Meski sering dianggap biang keladi kemacetan di jalan raya dan keberadaannya yang terancam oleh angkutan online, angkot tetap jadi pilihan utama buat sebagian orang. Angkot adalah angkutan kota sejenis taksi bersama dengan rute yang sudah ditentukan. Angkot ini beda sama bus yang punya halte bus, ya, lantaran penumpang bebas untuk minta diturunkan dan naik dari mana saja.
Naik angkot memang punya sensasi tersendiri yang nggak didapatkan dari angkutan berbasis online. Mulai dari sensasi menunggu angkot di pinggir jalan, lamanya angkot ngetem menunggu penumpang, momen bersosialisasi dengan penumpang lain, dan memilih berbagai posisi tempat duduk yang nyaman di angkot.
Untuk poin terakhir ini, memang ada beberapa pilihan tempat duduk di dalam angkot. Saya membaginya ke dalam beberapa kasta berdasarkan kenyamanan naik dan turun serta view yang didapat selama perjalanan. Saya urutkan dari kasta yang paling rendah ke kasta tertinggi. Yuk, kita ulik satu per satu.
Kasta keenam, posisi duduk di tengah. Ini adalah tempat duduk yang paling banyak muatannya. Menurut saya, posisi ini paling nggak enak. Susah untuk naik-turun, sempit kalau angkotnya penuh, dan view-nya adalah penumpang lain. Mending kalau yang duduk di hadapan kita itu penumpang cakep macam Lee Min Ho, lah kalau penumpangnya macam Kim Jong Un gimana? Ah, pokoknya posisi duduk di kasta ini paling nggak enak, deh.
Kasta kelima, posisi duduk dekat pintu. Kalau yang ini masih mending daripada duduk di posisi tengah. Meski view-nya sama dengan kasta keenam dan sering kena lalu-lalang penumpang yang naik-turun, seenggaknya kamu gampang untuk naik atau turun. Tinggal loncat, nggak perlu permisi-permisi melewati penumpang lain.
Kasta keempat, posisi paling belakang. Posisi ini sebetulnya enak-nggak enak, sih. Enaknya, view-nya bagus. Kamu bisa lihat view jalan raya secara full dari jendela belakang. Nggak enaknya, susah kalau mau turun. Makanya posisi duduk paling belakang ini cocok buat kamu yang rutenya jauh. Dari terminal ke terminal, misalnya.
Kasta ketiga, posisi di belakang sopir. Ini adalah posisi duduk yang mending dari ketiga kasta sebelumnya. Dari sisi view, kamu bisa lihat full jalan raya lewat jendela depan. Kalau mau turun pun gampang, tinggal sat set sat set. Nggak enaknya kalau sopirnya merokok, siap-siap saja menghirup kepulan asap rokok yang bisa bikin sesak. Meski begitu, posisi duduk di belakang sopir ini jadi posisi tempat duduk favorit buat sebagian penumpang.
Kasta kedua, posisi di samping sopir. Nah, ini dia posisi tempat duduk yang banyak diburu oleh angkot lovers. Tempat duduk di depan alias di samping sopir angkot memang mantap. Selain view-nya bagus, kamu nggak perlu berdesak-desakan dengan penumpang lain. Mau naik-turun pun gampang. Apalagi kalau sopirnya ganteng macam di cerita-cerita FTV itu. Beuh, pastinya bikin betah di sepanjang perjalanan.
Kasta pertama, posisi di kursi tambahan. Ini dia posisi tempat duduk paling core of the core. Kamu tahu kan kursi tambahan di angkot? Itu tuh, jok kecil yang posisinya di samping pintu dan menghadap ke seluruh penumpang. Kalau kebagian duduk di posisi itu, kamu akan menjadi pusat perhatian. Semua gerak-gerik, gestur tubuh, dan penampilan kamu bakal diperhatikan oleh seluruh penumpang. Untuk urusan naik-turun, jelas gampang. Untuk urusan view, lupakan saja karena kamulah yang jadi view buat seluruh penumpang. Mantap, kan?
Itulah keenam kasta tempat duduk di angkot. Kalau saya pribadi sih lebih suka duduk di samping sopir. Lebih leluasa dan lebih private saja gitu. Berasa naik mobil sendiri. Kalau kamu, suka posisi duduk di kasta berapa?
Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi