Daftar Isi
Upin, Ipin, dan teman-teman jualan takjil di bazar
Sudah bisa ditebak siapa yang menjadi motor kegiatan jualan takjil, ya benar sekali, Mail. Dengan jiwa wirausaha yang kuat, Mail selalu pandai melihat peluang dan menjual apa saja yang berpotensi laku. Kali ini, dia punya ide cemerlang, mengajak seluruh anak Kampung Durian Runtuh untuk berjualan takjil di bazar Ramadan. Tapi apa yang akan mereka lakukan, anak-anak kecil ini bisa jualan apa? Apakah mereka bisa memasak?
Tenang saja, selama ada Tok Dalang, semua pasti beres. Kebetulan, pohon kelapa milik Tok Dalang sedang berbuah lebat dan dia berencana menjual kelapa mudanya di pasar. Tak mau melewatkan kesempatan, anak-anak segera meminta izin agar merekalah yang menjualnya. Setelah sedikit dibujuk, Tok Dalang akhirnya setuju. Mail mulai membuka kelapa satu per satu dan menyiapkannya dalam wadah agar anak-anak bisa dengan mudah menjual es kelapa muda yang segar.
Tak hanya itu, mereka juga menjual Bubur Lambuk dan Nasi Lemang, dua hidangan khas Ramadan yang dibuat langsung oleh Tok Dalang dengan rasa yang nikmat. Dijamin, semua yang mampir ke bazar tak akan bisa menolak kelezatan takjil istimewa dari anak-anak Kampung Durian Runtuh.
Upin Ipin dan teman-teman membantu Kak Ros membuat takjil untuk surau
Bulan Ramadan selalu membawa berkah dan kebersamaan. Selain menyiapkan menu berbuka puasa untuk Opah dan si kembar, Kak Ros berinisiatif membuat takjil untuk dibagikan di surau. Ini adalah salah satu bentuk rasa syukur karena masih diberikan kesempatan untuk menjalani ibadah puasa tahun ini. Tidak hanya itu, Kak Ros juga mengajak anak-anak lainnya untuk ikut serta dalam proses memasak.
Kak Ros dan anak-anak dengan penuh semangat bersama-sama membuat berbagai macam takjil. Bukan takjil yang mewah, tapi tetap saja bermanfaat, mulai dari aneka gorengan, makanan berat, hingga buah-buahan yang menyegarkan. Kegiatan ini bukan hanya tentang memasak, tetapi juga mengajarkan nilai kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian terhadap sesama.
Setelah semua makanan siap, mereka mengantarkannya ke surau. Wajah-wajah ceria terpancar saat melihat takjil yang telah disiapkan dengan penuh cinta akan dinikmati oleh banyak orang yang ada di surau. Melalui kegiatan sederhana ini, Kak Ros dan anak-anak belajar bahwa berbagi bukan hanya tentang memberikan makanan, tetapi juga tentang menyebarkan kebahagiaan dan keberkahan bagi sesama.
Menjadi anak-anak yang aktif di surau
Kali ini, Upin dan Ipin mengajak teman-temannya untuk mengisi waktu menjelang Maghrib dengan kegiatan bermanfaat di surau. Mereka bersemangat untuk melakukan tadarus bersama, membaca Al-Qur’an dengan bimbingan Tok Dalang, serta belajar memperbaiki tajwid dan makhraj. Tak hanya itu, mereka juga mulai aktif dalam berbagai kegiatan masjid lainnya.
Upin dan Ipin belajar adzan dengan suara merdu, serta mengikuti ceramah singkat yang memberikan banyak ilmu dan inspirasi. Bahkan, mereka berlatih untuk menjadi imam sholat berjamaah sebuah pengalaman berharga yang membuat mereka semakin percaya diri.
Semangat mereka dalam menjadi remaja masjid tidak berhenti di situ. Mereka juga mengajak teman-temannya untuk berbagi kebaikan dengan membagikan takjil kepada orang-orang yang berpuasa, serta mengikuti kegiatan gotong royong agar masjid tetap bersih dan nyaman. Dengan penuh semangat dan rasa kebersamaan, Upin, Ipin, dan teman-temannya membuktikan bahwa menjadi remaja masjid itu menyenangkan dan penuh manfaat.
Itulah kegiatan positif anak-anak Kampung Durian Runtuh selama bulan Ramadan, mulai dari berbagi dengan sesama hingga memperdalam nilai-nilai keislaman. Semua ini dilakukan dengan harapan meraih pahala dan membawa manfaat bagi orang lain. Jangan sampai kalah semangat dengan anak-anak TK ya.
Penulis: Nuruma Uli Nuha
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Menebak Pekerjaan Orang Tua Susanti “Upin Ipin” di Malaysia
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.