Nicholas Saputra is love, Nicholas Saputra is life.
Tinggal taroh foto keluarga (kita).
Ada daun di dinding, I love you Mas darling.
Kadang di Jakarta, kadang di Jogja, kadang di hatiku.
Beberapa komentar di unggahan Instagram Nicholas Saputra, daun yang merambat di dinding tua, mendapat 63.343 likes dan 1.000 komentar warganet.
Seperti biasa, muka doi “disembunyikan”, tapi bayangannya yang buram di kaca saja sudah bikin cewek-cewek menggila. Gimana nggak pada keki tuh cowok-cowok dan para content creator budiman sama tema pit-pitan dan pepohonan?
Nggak usah keki, Nicholas Saputra memang sudah takdirnya bagi-bagi vitamin gratisan, bahkan tanpa perlu kasih lihat mukanya. Mumpung sedang selo, saya jelaskan satu per satu vitamin Nicholas Saputra ini, ya~
#1 Vitamin G (Ganteng)
Jelas no debat soal ini, sih. Semangkel-mangkelnya orang yang nggak habis pikir akun Instagram Nicsap bisa ramai bermodal pit-pitan dan pepohonan, kegantengan blio memang nggak bisa dibantah. Jadi, daripada capek mencari cela ketamvanan Nicsap, mending menyerah saja.
Saya pernah melihat sendiri sosok Nicsap di keseharian selama bertahun-tahun, karena kebetulan sekampus dan seangkatan di UI. Melihat Rangga yang rambutnya kriwil dan cool itu makan di kantin dan duduk santai di perpustakaan memang bikin kesehatan mata terjaga dengan baik. Hestek testimoni, hahaha.
Sebenarnya saya curiga, jangan-jangan Nicsap sekarang suka pit-pitan dan pepohonan karena kangen kampus UI yang dikelilingi kebun karet dan punya jalur khusus untuk bersepeda? Hmmm…
#2 Vitamin P (Prestasi)
Berhasil masuk dan lulus UI plus bersekolah di SMAN 8 Jakarta yang merupakan sekolah unggulan, Nicsap juga punya prestasi non-akademik yang keren, apalagi kalau bukan deretan film yang ia bintangi.
Ini dia deretan film yang dibintangi Nicsap: Ada Apa dengan Cinta? (2002), Biola Tak Berdawai (2003), Janji Joni Joni (2005), Soe Hok Gie (2005), 3 Hari untuk Selamanya (2007), Cinta Setaman (2007), 3 Doa 3 Cinta (2008), Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta (2013), Pendekar Tongkat Emas (2014), Nic & Mar (2015), AADC? 2 (2016),
Aruna dan Lidahnya (2018), Semesta (2020), dan Paranoia (2021).
Hayo, mana yang belum kalian tonton? Kuy lah.
#3 Vitamin I (Idealis)
Sangar, sudah ganteng dan berprestasi, idealis pula! Buat kaum rebahan idealisme berhenti di cuitan Twiter, Nicsap mah beda. Ibarat novel, Nicsap terdiri dari beragam genre, tumplek dalam satu buku. Menyimak seorang Nicsap sudah jelas lebih bergizi ketimbang menyimak seleb pengabdi cuan yang narsis dan toksik di konten yang diunggah.
Idealisme seorang Nicsap bisa dilihat dari pilihan jenis film yang ia bintangi, nggak sembarang terima endorsement untuk diunggah ke medsos, dan beragam aktivitas yang ia jalani. Nggak ada ceritanya Nicsap jualan pemutih atau makan es krim pecel lele, no mention~
Suka traveling sejak 2005, mulai punya akun Instagram pribadi sejak 2010, jalan-jalan ala Nicsap bukan hanya wisata hura-hura, melainkan banyak bertemu aktivis sosial. Hingga kemudian menjadi Duta Nasional Indonesia untuk UNICEF di tahun 2011.
Sementara di bidang perfilman, kepedulian Nicsap pada lingkungan hidup diabadikan dalam bentuk film dokumenter berjudul Semesta (2020), diproduksi sendiri lewat rumah produksi miliknya yang berdiri sejak 6 tahun lalu!
#4 Vitamin U (Usaha)
Zaman sekarang saat menjadi terkenal adalah urusan gampang, tinggal bikin sensasi di medsos, apalagi jika good looking karena konon katanya bumi ini mengitari mereka yang mukanya enak dilihat. Nicsap adalah anomali karena membangun kariernya dengan bekerja keras.
Selain bermain film, jadi bintang video klip, dan model, Nicsap juga pernah jadi penyiar radio saat SMA dan awal kuliah di Prambors. Bayangkan, selain kuliah di UI yang ketat karena evaluasi tiap 2 semester IP di bawah standar bisa kena DO, Nicsap masih harus sibuk mencari uang!
Saya juga mandiri finansial sejak tahun kedua kuliah, karena itu saya paham gimana repotnya mengejar nilai sambil bekerja, sampai waktu tidur hanya tersisa 3-4 jam demi nugas. Gimana Nicsap yang artis coba?
Motivasi Nicsap masuk ke UI pun supaya nggak membebani orang tua dengan biaya kuliah yang mahal. Meski sebenarnya SPP mahasiswa UI di 2002 sudah terhitung mahal dibanding kampus negeri yang lain, ukuran mahal ini memang berbeda pada tiap orang lah ya, lagi pula nggak perlu bayar uang gedung atau yang sejenisnya.
Baiklah, sudah selesai penjabaran vitamin yang dimiliki Nicsap. Ini saja sudah saya padatkan, lho, karena daftarnya masih panjang, hahaha. Saya nggak ngefans, tapi terheran-heran jika ada orang yang bingung kenapa seseorang bisa sampai ngefans sama Nicsap. Kalian punya masalah hidup apa, sih?
Dan buat fans Nicsap, nggak perlu saling bersaing, gombali saja terus Nicsap di kolom komentar akun Instagramnya, buat semua orang terhibur. Nicsap memang makhluk Tuhan yang paling seksi, kok. Eh~
Selain seksi Nicsap juga sakti, kok, bisa membelah diri sebanyak jumlah fansnya. Semua orang bisa jadi pacar online!
Sumber Gambar: YouTube Ayo! Film Indonesia
BACA JUGA Menjawab Rasa Penasaran Soal Icon dan Iklan Susu Bear Brand dan tulisan Aminah Sri Prabasari lainnya.