Daftar Isi
Anak kabupaten berebut mengenyam pendidikan tinggi di kota lumbung padi
Saat masih berseragam putih abu-abu, saya nggak pernah membayangkan banyak anak Kabupaten Bekasi berbondong-bondong mengenyam pendidikan di Karawang. Apalagi sampai harus bersaing satu sama lain. Persaingannya pun sangat ketat pula.
Pasalnya, dulu, zaman saya masih sekolah, jarang banget anak Kabupaten Bekasi sekolah di Karawang. Kalau sebaliknya, sih, banyak. Terutama pada tingkatan SMA/sederajat.
Sayangnya, roda berputar begitu cepat. Sekarang malah banyak anak Kabupaten Bekasi yang menikmati bangku perkuliahan di Karawang. Semua itu bermula dari alih status Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), dari swasta ke negeri. Setelah itu, peminat kampus negeri dari Cikarang di Karawang hampir tak pernah surut.
Sementara itu, pendidikan tinggi di Kabupaten Bekasi gitu-gitu saja. Meski telah menjamur berbagai kampus swasta di sana, mereka belum punya PTN!
UMK pun sudah ketinggalan
Waktu masih duduk di bangku sekolah dasar, saya masih ingat betul UMK Kabupaten Bekasi masih di atas Karawang. Bahkan, kalau tidak salah, terpaut cukup jauh. Makanya, dulu jarang banget orang kerja di pabrik di Karawang.
Sejak saya SMP, UMK Karawang mulai merangsek naik. Perlahan-lahan, mulai mendekati UMK Kabupaten Bekasi. Dan hari ini, sudah berhasil menyalip. Walaupun bedanya cuma tipis-tipis, tapi tetap saja lebih tinggi.
Hari ini UMK Karawang berada di urutan 2 UMK tertinggi nasional, yaitu Rp5.257.834. Sementara itu, UMK Kabupaten Bekasi masih di Rp5.219.263. Cukup ironis karena daerah yang lebih terkenal sebagai kawasan industri kalah sama lumbung padi Jawa Barat.
Daerah Karawang selalu tertulis dalam buku-buku sejarah
Rengasdengklok, saksi bisu sejarah kemerdekaan bangsa ini. Daerah tersebut menjadi tempat “penculikan” Sukarno dan Hatta, yang didesak mempercepat kemerdekaan Indonesia oleh sejumlah pemuda.
Asal kalian tau, Rengasdengklok itu masuk wilayah administratif Karawang dan merupakan 1 dari 30 kecamatan yang ada di sini. Saat ini, daerah tersebut tak pernah absen masuk buku-buku sejarah kemerdekaan kita. Baik yang dipelajari di sekolah maupun tidak.
Sayangnya, daerah di Kab Bekasi, belum ada yang setenar Rengasdengklok. Apalagi bisa sampai masuk buku-buku sejarah Indonesia. Walaupun saya yakin kalau mau dikulik, ada juga trivia menarik dalam sejarah peradaban manusia di Nusantara.
Saat ini sudah waktunya pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bekasi sadar, kita sudah tak bisa lagi berdiam diri. Ketika melihat tetangga kabupaten/kota mulai menyalip perkembangan daerah tercinta. Kecuali kalau pemerintah dan masyarakatnya nyaman dengan keadaan yang stagnan begitu-begitu saja.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Yamadipati Seno
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.