4 Kebiasaan Buruk Saat Parkir Motor yang Dibenci Orang-orang

4 Kebiasaan Buruk Saat Parkir Motor yang Dibenci Orang-orang Mojok.co

4 Kebiasaan Buruk Saat Parkir Motor yang Dibenci Orang-orang (unsplash.com)

Ada banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang bisa menyulut amarah. Salah satu yang paling sederhana, kebiasaan buruk orang-orang ketika parkir motor. Apalagi kalau kebiasaan buruk itu dilakukan di tempat umum yang lahan parkirnya sempit. Saya yakin pemilik kendaraan itu akan menjadi musuh bersama. 

Sebenarnya kebiasaan buruk yang biasa dilakukan orang-orang ini bukanlah hal besar. Artinya, orang tersebut sebenarnya bisa dengan mudah memperbaiki kebiasaan buruk itu asal ada niat. Persoalannya, ternyata banyak orang bebal di muka bumi. Sudah ada tanda atau peraturan tertulis yang mengingatkan cara parkir yang baik, eh tetap saja dilanggar. Sudah ada yang menegur, eh tetap melakukan hal yang sama di lain kesempatan. 

Benar-benar repot kalau bertemu pengguna kendaraan seperti itu. Sekali atau dua kali mungkin tidak masalah, tapi kalau terlalu sering, bisa naik pitam juga. Berikut kebiasaan buruk saat parkir motor yang bisa menyulut amarah orang lain. 

#1 Meletakkan motor tidak sesuai marka parkir

Ini masih sering terjadi dan cukup membuat saya kesal. Selalu saja ada motor yang parkir tidak sesuai marka parkir. Rentetan motor yang terparkir malah jadi tidak teratur. Fenomena semacam ini paling sering dijumpai di minimarket andalan saya, Indomaret.  

Motor-motor di depan minimarket itu biasanya parkir tidak sesuai dengan aturan. Termasuk, parkir di marka parkir untuk truk ketika menyetok barang. Akibatnya, setiap kali ada truk datang, pegawai Indomaret harus memindahkan motor yang terparkir di marka itu. Benar-benar merepotkan saja. 

#2 Parkir motor dengan mengunci stang

Saya nggak tahu apa yang ada dalam benak orang-orang yang parkir dengan mengunci stang motornya. Saya lebih nggak paham lagi kalau motor tersebut terparkir di jalan keluar kendaraan lain. Sebenarnya, kalau kendaraan itu tidak dikunci stang, orang lain masih bisa memindahkan. Tapi, kalau sudah dikunci seperti ini, mau bagaimana lagi? 

Itu mengapa saya mohon kepada kalian para pengguna motor yang sering parkir di tempat umum, mbok ya sering-sering lihat situasi dan kondisi. Tidak ada-apa kalau kalian ingin mengunci stang motor di rumah atau di tempat parkir yang tidak menghalangi kendaraan lain. Kalau tempat parkir umum dan sempit, saya rasa tidak perlu untuk mengunci stang. Apalagi kalau sudah tukang parkir di sana. 

 #3 Tidak parkir di area depan yang kosong

Lagi-lagi saya mengambil contoh di Indomaret. Saking viral kursi besi yang berada di depan Indomaret, kini semakin banyak orang ingin merenung dan sekadar bengong di sana. Belum lagi pelanggan yang niat berbelanja. Akibatnya, lahan parkir Indomaret yang tidak seberapa itu sering penuh. 

Sering saya jumpai, area parkir di depan atau di area paling dekat dengan toko justru tidak diisi. Kebanyakan orang memilih memarkirkan kendaraannya di posisi yang dekat dengan jalan. Saya paham, mereka menghindari area depan supaya memudahkan untuk keluar. bisa keluar. Tapi, kalau semua orang berpikiran seperti itu, bukankah akan ada kendaraan yang tidak mendapat lahan parkir. Bukan tidak mungkin kendaraan malah membludak ke pinggir jalan. 

#4 Terlalu mepet dengan motor lainnya

Entah lagi buru-buru atau bagaimana, banyak orang kemudian parkir asal-asalan dan terlalu mepet dengan motor lainnya. Pemilik motor yang mau mengeluarkan kendaraannya malah bisa menyerempet motor lainnya. Entah itu spionnya, plat motornya, atau stangnya.

Rasanya sangat dongkol ketika harus menggeser kendaraan di sekitar supaya kendaraan bisa keluar. Benar-benar merepotkan dan buang-buang tenaga.  

Itulah kebiasaan-kebiasaan sederhana saat parkir motor yang menyebalkan bagi orang lain. Itu mengapa ketika memarkirkan kendaraan, kalian perlu lebih memperhatikan sekitar. Jangan egois, kendaraan orang lain juga perlu parkir dengan nyaman. Jadi jangan lagi asal-asalan kalau parkir motor ya. 

Penulis: Nafiuddin Fadly
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Pengakuan Dilematis Tukang Parkir Resmi di Sekitar Minimarket Alun-Alun Kota di Jawa Tengah: Setoran Terlalu Besar, Pendapatan Terlalu Kecil

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version