Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Mengenal Kecap Cap Kentjana Kebumen, Kecap Berusia 64 Tahun yang Dipakai di Banyak Warung Makan

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq oleh Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
20 Juli 2024
A A
Mengenal Kecap Cap Kentjana Kebumen, Kecap Berusia 64 Tahun yang Dipakai di Banyak Warung Makan Mojok.co

Mengenal Kecap Cap Kentjana Kebumen, Kecap Berusia 64 Tahun yang Dipakai di Banyak Warung Makan (perizinan.kebumenkab.go.id)

Share on FacebookShare on Twitter

Belum lama ini saya membaca liputan Mojok berjudul Mencari Tahu Merek Kecap Warung Soto Legendaris di Jogja. Salah satu merek kecap yang diungkap dalam liputan itu adalah Kecap Cap Kentjana Kebumen. Kecap tersebut digunakan di warung makan Soto Sholeh, khususnya warung yang di cabang-cabang. 

Sebenarnya merek kecap yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah ini sudah cukup terkenal. Nggak hanya di Kebumen Jawa Tengah, tapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. Maklum saja, kecap yang dirintis oleh mendian Cu Tian Kid ini sudah mewarnai perjalanan kuliner masyarakat Indonesia sejak 1960 alias sudah 64 tahun. Saking terkenalnya, nggak sedikit warga Kebumen yang menyediakan jasa titip alias jastip Kecap Cap Kentjana ke orang-orang di luar Kota Lawet ini. Persis seperti yang Mbak Wulan Maulina ceritakan dalam tulisannya Kecap Manis Legendaris Asal Jawa Tengah yang Wajib Dicoba Minimal Sekali Seumur Hidup.

Akan tetapi, jasa titip itu hanya berlaku dahulu. Saat ini, masyarakat di luar Kebumen dapat dengan mudah membeli kecap ini di warung-warung kelontong maupun online. Di pasaran, kecap ini bisa dibilang mampu bersaing dengan merek-merek besar seperti Bango, ABC, Indofood. Rasa dan tekstur yang konsisten dan cocok di lidah banyak orang adalah salah satu keunggulan kecap ini. Ditambah lagi, Harga Kecap Cap Kentjana masih ramah di kantong.

Kecap Cap Kentjana kebanggan orang Kebumen

Produk olahan kedelai yang satu ini merupakan salah satu ikon Kebumen, Jawa Tengah. Wajar sih, usianya sudah puluhan tahun dan menjadi sumber penghidupan warga setempat. Selain itu, kecap merek ini terkendal dengan rasanya yang autentik. Konon resep yang digunakan sekarang masih menggunakan resep tradisional sejak awal kecap ini dibuat. Itu mengapa banyak pelanggannya masih bertahan hingga sekarang. 

Salah satu yang disukai banyak orang tentang kecap ini adalah rasa manis yang khas dan tekstur yang kental, cocok untuk berbagai jenis masakan. Nggak heran kalau kecap ini kerap ditambahkan untuk soto, sate, nasi goreng, dan banyak makanan lain. 

Meraup pasar yang lebih luas

Sebenarnya kecap daerah alias kecap yang identik dengan daerah tertentu nggak hanya merek Kecap Cap Kentjana saja. Daerah-daerah lain juga punya kecapnya sendiri. Misal, Madiun ada Kecap Cap Tawon, Majalengka ada Maja Menjangan dan Sego Tiga. Di Jawa Tengah ada Kecap Cap Mirama dari Semarang dan Djoe Hoa dari Tegal. Sementara di luar Pulau Jawa ada Kecap Cap Bulan dan Cap Merpati dari Palembang, Kecap Sumber Baru dan Sinar dari Makassar. 

Akan tetapi, sejauh pengamatan saya, Kecap Cap Kentjana lebih dicintai oleh banyak orang karena inovasi distribusinya. Sudah sejak lama kecap ini mulai merambah pasar yang lebih luas dengan menyasar kota-kota besar di Indonesia. Bahkan, sekarang kita dapat dengan mudah menemukannya di berbagai toko kelontong dan pasar tradisional. Kecap ini juga dapat dengan mudah dibeli secara online di website-nya maupun e-commerce. 

Keberhasilan Kecap Cap Kentjana membaca kebutuhan pasar juga tercermin dari dari keberagaman kemasan yang ditawarkan. Sekarang, kecap ini memiliki kemasan botol kaca, kemasan botol plastik, saset, dan pouch isi ulang dengan berbagai ukuran. 

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

Slogan yang sesuai dengan kenyataan

Saya rasa, kecap ini menjadi salah satu produk yang betul-betul mengamalkan slogannya “Sekali Dirasa, Tetap Disuka”. Benar-benar mereka yang sudah mencicipi kecap ini akan sulit berpaling. Apalagi dari waktu ke waktu Kecap Cap Kentjana berhasil mempertahankan rasa dan teksturnya. 

Saya jadi ingat, Kecap Cap Kentjana yang saya rasakan sekarang rasanya masih sama dengan kecap yang saya bubuhkan bertahun-tahun silam. Sewaktu saya kecil, ibu sering membuatkan telor ceplok untuk sarapan. Saya selalu membubuhkan kecap asal Kebumen ini di atas nasi dan telor tersebut. Entah mengapa rasanya kurang afdal kalau makan tidak menggunakan kecap tersebut.  

Ya, mungkin saja tulisan ini agak bias karena saya memang punya pengalaman mendalam terhadap merek kecap yang satu ini. Namun, setelah melihat testimoni orang-orang terhadap produk ini, apa yang saya jelaskan di atas saya rasa nggak berlebihan. Kalian coba deh sekali-kali mencicipi kecap ini, pasti sekali dirasa tetap disuka.  

Penulis: Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Kue Kembang Waru, Oleh-oleh Khas Jogja yang Bisa Jadi Pilihan selain Bakpia yang Mulai Ngaco

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2024 oleh

Tags: jawa tengahkebumankecapkecap kentjanakentjana
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Mahasiswa kabupaten yang sering pulang untuk mengamati rumah sendiri yang perlahan berubah. Menulis bareng AI, sambil terus berjuang membaca keadaan.

ArtikelTerkait

4 Tempat Wisata yang Dikira Terletak di Banjarnegara, padahal Bukan

4 Tempat Wisata yang Dikira Terletak di Banjarnegara, padahal Bukan

13 Mei 2024
5 Tips KKN di Demak dari Pemuda Setempat (Unsplash)

5 Tips KKN di Demak dari Pemuda Setempat yang Prihatin Melihat Ada Mahasiswa Diusir Warga

1 Agustus 2023
Bedono, Desa di Demak yang Berkawan (Kelewat) Akrab dengan Rob

Bedono, Desa di Demak yang Berkawan (Kelewat) Akrab dengan Rob

10 Agustus 2023
makanan pedas

Menanggapi Tulisan Kecap Manis yang Terdiskriminasi: Makanan Pedas Lebih Nikmat dengan Kemurnian Rasanya

4 Agustus 2019
4 Hal yang Tidak Akan Kita Temui di Sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo

4 Hal yang Tidak Akan Kita Temui di Sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo

1 Oktober 2023
Asem-asem Koh Liem Kuliner Legendaris Semarang yang Sayang untuk Dilewatkan Terminal Mojok

Asem-asem Koh Liem: Kuliner Legendaris Semarang yang Sayang untuk Dilewatkan

29 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.