Bikin macet jalan utama
Alasan sebaiknya kenapa di Malang nggak dibuka kafe lagi ya karena ini. Alasan kedua ini lumayan dipengaruhi alasan pertama: jalan utama jadi macet karena banyak kafe yang nggak mempunyai lahan parkir memadai.
Coba bayangkan jika satu orang pengunjung membawa motor atau mobil pribadi sementara lahan parkiran di suatu kafe nggak terlalu luas. Mau taruh di mana kendaraan-kendaraan itu kalau bukan akhirnya memakan tepian jalan utama? Kalau sudah begini, bukan tak mungkin jalan utama bakalan macet karena arus lalu lintas jadi terhambat akibat kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
Menunya nggak kreatif, gitu-gitu aja
Apa sih produk yang ditawarkan di kafe? Selain kopi dan minuman kekinian yang menjadi menu utamanya, biasanya ya kentang goreng, tahu krispi, atau makanan-makanan pengganjal perut lainnya. Kayaknya menu ini hampir semua kafe punya dan rasanya nggak beda jauh, ya.
Lantas, kenapa tetap ramai, ya? Ya karena untuk memenuhi gaya hidup banyak orang. Zaman sekarang kalau nggak ngopi atau nongkrong di kafe kan nggak banget. Apalagi buat para sosialita yang senengnya memang nongkrong di tempat-tempat kekinian demi memenuhi ekspektasi sosial.
Nah, karena tetap dibutuhkan, meskipun menawarkan menu yang sama, banyak kafe seolah kehilangan kreativitasnya. Di mana pun tempatnya, yang ditawarkan ya menu itu-itu aja.
Padahal kalau dipikir-pikir, makanan dan minuman khas Malang juga nggak sedikit. Kalau terpaksanya mau buka usaha kafe, coba deh sisipkan menu makanan dan minuman khas tersebut. Meskipun tetap dianggap latah, paling nggak cukup edukatif dengan memperkenalkan budaya Malangan.
Sekarang udah tahu kan alasan kenapa sebaiknya kalian nggak buka usaha kafe di Malang meskipun duit kalian turah-turah sampai tujuh turunan? Mending coba buka usaha yang lain aja, deh, di kota ini. Udah terlalu banyak tempat nongkrong di sini.
Penulis: M. Isnaini Wijaya
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kafe dalam Kompleks SPBU Itu Sebenarnya Aneh Banget, Nongkrong kok di SPBU.