Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kata Siapa PPKM Nggak Efektif? Sembarangan Kalian

Riyanto oleh Riyanto
12 Februari 2021
A A
laporcovid-19 vaksinasi covid-19 vaksin nusantara indonesia lepas pandemi ppkm vaksin covid-19 corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

vaksin corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Pak Jokowi pernah mengatakan kalau PPKM Jawa-Bali nggak efektif menurunkan angka positif Covid-19. Ah, Pak Presiden sedang merendah aja itu. Saya yakin sebenernya PPKM itu efektif banget, lha wong kalo nggak efektif, ngapain bikin program PPKM lagi coba? Kalo nggak efektif kan kudunya ganti program ya, misalnya lockdown gitu. Lah ini malah dilanjutin PPKM-nya.

Aksi lockdown yang dilakukan pemerintah Australia semenjak ada dua orang positif Covid-19 adalah aksi yang berlebihan. Mbok contoh Indonesia dong, santai-santai aja kayak gini. Sudah pasti kesantaian pemerintah Indonesia karena percaya kebijakan PPKM sungguh efektif. Kasus positif yang terus meningkat sudah jelas bukan dari daerah yang menjalankan PPKM. Atau misal dari daerah yang menjalankan, seenggaknya bukan berasal dari lingkup makro. Mau buktinya? Ya keputusan Pak Jokowi itu buktinya.

Pak Jokowi juga memiliki fokus baru pada periode PPKM 9-23 Februari 2021 saat ini. PPKM mikro namanya, dan fokusnya untuk mencegah orang-orang dalam lingkup RT nggak keluyuran ke rumah tetangga. Membatasi aktivitas warga desa agar penyebaran Covid-19 bisa mereda. Welah, tau aja Pak Jokowi kalo bapak saya sering main ke rumah tetangga padahal pandemi masih gweela-gweela gini. Bapak saya yang keluyuran itu, dan bapak-bapak lain yang bertamu ke tetangga, sudah pasti penyebab angka positif Covid-19 naik terus. Yakin betul saya, kalo nggak, ngapain Pak Jokowi sampe membatasi gerak orang-orang kampung?

Setelah melakukan rapat untuk kesekian kalinya membahas pandemi, akhirnya Pak Jokowi mudeng bahwa mal-mal, kedai kopi, restoran, pasar, alun-alun, dan tempat keramaian lainnya bukanlah medium menyebarnya Covid-19. Penyebab utamanya adalah aktivitas bapak-bapak, ibuk-ibuk, embak-embak, dan adek-adek di kampung. Sudah pasti itu.

Pun saya sudah curiga pemerintah sudah mengetahui ini sejak lama, makanya ngebiarin pesta tahun baru kemaren. Ya gimana nggak ngebiarin, wong pestanya itu di pusat-pusat keramaian bukannya di kampung-kampung.

Makanya, setiap kali bapak saya keluyuran ke tetangga buat bahas jalanan rusak, saya selalu ngomelin blio. “Mbok jangan keluyuran, Pak. Orang kampung itu penyebab naiknya angka positif Covid-19, loh. Masa nggak mudeng?” Yang tentunya nggak digubris bapak saya.

Kebijakan yang sungguh super ini lantas diamini oleh Gubernur DIY. “Kita nanti arahnya ke jogo wargo. Kalau tidak perlu tidak usah ke tetangga,” ujar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X seperti dilansir dari Tribunnews.

“Kita tetap menekankan bagaimana pengawasan di level terkecil tetap ketat tapi perekonomian tetap jalan,” lanjut sang penguasa tanah monarki ini.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Level kecil, alias warga desa, alias uwong-uwong cilik, bakal dibatasi gerak-geriknya dan itu adalah hal bagus. Lebih mudah nempeleng uwong-uwong kampung ketimbang nertibin kedai kopi yang tetep buka sampe larut malam. Dengan begini, sudah pasti PPKM, atau PTKM, atau PSTKM, atau mbuh sebutan lainnya, bakal lebih efektif dan minim pelanggaran.

Wong cilik di level kampung, yang terduga sebagai penyebab utama menyebarnya Covid-19, bisa dipaksa buat nggak keluyuran. Saya sih hepi-hepi saja, wong nggak pernah maen ke tetangga kampung, jadi nggak nularin Covid-19 dong. Saya mainnya di kedai kopi mahal lah. Kita-kita yang di kota dan demen nongkrong sana nongkrong sini, bisa senantiasa bebas merdeka. Kita-kita nongkrong artinya ada perputaran ekonomi yang terjadi, sehingga kondisi ekonomi negara akan semakin baik. Lha kalo wong cilik main ke tetangga kan nggak memutar roda ekonomi sama sekali, jadi ya sudah nggak usah.

Ah dasar uwong cilik. Sudah sering protes, haus bantuan, nggak muterin roda ekonomi, eh ternyata penyebab nyebarnya Covid-19 juga. Udah, bener mereka di rumah saja.

Sebenernya kalau bansos nggak dikorupsi, bisa jadi perputaran ekonomi di tingkat bawah lebih masif lagi. Tapi, itu berarti orang-orang kampung keluyuran, artinya kasusnya bisa meningkat 666 kali lipat. Udah bener kalau dikorupsi.

Makanya, saya sebagai pendukung pemerintah garis kerad menyetujui kebijakan PPKM mikro ini. Jangankan PPKM mikro, kalo nanti ada kebijakan baru macam uwong cilik nggak usah divaksin gratis, saya pasti setuju. Gimana nggak setuju, wong pemerintahan rezim ini jeniusnya kelewat parah.

BACA JUGA Jokowi: PPKM Skala Mikro Tidak Merusak Pertumbuhan Ekonomi dan tulisan Riyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Februari 2021 oleh

Tags: PPKM< covid-19
Riyanto

Riyanto

Juru ketik di beberapa media. Orang yang susah tidur.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.