Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kecoak Terbang Memberikan Kita Pelajaran tentang Rasa Aman

Raffyanda Muhammad Indrajaya oleh Raffyanda Muhammad Indrajaya
5 November 2020
A A
kecoak rasa aman menghilang serangga mojok

kecoak rasa aman menghilang serangga mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin kebanyakan dari kita pernah mengalami kejadian horror yang baru-baru ini saya alami. Kejadiannya sendiri terjadi ketika saya sedang begadang mengerjakan tugas perkuliahan. Ketika malam suntuk kondisi agak mengantuk, sembari melamun meratapi paper yang tak kunjung rampung. Tiba-tiba, dari ujung mata, terlihat sesosok berwarna coklat tengah terbang ke arah kaki yang sedang selonjoran. 

Dalam seketika, badan yang tadinya sedang proses shutdown, langsung terbangun seperti baru meneguk espresso tiga shots sekaligus. Sosok yang saya maksud disini bukanlah setan atau dedemit terbang, melainkan serangga favorit kita semua. Yak, benar, kecoak!

Sebenarnya nggak ada yang salah dengan keberadaan si doi karena sekiranya eksistensi dia sendiri senatural dan sealamiah keberadaan kita di muka Bumi ini. Tetapi, entah mengapa, kemunculannya bisa tiba-tiba bikin hidup kita rasanya tidak aman dan nyaman. Terlebih, ketika dalam proses mencoba menepaknya dengan sapu, si kecoak tiba-tiba menghilang begitu saja bak aksi sulapnya Harry Houdini. 

Kejadian yang saya alami—kecoak muncul dan hilang entah ke mana bagai jalangkung—beberapa hari lalu tersebut, bisa bikin kondisi ruangan yang tadinya membosankan seketika dipenuhi ketegangan. Walau wujudnya sudah tidak terlihat, rasanya kita tidak akan bisa tenang selama masih ada probabilitas kalau ternyata si kecoak diam-diam bersembunyi dalam kamar.

Sebagai seorang mahasiswa yang sedang tertarik untuk mempelajari konsep security, khususnya personal security, kejadian tidak menyenangkan tersebut memberikan pembelajaran berharga mengenai makna dari menjadi aman.  

Sebelum ke pembahasan lebih lanjut, perlu dipahami bahwa kata aman, meski terdengar sederhana, memiliki berbagai definisi, penjelasan dan pandangan yang beragam dalam pemaknaannya. Dan karena saya bukanlah seorang ahli linguistik (atau bahkan ahli dalam bidang apa pun), pembahasan seputar pemaknaan aman secara filsafat ada baiknya untuk jadi bahan diskusi di lain waktu saja. Dengan demikian, dalam tulisan ini saya hanya akan memaknai kata aman dalam pemahaman tersempitnya, yakni “terhindar dari marabahaya, rasa takut, atau keduanya”.

Kembali pada isu kecoak. Meski benar adanya bahwa kecoak sendiri tidak menghadirkan marabahaya, saya yang pribadi punya trauma masa kecil dengannya, jadi sulit mengunakan akal sehat setiap berpapasan dengan mahluk Tuhan satu ini. Bisa dibilang kalau kehadiran kecoak sukses dalam menghadirkan teror dalam kehidupan saya.

Tidak ingin berdiam diri saja, dengan cekatan saya langsung mengambil baygon yang ada di kamar. Namun, nahas, nasib buruk sepertinya terus berdatangan. Ternyata isi baygon-nya sudah habis. Singkat cerita, sisa-sisa dari malam itu dipenuhi oleh ketakutan dan ketidaknyamanan. Penuh dengan perasaan bahwa sewaktu-waktu si kecoak bisa muncul dari mana saja.

Baca Juga:

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

Pagi pun tiba, dan tidak ada tanda-tanda bahwa serangga coklat itu masih berada di kamar. Harusnya saya kembali tenang, kan? Sayangnya, ketakutan saya nggak selesai sampai disitu saja. Jadi problematika berkepanjangan ketika kita dihadapkan oleh kehadiran sesuatu yang tidak menyenangkan. Walau mungkin biang keladinya sudah hilang, kesadaran bahwa masih adanya kecoak-kecoak lainnya di luar sana, bisa buat pikiran jadi nggak tenang.

Didorong oleh ketakutan yang masih menempel di pikiran, saya pun berinisiatif membeli baygon mengingat yang ada di kamar sudah habis. Berbekal amunisi perlawanan baru, meski masih sedikit parno, setidaknya hati jadi tenang mengingat saya kini punya alat perlawanan.

Setelah panjang lebar berceloteh tidak karuan soal pengalaman duel maut dengan kecoak, jadi sebenernya apa sih yang ingin saya sampaikan? kira-kira ada makna spesial apa dari cerita ini?

Sebenarnya nggak ada makna spesial apa-apa dari kisah ini. Namun, perjumpaan saya dengan kecoak tadi, sedikit memberikan kesadaran kalau keamanan dan rasa aman adalah sesuatu yang acap kali kita terima begitu saja, tanpa pernah diberi waktu untuk dimaknai ataupun dihargai. 

Entah itu saat kecoak hendak “menyapa” kita yang sedang melamun, atau ketika pacar tiba-tiba minta putus tanpa alasan jelas. Seringkali, kita baru menghargai rasa aman ketika hal tersebut hilang. Dan oleh sebab itu, meski sedikit konyol, pengalaman bertemu kecoak terbang mendorong saya untuk lebih menghargai momen-momen rasa aman yang seringkali  taken for granted dalam kehidupan saya.

BACA JUGA Vaksin Covid-19 Butuh Waktu Lama untuk Dibuat: Penjelasan Sederhana

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2020 oleh

Raffyanda Muhammad Indrajaya

Raffyanda Muhammad Indrajaya

Rebahan adalah passion-ku.

ArtikelTerkait

Nikmatnya Hidup jika Pasangan Kita Penonton Setia Drama Korea Selatan reply 1988 startup drakor terbaru terminal mojok.co

Di Drakor Reply 1988, Kamu Tim Jung Hwan Apa Tim Taek ?

20 Juni 2020
Bandung, Ibu Kota Provinsi yang Belum Ramah untuk Pesepeda

Bandung, Ibu Kota Provinsi yang Belum Ramah untuk Pesepeda

11 November 2023
Ternyata Juminten-nya Kangen Band Adalah Mbak-mbak Pekok yang Gemar Hedon terminal mojok.co

Ternyata Juminten-nya Kangen Band Adalah Mbak-mbak Pekok yang Gemar Hedon

11 Februari 2021
minyak angin rekomendasi mojok

Membandingkan 7 Merek Minyak Angin Roll On yang Ada di Pasaran, Mana Jagoanmu?

18 November 2020
Kabupaten Jember Harusnya Belajar dari Surabaya Soal Transportasi Umum, Bisa Jadi Solusi Kemacetan dan Promosi Pariwisata

Kabupaten Jember Harusnya Belajar dari Surabaya Soal Transportasi Umum, Bisa Jadi Solusi Kemacetan dan Promosi Pariwisata

17 Desember 2023
emang ilangnya di mana

Pertanyaan yang Nggak Penting-penting Amat Buat Dijawab Saat Barang Hilang: Emang Ilangnya Di Mana?

19 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.