Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Kalau Mau Bahagia, Jadilah Guru PNS. Kalau Mau Jadi Filsuf, Jadilah Guru Honorer

Aditya Rachman oleh Aditya Rachman
11 Februari 2023
A A
Kalau Mau Bahagia, Jadilah Guru PNS. Kalau Mau Jadi Filsuf, Jadilah Guru Honorer

Kalau Mau Bahagia, Jadilah Guru PNS. Kalau Mau Jadi Filsuf, Jadilah Guru Honorer (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalimat Socrates tentang Xanthippe yang berbunyi, “Menikahlah. Jika mendapat istri yang baik, Anda akan menjadi bahagia. Jika mendapat istri yang buruk—seperti Xanthippe, kau akan menjadi filsuf,” saya pikir bisa diplesetkan begini: jika ingin bahagia, jadilah guru PNS. Jika kau ingin jadi filsuf, jadilah guru honorer.

Itu benar adanya. Jika Anda, seorang yang akan dan ingin menjadi guru, baiknya jadi guru PNS jika ingin bahagia. Gaji pokok yang terjamin, jaminan pensiun, peluang mendapat beasiswa studi, mendapat tunjangan, dan segala persoalan hidup yang dapat dijawab sudah barang tentu menjadikan guru PNS bahagia dunia akhirat.

Tapi persoalan lain ketika menjadi seorang guru honorer yang pada kenyataannya berbanding terbalik dengan hal-hal yang diberikan pada guru PNS. Gaji pokok yang minim dan sudah barang tentu tidak terjamin, tidak adanya jaminan pensiun, tidak ada peluang beasiswa atau apa pun, tidak mendapat tunjangan, dan segala persoalan hidup yang tidak dapat dijawab bikin guru honorer tak ada hentinya memikirkan kehidupan.

Lha gimana nggak mikirin kehidupan. Dengan imbalan yang jelas tak setimpal, mereka tetap mengerjakan pekerjaan sepenuh hati. Mereka jelas akan menemui persimpangan dalam hidup, dan mempertanyakan keputusan mereka kenapa mereka tetap melakukan ini, meski, ya, nggak sepadan imbalannya.

Saya yakin, Socrates tidak akan kontra terhadap pemikiran saya, malah Socrates akan amat senang jika mendengar pemikiran saya ini. Karena dalam usaha memulai kreativitas, langkah yang ditempuh seseorang tentu awalnya adalah meniru, dengan begitu setelah ditiru dilakukan modifikasi. Bagi saya, menafsirkan wejangan Socrates terhadap hal lain yang lebih nyata adalah suatu hal yang dapat menjawab persoalan hidup ini, terlebih pilihan hidup seorang guru: ingin menjadi bahagia, atau ingin menjadi seorang filsuf.

Jujur saja, saya sebenarnya seorang guru honorer di sekolah swasta, tapi saya menganggap bahwa menjadi guru honorer bukan suatu nasib, melainkan tadi sebagai suatu pilihan jalan hidup. Sungguh saya ingin menjadi seorang filsuf dengan jalan menjadi seorang guru honorer.

Untuk menjadi seorang filsuf dengan jalan menjadi seorang guru honorer adalah suatu hal yang sangat-sangat mungkin, bukan suatu hal yang mustahil. Tapi sungguh ini adalah suatu pilihan yang cukup sulit sebenarnya, terlebih sifat alami manusia yang tamak, yang memandang dunia hanya dari sisi materi saja. Sudah barang tentu seorang guru kebanyakan ingin menjadi guru PNS—yang  bahagia—dengan segala jaminan kehidupan. Ngapain juga jadi filsuf, emang kenyang?

Bagaimanapun keberadaan guru honorer sebagai seorang filsuf adalah baik. Sebab mereka mempraktikkan gerak pemikiran yang lebih ontologis, memberi warna tersendiri bagi hiruk-pikuk kehidupan seorang guru.

Baca Juga:

Ternyata Label Islami Tak Bisa jadi Jaminan: Pengalaman Pahit Jadi Guru Honorer Serasa Jadi Pegawai Serabutan

Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Terus Mereka Mau Makan Apa? Tenaga Dalam?

Dengan begitu, saya berkesimpulan bahwa “Filsuf Honorer” itu sebaiknya menjadi pilihan hidup seorang guru di negara yang kita amini bersama menjadi negara yang maju. Sebab Filsuf Honorer selalu melakukan proses pemikiran yang ontologis, menyampingkan hal-hal berbau materil, meminimalisir hakekat manusia yang tamak, pongah, zalim, angkuh kufur dan sebagainya.

Sudah barang tentu seorang guru honorer yang kita saksikan dewasa ini banyak berpikir tentang kehidupan, yang mungkin suatu hari nanti akan menjadi seorang filsuf hebat yang melampaui gagasan filsuf-filsuf besar. Karena bagaimanapun guru honorer adalah tonggak perubahan peradaban bangsa.

Tapi kalau bisa sih, ya kasih kami gaji yang layak. Masak ya segini-segini terus.

Penulis: Aditya Rachman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Guru Honorer: Gaji Tak Seberapa, Pekerjaan Berlipat Ganda

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Februari 2023 oleh

Tags: filsufGuru Honorerguru pns
Aditya Rachman

Aditya Rachman

Guru honorer sekolah swasta yang ingin mencurahkan pikiran lewat tulisan.

ArtikelTerkait

Bajingan! Gaji Guru Honorer Jauh di Bawah Tukang Parkir Liar! (Unsplash) finlandia sekolah swasta

Bagaimana Bisa Gaji Guru Honorer Jauh Lebih Rendah dari Tukang Parkir Liar? Mau Mencerdaskan Kehidupan Bangsa kok Harus Sengsara

2 April 2024
tidak kawin

Para Tokoh Terkenal Saja Ada yang Tidak Kawin, Kenapa Kita Harus?

3 Agustus 2019
Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius Guru

Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius

26 Februari 2024
Ironi Mahasiswa Jurusan Pendidikan: Buangan dan Tidak Ingin Menjadi Guru Mojok.co

Ironi Mahasiswa Jurusan Pendidikan: Buangan dan Tidak Ingin Menjadi Guru

1 November 2023
Keluh Kesah Guru Honorer di Pelosok Perbatasan Kalimantan

Keluh Kesah Guru Honorer di Pelosok Perbatasan Kalimantan

28 Mei 2023
Seandainya para Filsuf Melatih Sepak Bola Pakai Strategi dari Pemikirannya terminal mojok.co

Seandainya para Filsuf Melatih Sepak Bola Pakai Strategi dari Pemikirannya

16 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.