Kebiasaan Unik Warga Indonesia yang Bisa Ditemukan Saat Penyembelihan Hewan Qurban

penyembelihan hewan kurban idul adha qurban madura mojok

idul adha qurban madura mojok

Hari raya Idul Adha merupakan hari raya umat islam setelah hari raya Idul Fitri. Di hari raya Idul Adha ini umat islam di sunahkan untuk melakukan penyembelihan hewan qurban bagi yang mampu. Setelah penyembelihan hewan qurban, nantinya daging akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Hewan yang bisa dijadikan qurban saat Idul Adha ialah unta, kambing, domba, sapi dan kerbau. Namun yang menjadi hewan favorit warga Indonesia untuk berqurban ialah kambing dan sapi. Karena sapi dan kambing mudah didapatkan dipasaran dibandingkan dengan unta. Dan memang jarang banget sih masyarakat Indonesia yang berqurban dengan unta. Situ pernah liat unta disembelih di masjid kampung pas Idul Adha?

Penyembelihan hewan qurban biasa dilakukan di masjid setelah pelaksanaan sholat Ied. Penyembelihan dilakukan oleh tukang jagal atau warga yang sudah berpengalaman. Setelah di sembelih, hewan qurban kemudian akan dibersihkan bulunya, dikuliti dan pemotongan daging. Nah saat pemotongan daging inilah biasanya warga melakukan hal-hal yang terbilang unik seperti berikut:

Menelan empedu mentah-mentah

Setelah hewan dikuliti, proses selanjutnya ialah mengeluarkan semua jeroan hewan qurban. Tidak semua jeroan dibuang. Jeroan yang masih bisa dimanfaatkan seperti jantung, paru-paru, hati dan babat atau lambung. Sementara yang dibuang dan jarang dipakai ialah empedu dan usus.

Namun di beberapa tempat, empedu kambing menjadi barang yang diincar saat qurban. Bahkan tidak sedikit pula yang memesannya sebelum hari penyembelihan. Empedu kambing ini diincar karena dipercaya memiliki beberapa khasiat seperti penambah vitalitas pria, penambah semangat, bahkan mengobati malaria.

Cara mengkonsumsi empedu kambing ini ialah dengan ditelan langsung mentah mentah setelah dikeluarkan dari tubuh hewan qurban. Juga bisa direndam dulu dengan air hangat untuk mematikan kuman yang masih menempel. Perlu kehati-hatian saat menelan empedu kambing. Jangan sampai pecah didalam mulut. Karena didalam empedu terdapat cairan yang sangat pahit.

Sebaiknya setelah menelan empedu langsung minum air putih. Agar kemungkinan bakteri dan kuman yang menempel di tenggorokan bisa langsung dialirkan ke lambung. Meskipun secara medis belum begitu ada penelitian secara mendalam tentang khasiat mengkonsumsi empedu, namun banyak masyarakat yang mempercayai kebiasaan unik ini.

Mengkonsumsi sumsum tulang hewan qurban yang masih mentah

Kalau biasanya kita mengenal sop sumsum tulang yang disajikan matang, namun berbeda saat pelaksanaan qurban. Di desa-desa, pemotongan daging qurban dilakukan bersama-sama dengan warga. kemudian ditimbang lalu dimasukkan kantong kresek.

Saat pemotongan daging qurban inilah sebagian warga mengincar bagian punggung atau tulang belakang kambing. Karena di tulang belakang kambing ini terdapat sumsum yang dipercaya memiliki berbagai khasiat. Cara mendapatkannya yakni dengan dikorek menggunakan jari atau alat seadanya.

Sesudah berhasil didapatkan, sumsum kemudian langsung di konsumsi secara mentah mentah. Sumsum langsung ditelan, tanpa dikunyah untuk menghindari rasa amis. Masyarakat meyakini sumsum ini memiliki beberapa khasiat seperti: membantu kelancaran pencernaan, menurunkan resiko diabetes, imunitas tubuh, mencegah radang sendi, mengandung banyak vitamin dan menjaga stamina.

Mengambil minyak dari kulit sapi untuk obat penumbuh rambut

Setelah penyembelihan sapi, maka tahap selanjutnya yakni menguliti. Bagian kaki sapi terutama lutut bisa mengeluarkan minyak ketika disayat. Minyak dari hasil sayatan lutut sapi ini juga dipercaya bisa menumbuhkan rambut atau brewok. Pengunaanya langsung dioleskan kepada bagian yang ingin ditumbuhi rambut.

Masuk rumah sakit

Nah, hal ini juga sering dialami masyarakat yang kurang berhati-hati saat mengkonsumsi daging hewan qurban, terutama daging kambing. Seperti yang sudah banyak diketahui, daging kambing memiliki banyak lemak dan kolesterol. Sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Masyarakat yang terlena dengan euforia perayaan qurban dan melimpahnya daging, terkadang lalai dengan bahaya tersebut. Di desa-desa biasanya para keluarga akan berkumpul untuk nyate bareng dan menikmati daging qurban dengan keluarga atau tetangga. Memang sangat nikmat bakar-bakar sate lalu menikmatinya bareng-bareng.

Namun tak sedikit masyarakat yang tumbang setelah mengkonsumsi daging qurban tersebut. Biasanya bapak-bapak atau orang tua yang sudah umur 30 tahun keatas. Mereka tumbang lalu masuk rumah sakit akibat penyakit darah tinggi, kolesterol, bahkan stroke akibat memakan daging hewaan qurban berlebihan dan tidak hati-hati. Resiko seperti ini dapat dihindari jika tidak memakannya berlebihan dan juga minum jus mentimun setelah mengkonsunsumsi daging tersebut.

Pesan saya, tetep hati-hati ya, Gaes. Idul Adha patut dirayakan dengan suka cita, tapi ya jaga diri. Masak bahagia berujung masuk rumah sakit kan nga lucu.

BACA JUGA Di Kediri, Anak Kecil Nggak Bisa Bercita-cita Jadi Presiden dan tulisan Nurhadi Mubarok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version