.co

Rasanya Jadi Petugas Pemasyarakatan yang Bergaul dengan Napi

17 September 2020
Rasanya Jadi Petugas Pemasyarakatan yang Bergaul dengan Napi terminal mojok.co

Empat Malam Tidur di Penjara

27 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.