Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Katanya Karawang Mau Jadi Kota Metropolitan, tapi kok Masih Ada Warga yang MCK di Sungai?

Diaz Robigo oleh Diaz Robigo
16 Mei 2024
A A
Katanya Karawang Mau Jadi Kota Metropolitan, tapi kok Masih Ada Warga yang MCK di Sungai?

Katanya Karawang Mau Jadi Kota Metropolitan, tapi kok Masih Ada Warga yang MCK di Sungai? (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Karawang semakin maju tapi warga masih saja ada yang melakukan aktivitas mandi, cuci, dan bahkan buang air di sungai!

Mantan Dirut KAI, Ignasius Jonan, pernah bilang bahwa toilet adalah simbol peradaban modern, karena peradaban yang tidak modern tidak menggunakan toilet. Makanya sebagai gebrakan awal ketika beliau menjabat menjadi Dirut KAI adalah menginstruksikan kepada seluruh pegawai untuk membersihkan toilet.

Langkah itu terlihat sepele, tapi sangat besar dampaknya. Bahkan beliau mendapat banyak kritikan atas keputusannya tersebut. Tapi, beliau tidak peduli karena menganggap apa yang dia lakukan adalah kebenaran.

Bicara soal toilet, saya pun memiliki cerita yang cukup naas di kampung halaman saya. Saat Lebaran kemarin, kebetulan saya pulang ke rumah orang tua yang letaknya di Karawang Utara. Begitu sampai di rumah, saya iseng berjalan-jalan di sekitaran kampung. Setelah itu saya baru menyadari jika di daerah Karawang masih ada yang MCK (mandi, cuci, kakus) di sungai.

Warga Karawang terbiasa MCK di sungai dari dulu hingga sekarang

Sebenarnya soal MCK ini sudah berlangsung lama, bahkan semenjak saya kecil. Herannya sampai sekarang, kebiasaan ini masih ada saja. Padahal kita tahu sendiri jika Karawang adalah kota yang sedang menuju menjadi kota metropolitan.

Saat ini di Karawang sendiri kawasan pabrik menyebar di beberapa tempat. Selain itu, akses jalan jadi semakin dekat dengan Jakarta. Bahkan rumornya, di sini juga akan dibangun bandara internasional sekelas Bandara Soetta.

Melihat pesatnya perkembangan kota industri ini, sudah semestinya perilaku MCK di sungai ditiadakan. Selain merusak estetika lingkungan, kebiasaan warga MCK di sungai pun dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Kebiasaan MCK di sungai merugikan banyak orang

Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, kebiasaan MCK di sungai berpotensi menimbulkan berbagai penyakit. Apabila air sungai yang tercemar digunakan oleh orang-orang dapat menyebabkan diare, demam tifus, kolera, hingga hepatitis A. Tentu saja penyakit-penyakit yang disebutkan ini bukan penyakit ringan karena dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga:

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

Selain muncul penyakit, kebiasaan warga Karawang yang masih MCK di sungai bisa merugikan pemerintah daerah, bahkan negara sekalipn. Kenapa saya bisa bilang begitu, karena kalau semakin banyak warga yang sakit akibat MCK di sungai dan mereka berobat menggunakan BPJS, bayangkan betapa banyak uang yang harus digelontorkan untuk menanggung biaya pengobatan yang tentu saja nggak murah. Padahal penyakit-penyakit tersebut bisa dihindari apabila warga menghentikan kebiasaan ini.

Bukannya pemerintah daerah tak peduli, tapi…

Kalau ada di antara jamaah mojokiyah yang bertanya, apakah pemerintah Karawang sendiri peduli soal perilaku warga yang MCK di sungai. Jawabannya, sebenarnya pihak pemerintah daerah sudah beberapa kali membuat program WC umum untuk warga yang tinggal di sekitaran sungai dan irigasi. Tapi ya begitu, program ini tidak bertahan lama karena warga kembali ke kebiasaan lama mereka, yakni MCK di sungai.

Program WC umum ini harusnya dievaluasi agar ada keberlanjutan dalam mengatasi permasalahan yang sudah menahun ini. Sebaiknya pemerintah Karawang tak hanya membangun WC lalu ditinggal begitu saja. Perl ada pengawasan dan bimbingan agar masyarakat mau mengubah kebiasaan buruk mereka dan tidak mengulanginya lagi.

Jadi, kebiasaan warga Karawang yang masih MCK di sungai sebaiknya tak dianggap sepele. Apalagi Karawang menuju kota metropolitan, sudah sepatutnya perilaku MCK warga yang masih sembarangan ini diperhatikan betul. Harapannya tentu saja agar visi kota Karawang yang akan menjadi kota metropolitan selaras dengan perilaku warganya.

Penulis: Diaz Robigo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Karawang, Dulu Lumbung Padi Kini Kota Industri: Kota yang Semakin Ideal untuk Menetap dan Berinvestasi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Mei 2024 oleh

Tags: Jawa Baratkabupaten karawangKarawangkota karawangpemda karawangwc
Diaz Robigo

Diaz Robigo

ArtikelTerkait

Pedoman Etika bagi Perantau Pemula di Tanah Sunda Terminal Mojok

Pedoman Bersikap Ramah sebagai Perantau Pemula di Tanah Sunda

20 Desember 2022
Membandingkan Karakteristik 3 Jalan Raya dari Jakarta ke Bogor, Mana yang Paling Aman untuk Dilalui?

Membandingkan Karakteristik 3 Jalan Raya dari Jakarta ke Bogor, Mana yang Paling Aman untuk Dilalui?

28 Oktober 2023
Kiaracondong Bandung Memang Terkenal karena Lampu Merah Terlama, tapi Punya Banyak Kelebihan untuk Ditinggali

Kiaracondong Bandung Memang Terkenal karena Lampu Merah Terlama, tapi Punya Banyak Kelebihan untuk Ditinggali

6 Maret 2024
5 Jalan di Bandung yang Berbahaya, Hati-hati Berkendara di Sini!

5 Jalan di Bandung yang Berbahaya, Hati-hati Berkendara di Sini!

19 Oktober 2023
Tasikmalaya Nggak Kalah Cocok untuk Slow Living tapi Sayang Namanya Jarang sampai ke Kuping

Tasikmalaya Nggak Kalah Cocok untuk Slow Living tapi Sayang Namanya Jarang sampai ke Kuping

23 Februari 2025
Gang Kober Depok, Wilayah Strategis Dekat UI tapi Menyiksa Pejalan Kaki

Gang Kober Depok, Wilayah Strategis Dekat UI tapi Menyiksa Pejalan Kaki

17 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.