Beberapa hari lalu, salah seorang teman mengirim video TikTok. video yang dia kirim berhubungan dengan tempat tinggal saya, yaitu Kecamatan Kasihan, Bantul. Ampun, deh, kalau sudah bicara Kecamatan Kasihan. Mau saya menjelaskan pakai gaya jungkir balik sekalipun isine yo mung kleru wae!
Jadi, dengan sisa-sisa tenaga yang saya punya, saya akan memberikan panduan singkat memahami Kecamatan Kasihan, Bantul. Ini khusus buat kamu yang masih sering salah paham dengan kecamatan satu ini. Juga, bagi kamu yang masih terus bertanya, memangnya di Kasihan ada apa? Ini jawabannya!
Daftar Isi
#1 Kecamatan Kasihan itu bukan daerah pedalaman Bantul!
Mulut saya hampir berbusa setiap menjelaskan bahwa Kecamatan Kasihan itu bukanlah pedalaman kepada teman-teman saya yang tinggal dan besar di Sleman. Entah mengapa kata-kata “pedalaman” kemudian menjadi erat kaitannya dengan kecamatan yang berada di wilayah Bantul ini. Mereka berpikir bahwa wilayah ini masih berupa hutan lebat. Bahkan salah seorang teman kuliah saya mengira bahwa saya perlu babat alas terlebih dahulu sebelum sampai rumah, ngawur!
Nyatanya, Kecamatan Kasihan itu justru seperti sepetak kota, meski status wilayah Bantul itu hanyalah kabupaten. Hidup di Kasihan selama hampir 10 tahun nyatanya saya nggak pernah sekalipun kesulitan dalam hal akomodasi.
Iya, akses transportasi di sini tergolong mudah, terlebih saat saya mulai sekolah. Saat itu, Trans Jogja tiba-tiba memperluas jangkauannya sampai bisa transit di wilayah Kasihan. Selain itu, Kecamatan Kasihan juga terhitung dekat dengan Ring Road Selatan, nggak bakal repot, deh kalau mau bepergian jarak jauh!
#2 Wisata Museum Chocolate Monggo dan Sentra Industri Gerabah
Dari video teman saya tadi, saya nggak akan membantah kalau Madukismo itu memang terkadang menimbulkan polusi udara karena bau efek penggilingan tebunya. Tapi perlu saya tegaskan juga bahwa Kecamatan Kasihan itu luas dan nggak melulu soal Madukismo!
Kalau mau wisata, Kecamatan Kasihan punya Museum Chocolate Monggo. Kamu bisa menikmati wisata edukasi. Misalnya, melihat proses pengolahan cokelat Monggo, yang menjadi oleh-oleh khas Jogja.
Selain itu, ada pula Sentra Industri Gerabah di Kasongan. Baik Museum Chocolate Monggo dan Kasongan selalu ramai oleh wisatawan.
Kalau mau menikmati galeri seni, kamu bisa mengunjungi Sangkring Art Space, Survive! Garage, dan semacamnya. Kecamatan Kasihan memang se-budayaan itu.
#3 Banyak opsi untuk mengganjal perut
Bagi sebagian warga Bantul, mie ayam sudah seperti menjadi makanan pokok. Namun, sejatinya, masih banyak opsi jajanan dan makanan besar untuk kamu nikmati di Kecamatan Kasihan.
Jangan salah, sudah banyak kafe di daerah Kasihan. Misalnya, Jiwa Jawi, Saorsa Selatan, Nilu Kopi, Bento Kopi, hingga Koat Kopi. Kalau mau menikmati makanan legendaris, kamu bisa menuju Ayam Goreng Mbah Cemplung! Ah, mantap betul pilihan-pilihannya!
Sudah memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai Kecamatan Kasihan, Bantul? Jadi, tolong, jangan bilang saya tinggal di pedalaman lagi.
Lha wong nyatanya akses transportasi mudah, pilihan kafe dan rumah makan juga banyak, tempat wisata juga ada. Bantul sejujurnya bisa bersaing dengan Sleman atau Kota Jogja, sayang, seperti kurang menyala saja pamornya.
Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 3 Alasan Tinggal di Bangunjiwo Bantul Semakin Tidak Nyaman
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.