Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Kampus ITB Ganesha di Mata Mahasiswa UI Depok: Cantik, Unik, dan yang Jelas, Keliling Kampus Nggak Pake Capek

Karina Londy oleh Karina Londy
21 Maret 2025
A A
Kampus ITB Ganesha di Mata Mahasiswa UI Depok: Cantik, Unik, dan yang Jelas, Keliling Kampus Nggak Pake Capek

Kampus ITB Ganesha di Mata Mahasiswa UI Depok: Cantik, Unik, dan yang Jelas, Keliling Kampus Nggak Pake Capek (Evelyn Natalia via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi saya, ITB selalu menjadi kampus impian. Kisah hidup orang tua saya berperan banyak dalam terciptanya impian ini. Sudah nggak terhitung berapa kali saya dibawa orang tua keliling Kampus Ganesha untuk ikut mereka bernostalgia. Sejak kecil, di pikiran saya telah tertanam bahwa “lingkungan kampus” bentuknya ya kayak ITB Ganesha. Makanya ketika saya akhirnya malah masuk UI dan berkuliah di kampus Depok, saya baru sadar, rupanya kedua kampus ini berbeda sekali.

Berbeda bukan berarti yang satu lebih unggul dari yang lainnya, ya. Apalagi kedua kampus ini sama-sama punya special spot di hati saya. Yang satu adalah impian yang tak pernah tercapai sementara yang satu lagi adalah tempat saya mencetus impian-impian baru. Sekadar merekam keunikan dari keduanya, di bawah ini adalah beberapa perbedaan yang bagi saya mencolok antara Kampus UI Depok dengan Kampus ITB Ganesha.

Keliling kampus tanpa capek

Dalam satu kesempatan berkunjung ke ITB yang nggak bersama orang tua, saya diajak keliling kampus sama teman. Saya mulai keliling dari gerbang depan sampai nggak sadar tiba-tiba saya sudah tiba di tempat awal lagi. Sekecil itu lho, dibanding UI Depok yang kalau dikelilingi lingkar luarnya secara jalan kaki bakal membakar ratusan kalori. Makanya buat sehari-hari di UI, kami keliling kampus pake Bikun.

Perjalanan mengelilingi Kampus Ganesha sama sekali nggak bikin capek. Mungkin karena udara Bandung yang sejuk. Mungkin juga karena saya pengunjung ya, jadi saya jalannya dibawa santai aja sambil menikmati pemandangan. Beda sama mahasiswa yang tergopoh-gopoh ngejar kelas biar nggak telat. Apalagi kalau lagi puasa kayak sekarang. Capek sih, pasti. Semangat ya, guys.

Underpass pusat kegiatan mahasiswa ITB

Pada kesempatan berkunjung lainnya, saya mampir ke pusat kegiatan mahasiswa ITB. “Pusat kegiatan mahasiswa” itu istilah UI banget sih. Kalau di ITB, kawasan sekretariat berbagai UKM itu disebutnya Sunken Court. Lebih fancy ya, istilahnya.

Meski namanya fancy, tapi bentukannya itu membuat saya sekilas mengira tempat itu sebagai underpass pedestrian. Bikin saya teringat underpass pedestrian Kota Tua, yang kiri kanannya diberdayakan buat jadi pertokoan. Nah, kalau “underpass” ITB ini, sisi kiri dan kanannya justru jadi ruangan untuk berbagai UKM.

Ternyata anggapan saya bahwa tempat ini semacam underpass pun nggak salah-salah banget. Soalnya memang di ujung Sunken Court, ada terowongan bawah tanah yang menjadi akses menuju ke fasilitas olahraga Saraga.

ITB cantik, tapi ini bukan tentang akun Instagram

UI mungkin dapat mendaulat diri sebagai kampus paling hijau se-Indonesia. Bisa dimaklumi, mengingat Kampus UI Depok memang menjadi rumah bagi sebuah hutan kota. Tapi ITB Ganesha, meski pepohonannya nggak serindang itu, punya lanskap taman yang begitu… cantik. 

