Kawasaki ZX-25R takut air
Jujur saja, saat pertama kali melihat wajah Kawasaki ZX-25R yang memiliki lubang (air ram) di antara headlamp membuat saya overthinking. Saya khawatir ketika sedang hujan, airnya tersedot ke dalam tunnel air ram dan mengganggu kinerja mesinnya. Akan tetapi, saya tepis pikiran buruk tersebut dengan keyakinan bahwa engineering Kawasaki bukan orang bodoh, mana mungkin membuat design motor ceroboh. Jadi, ketika Surabaya sedang dilanda hujan deras, saya tetap percaya diri mengendarai motor satu ini.
Hasilnya, air hujan memang tidak mengganggu kinerja air ram. Namun, lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp) pada speedometer-nya menyala terus dan nggak bisa dimatikan.
Ketika MIL menyala, saya tidak merasakan kendala pada motor, masih aman-aman saja, nggak brebet juga. Tapi, saya tetap panik dong, seperti yang kita tahu, MIL adalah indikator saat motor bermasalah, kalau MIL-nya menyala artinya ada yang nggak beres pada motornya. Lantaran takut sistem permesinannya eror, akhirnya saya membawa motor ini ke bengkel Kawasaki. Coba kalian tebak apa masalahnya? Ternyata sensor oksigen pada knalpotnya kemasukan air. Kocak nggak tuh, masa motor mahal dan macho takut air, sih. Ra mashok!
Ergonomi
Rangka dan bodi Kawasaki ZX-25R memang terlihat padat, kokoh dan kuat. Tapi, menurut saya riding positionnya nanggung dan tidak seperti pembalap. Meskipun stang ZX-25R underyork (rendah), tapi posisi footstep-nya agak maju ke depan dan joknya pendek sehingga membuat posisi tubuh kita tidak terlalu menunduk, kesannya jadi kurang sporty padahal ini motor full fairing. Riding position ini mungkin dimaksudkan agar motornya nyaman untuk penggunaan harian. Tapi, menurut saya kenyamanannya tak signifikan, malah kesan machonya berkurang.
Lantaran ZX-25R memiliki empat silinder berjejer, bagian tengah motor ini juga lebar dan bobotnya berat yaitu 180 kg. Jujur saja, jika motor ini dikendarai di jalan perkotaan yang padat dan sering macet, rasanya kedua tangan kemeng dan tubuh pegel linu. Padahal sebenarnya handling-nya cukup ringan, tapi karena jalannya padat (sering berhenti) dan motornya berat, akhirnya malah membuat tubuh mudah capek.
Tapi ya memang tak bisa dimungkiri, memang beginilah derita punya motor sport. Masalah ergonomi, jelas kalah dengan motor-motor standar yang lain. Kalau emang cari kenyamanan, ya sebaiknya jangan pakai motor sport.
Tetep aja, meskipun expected, tetep aja ZX-25R nggak nyaman bahkan untuk ukuran motor sport. Jan, wis.
Boros!!!
Kawasaki ZX-25R dibekali dengan dua pilihan output tenaga yaitu low mode (L) dan full mode (F). Untuk berkendara harian di jalan perkotaan lebih nyaman jika memilih low(L) dengan tenaga hanya 65 persen (tidak full) saja. Mode low membuat motor lebih jinak, sekaligus mampu menekan konsumsi bensin. Akan tetapi, meskipun menggunakan power low, saya tetap merasa kalau Kawasaki ZX-25R adalah motor yang boros.
Namanya juga motor sport, kalau mau irit pakai Honda Beat. Mungkin itulah yang ada di benak kalian saat saya bilang ZX-25R boros. Padahal, saya tidak membandingkan konsumsi BBM ZX-25R dengan Honda Beat melainkan dengan Mobil Brio. Konsumsi bensin Kawasaki ZX-25R kalau dipakai kencang (full mode) bisa 21km/liter,lho. Sementara rata-rata konsumsi BBM Honda Brio adalah 23km/liter. Piye ini, masa naik motor lebih boros ketimbang naik mobil? Agak kurang masuk akal, tapi memang begitulah faktanya.
Mana bahan bakarnya pun mahal, Kawasai ZX-25R ideal dengan RON 95, artinya kita harus memberi minum motor ini dengan Pertamax Turbo, sementara Brio diisi Pertalite-pun masih oke oke saja.
Kesimpulan
Kawasaki ZX-25R memang memiliki tampilan keren dengan teknologi baru yang menarik seperti KTRC, KGS, power selection hingga immobilizer yang membuat motor lebih aman dari pencuri. Akan tetapi, jika digunakan untuk transportasi harian seperti pulang pergi kantor hingga ke pasar, motor satu ini kurang worth to buy karena harganya mahal dan membutuhkan maintenance extra. Kasarnya, Kawasaki ZX-25R adalah motor yang cocok untuk gaya-gayaan dan untuk orang yang kelebihan uang.
Nggak hanya itu, meskipun belum masuk barang mewah, pajak tahunan Kawasaki ZX-25R cukup tinggi yaitu sekitar Rp1.5 jutaan, Gaes. Piye? Masih ingin membeli Kawasaki ZX-25R untuk berangkat kerja? Ya monggo saja, asal punya duit dan tukang pijit.
Penulis: Tiara Uci
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Wahai Suzuki, Belajarlah dari Kawasaki