Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Unpopular Opinion, Kediri Lebih Pantas Menyandang Julukan Kota Tahu daripada Sumedang

Nurhadi Mubarok oleh Nurhadi Mubarok
29 Juni 2025
A A
Unpopular Opinion, Kediri Lebih Pantas Menyandang Julukan Kota Tahu daripada Sumedang Mojok.co

Unpopular Opinion, Kediri Lebih Pantas Menyandang Julukan Kota Tahu daripada Sumedang (www.kedirikota.go.id)

Share on FacebookShare on Twitter

Di Indonesia, ada dua daerah yang mengklaim dirinya sebagai Kota Tahu yaitu Sumedang dan Kediri. Dua daerah ini sama-sama punya alasan kuat untuk menyandang gelar tersebut. Dan, di tulisan ini akan dikulik daerah mana yang lebih pantas menyandang julukan tersebut. 

Pertanyaan ini bukan perkara sepele. Bagi warga Kediri maupun Sumedang, tahu bukan sekadar makanan. Tahu adalah identitas budaya dan produk kebanggaan. Bahkan, bagi beberapa orang, tahu adalah sumber nafkah yang menghidupi keluarga. 

Mengingat besarnya peran tahu terhadap masing-masing daerah, saya yakin akan ada selisih pendapat dalam tulisan ini. Namun, ingat, kita tetap perlu menanggapinya dengan kepala dingin. 

Tahu Sumedang, renyah, berongga, dan nama yang kuat

Sulit memungkiri, tahu Sumedang sudah seperti merek dagang nasional. Lewat agen-agennya, para pedagang asongan, tahu Sumedang sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Bahkan, orang yang belum pernah ke Sumedang pun kemungkinan besar sudah pernah mencicipi variasi tahu yang satu ini. 

Bentuk tahu yang kecil-kecil mudah dimakan dalam satu gigitan. Teksturnya kulitnya garing, berongga, dan lembut menambah kenikmatan. Apalagi dimakan saat masih hangat dengan cabai rawit, nikmatnya bisa bikin lupa kalau masih punya utang.

Konon, tahu Sumedang berasal dari racikan Tjoa Keng Kwan. Seorang perantau asal Tionghoa yang mengolah tahu dengan teknik khusus pada awal abad ke-20. Banyak warung dan toko oleh-oleh yang menjual tahu ini, bahkan sampai ke luar Jawa Barat.

Satu hal yang tak bisa disangkal, branding Tahu Sumedang sangat kuat. Ketika orang mendengar kata “tahu”, yang sering terlintas di kepala adalah tahu Sumedang.

Tahu takwa Kediri, padat, dan kaya varian

Di balik perusahaan rokok Gudang Gara, Kediri sebenarnya punya kekuatan lain yakni tahu takwa atau tahu kuning. Industri tahu di daerah ini sangat hidup dan salah satu yang menjadi andalan adalah tahu takwa.

Baca Juga:

Alasan Nganjuk dan Blitar Akan Selalu Ada di Bawah Kediri dan Malang padahal Potensial

Jembatan Brawijaya Kediri Terlihat Murahan untuk Proyek Bernilai Rp3,3 Miliar

Tahu berwarna kuning cerah karena kunyit itu punya tekstur padat dan rasa gurih. Biasanya, tahu diolah dengan cara digoreng, dimasak, atau langsung dimakan. Tahu ini sangat cocok dijadikan oleh-oleh khas Kediri.

Selain Tahu Takwa, Kediri punya varian lain seperti tahu pong, keripik tahu, stik tahu, hingga kembang tahu. Di Kecamatan Pesantren, ada Kampung Tahu Tinalan, tempat puluhan produsen tahu memproduksi ribuan potong tahu setiap harinya. Dari pagi hingga malam, aroma kedelai rebus dan tahu goreng menyeruak di udara.

Di pasar-pasar Kediri, tahu bukan sekadar makanan, tetapi komoditas jual-beli yang dibanggakan. Banyak UMKM lokal yang bertahan hidup dari tahu, mulai dari produsen hingga pedagang kecil.

Dua-duanya layak menyandang julukan kota tahu, tapi …

Kalau bicara soal siapa yang lebih populer, jelas Sumedang unggul jauh. Tahu Sumedang sudah seperti akun Instagram dengan centang biru: namanya melekat, terkenal, dan gampang dijual.

Akan tetapi, kalau dilihat dari sisi produksi, variasi, dan kontribusi terhadap ekonomi lokal, Kediri jelas punya taji. Ia membentuk ekosistem yang menghidupi banyak orang. Jika Tahu Sumedang fokus pada tahu sebagai camilan, Kediri memproduksi tahu dalam berbagai varian.

Julukan Kota Tahu sering kali melekat hanya karena nama yang sudah dikenal luas. Padahal, kalau kita mau menelisik lebih dalam ke perannya ke ekonomi lokal, tahu Kediri layak diperhitungkan. Begitu juga dari segi kuantitas produksi dan diversifikasi produk. 

Sebagai warga Kediri, tentu saya bangga dengan tahu kuning yang padat dan gurih itu. Tapi saya juga paham bahwa Tahu Sumedang punya tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia.

Jadi, siapa yang lebih pantas menyandang gelar Kota Tahu? Jawaban bijaknya: dua-duanya pantas-pantas saja, tergantung dari sudut mana kita melihat. Namun, kalau boleh kasih sedikit bumbu keberpihakan: Sumedang mungkin punya nama, tapi Kediri punya isi. Dan, yang berisi biasanya lebih tahan lama daripada yang sekadar populer. 

Penulis: Nurhadi Mubarok
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Bandara Dhoho Kediri, Harapan Baru Wilayah Mataraman yang Terancam Mangkrak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Juni 2025 oleh

Tags: kedirisumedangtahutahu sumedang
Nurhadi Mubarok

Nurhadi Mubarok

melepaskan diri dari belenggu overthinking

ArtikelTerkait

Naik Kereta Dhoho Penataran dari Surabaya ke Kediri: Mata Dimanjakan, tapi Punggung Tersiksa

Naik Kereta Dhoho Penataran dari Surabaya ke Kediri: Mata Dimanjakan, tapi Punggung Tersiksa

9 Agustus 2025

Membayangkan kalau Sungai Brantas di Kediri Berubah Jadi Laut

12 September 2021
Kediri Jemuah Legian

Tradisi Jemuah Legian, Momentum Guyub Masyarakat Desa Kediri

19 Desember 2021
5 Ruas Jalan di Kota Kediri yang Menyimpan Bahaya dan Wajib Diwaspadai Saat Turun Hujan

5 Ruas Jalan di Kota Kediri yang Menyimpan Bahaya dan Wajib Diwaspadai Saat Turun Hujan

8 Januari 2024
dinasti politik kediri bupati simpang lima gumul arc de triomphe paris mojok

Bulan Puasa Gini Enaknya Nyinyirin Dinasti Bupati Kediri

3 Mei 2020
Simpang Lima Gumul, Tempat Jahanam yang Kini Jadi Ikon Kebangaan Warga Kediri Mojok.co kabupaten kediri kediri kuno kini jakarta

Sisi Gelap Hidup di Pedesaan Kabupaten Kediri: Suasananya Membosankan, Tiap Hari Jadi Bahan Gunjingan Tetangga, Plus Penuh Jamet!

4 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.