Baca Juga:

Barel vs Kutek: Panduan Memilih Kos Dekat Kampus UI Depok bagi Calon Mahasiswa Baru

Jembatan Aborsi, Jembatan Penyeberangan Paling Menyiksa yang Jadi Saksi Beratnya Kuliah di UI Depok

Bugenvil yang merambat di antara lorong-lorong kampus menjadi sorotan utamanya. Pemandangan bugenvil yang menggelayut cantik di antara pilar-pilar batu kali khas ITB itu begitu membekas di benak saya. Tak hanya bugenvil, tapi ada juga bunga kolecer yang membuat gerbang utama Kampus Ganesha menjadi begitu ikonik. Semuanya rimbun dan subur dalam dekapan Kota Kembang.

Momen mekarnya bunga-bunga ini menjadi penanda waktu tersendiri bagi civitas akademik ITB. Misalnya, bunga kolecer di gerbang itu mekar paling lebat tepat pada saat masuknya mahasiswa baru di bulan Juni sampai September. Ibarat mereka ikut antusias melihat wajah-wajah baru yang masih segar, yang belum dilibas beratnya beban perkuliahan.

Gerbang kampus yang semrawut

Selain bunga kolecer, ada satu karakter lain dari gerbang utama Kampus Ganesha yang saya ingat: semrawut. Jalanan depan gerbang ITB Ganesha terlalu dipadati PKL dan kendaraan yang parkir. Suasana ini jauh berbeda dari gerbang utama UI Depok yang begitu tertata. Malah justru lebih mirip sama gerbang samping UI Depok yang menghadap ke Stasiun Pondok Cina

Kabarnya, belakangan ini sudah dilakukan “penertiban” di sepanjang Jalan Ganesha. Tentu bukan tanpa kontroversi, sebab banyak PKL yang sudah terlanjur mencari nafkah di situ selama bertahun-tahun. Sementara kendaraan yang parkir itu, katanya sih kendaraan mahasiswa semua. Entah kenapa, perihal parkir ini jadi masalah yang sulit ditemukan solusinya. Bahkan oleh para ahli di kampus dengan jurusan tata kota paling beken di Indonesia. 

Dari lokasi pun, kedua kampus ini sudah jauh berbeda

Permasalahan parkir adalah salah satu imbas dari begitu terbatasnya lahan Kampus ITB Ganesha. Beda dengan UI Depok yang notabene adalah kampus baru. Dibangun belakangan, di areal luas yang dipilih dengan kriteria spesifik. Sudah disetting untuk dapat mewadahi jumlah kegiatan yang akan terus berkembang. UI Depok sebetulnya lebih cocok disandingkan dengan ITB Jatinangor atau malah Cirebon. 

Justru UI Salemba lah yang lebih tepat untuk dikomparasikan dengan ITB Ganesha. Keduanya sama-sama terletak di pusat kota. Lokasi yang sudah kadung padat untuk dikembangkan tanpa mendisrupsi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Gimana, kita bahas tentang ini di tulisan selanjutnya?

Penulis: Karina Londy
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mahasiswa UI Wajib Tahu, Ini 10 Istilah Tempat yang Cuma Ada di UI!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Maret 2025 oleh

Tags: ITB Ganeshakampus ITBui depok
Karina Londy

Karina Londy

Lulusan komunikasi yang bekerja di industri penerbangan. Fotografer dan pegiat olahraga alam bebas. Pengelola taman baca swadaya di Jakarta Timur.

ArtikelTerkait

mahasiswa ITB

Sisi Manis Mahasiswa ITB yang Nggak Banyak Orang Tahu

7 April 2020
Betapa Beruntungnya Mahasiswa ITB. Punya Kampus Estetik dan Adem. Institut Teknologi Bandung Punya Mata Kuliah Olahraga Juga. (Wikimedia Commons)

Sialan! ITB Itu Kampusnya Estetis, Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Bikin Iri Banget

1 Agustus 2023
11 Istilah Tempat yang Cuma Diketahui Mahasiswa ITB

11 Istilah Tempat yang Cuma Diketahui Mahasiswa ITB

3 Oktober 2023
Jembatan Aborsi, Jembatan Penyeberangan Paling Menyiksa yang Jadi Saksi Beratnya Kuliah di UI Depok

Jembatan Aborsi, Jembatan Penyeberangan Paling Menyiksa yang Jadi Saksi Beratnya Kuliah di UI Depok

4 Maret 2024
Barel vs Kutek: Panduan Memilih Kos Dekat Kampus UI Depok bagi Calon Mahasiswa Baru

Barel vs Kutek: Panduan Memilih Kos Dekat Kampus UI Depok bagi Calon Mahasiswa Baru

1 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa Mojok.co

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

11 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.