Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kadedemes, Kuliner Khas Sumedang yang Terancam Punah

Acep Saepulloh oleh Acep Saepulloh
17 Desember 2024
A A
Kadedemes, Kuliner Khas Sumedang yang Terancam Punah

Kadedemes, Kuliner Khas Sumedang yang Terancam Punah (Amada44 via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Selain tahu Sumedang, ada lagi kuliner khas Sumedang yang sayang dilewatkan, namanya kadedemes. Tapi nasibnya terancam punah.

Ngomongin soal kuliner khas Sumedang, yang terlintas pertama kali bagi kebanyakan orang adalah tahu Sumedang. Tahu Sumedang bahkan dijadikan ikon Kabupaten Sumedang. Tahu satu ini memang berbeda dari tahu kebanyakan yang memiliki tampilan halus, putihm dan memiliki tekstur lembut. Tampilan tahu Sumedang justru seperti tahu kulit, bagian luarnya berwarna cokelat dengan tekstur kulit liat dan agak kasar.

Akan tetapi kuliner khas Sumedang bukan hanya tahu Sumedang. Ada satu lagi kuliner khas yang tergolong unik karena terbuat dari kulit singkong. Kuliner yang saya maksud adalah kadedemes.

Sejarah kadedemes

Konon, kadedemes pertama kali tercipta pada saat Indonesia masih dijajah Belanda. Saat itu, penduduk pribumi dihadapkan dengan masa sulit, sehingga mau tak mau harus mengolah bahan makanan seadanya. Akhirnya dipilihlah kulit singkong untuk memenuhi bahan makanan sehari-hari.

Arti dari kadedemes sendiri dalam bahasa Sunda adalah “merasa lebar kubarang anu kubatur mah biasa tara diarah” yang artinya merasa sayang pada barang yang dibuang dan tidak dimanfaatkan oleh orang lain. Saat itu, alih-alih dibuang, kulit singkong dimanfaatkan dan diolah menjadi makanan sehari-hari. Begitulah kadedemes tercipta.

Berbahan dasar kulit singkong yang diolah sedemikian rupa

Saya sudah menyebutkan sebelumnya kalau kuliner khas Sumedang ini terbuat dari kulit singkong. Jenis singkong yang dipakai membuat kadedemes adalah ubi kayu atau ketela pohon. Supaya kalian nggak salah paham, biar saya perjelas. Kulit singkong yang diolah menjadi kadedemes adalah yang bagian dalamnya berwarna putih atau merah muda, bukan bagian luarnya, ya.

Cara mengolah kadedemes mudah. pertama, kupas kulit singkong lalu cuci sampai bersih. Setelah itu kulit singkong direbus sampai empuk untuk menghilangkan lendirnya. Kulit singkong yang sudah direbus kemudian dicuci kembali hingga bersih, dan tiriskan.

Tahap selanjutnya, kulit singkong dipotong kecil-kecil dan siap diolah menjadi tumisan dengan aneka rempah penyedap rasa. Sama seperti bumbu tumisan lainnya, bumbu untuk membuat kadedemes antara lain bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan garam. Sesudah matang, kuliner khas Sumedang ini bisa disantap dengan sepiring nasi hangat.

Baca Juga:

Unpopular Opinion, Kediri Lebih Pantas Menyandang Julukan Kota Tahu daripada Sumedang

Membayangkan Jatinangor Tanpa Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin: Nggak Terkenal, Nggak Berkembang, Pokoknya Menyedihkan, deh

Susah ditemukan, hampir punah

Tidak ada yang abadi di dunia ini, tak terkecuali makanan. Kuliner kadedemes yang dulu populer dan digemari sebagai santapan sehari-hari kini mulai ditinggalkan generasi muda. Kadedemes yang berasal dari Sumedang termasuk kuliner khas Sunda, bahkan sudah jarang ditemukan di rumah makan Sunda berskala kecil maupun sekelas restoran.

Kadedemes ditinggalkan bahkan dilupakan karena mungkin indra pengecap manusia berubah soal selera makan. Bisa juga kadedemes ini termasuk kuliner jadul yang tidak menarik di mata anak muda. Atau mungkin bisa jadi karena gempuran makanan serba instan, sudah tak ada lagi warung atau rumah makan yang mau mengolah kuliner kulit singkong ini.

Saya sangat menyayangkan kuliner khas Sumedang ini mulai sulit ditemukan. Padahal rasanya yang gurih dan pedas memanjakan lidah. Rugi bener kalau banyak orang yang tidak mengenal dan belum menikmati kadedemes khas Sumedang ini.

Bagi saya, melestarikan makanan bukan tentang menikmati rasa dari masa lalu. Lebih dari itu, kita bisa menghargai dan melestarikan makanan serta tradisi yang telah diwariskan dari generasi nenek moyang kita dulu.

Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Gunung Tampomas, Kunci Kelezatan Tahu Sumedang Asli Buatan Sumedang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Desember 2024 oleh

Tags: kadedemeskuliner khas sumedangsumedang
Acep Saepulloh

Acep Saepulloh

Hanya orang biasa yang tiada hari tanpa membaca, tiada hari tanpa menonton berita.

ArtikelTerkait

Kota Banjar, UMK Terkecil dan Paling Menyedihkan di Jawa Barat (Unsplash)

Selain Kurang Pamor dan UMK Terkecil, Kota Banjar juga Kota Paling Menyedihkan di Jawa Barat

22 April 2024
Jalan Sayang Jatinangor, Jalan yang Nggak Sayang Nyawa Pengendara yang Melintas

Jalan Sayang Jatinangor, Jalan yang Nggak Sayang Nyawa Pengendara yang Melintas

2 Mei 2024
Unpopular Opinion, Kediri Lebih Pantas Menyandang Julukan Kota Tahu daripada Sumedang Mojok.co

Unpopular Opinion, Kediri Lebih Pantas Menyandang Julukan Kota Tahu daripada Sumedang

29 Juni 2025
Jatinangor

Berkenalan dengan Jatinangor, Kota Kecil dengan Lautan Mahasiswa

10 September 2019
4 Tipe Mahasiswa yang Nggak Cocok Kuliah di Unpad ciseke

4 Tipe Mahasiswa yang Nggak Cocok Kuliah di Unpad

1 Juni 2024
Cadas Pangeran Sumedang Jalur Cantik, sekaligus Mengerikan (Unsplash)

Cadas Pangeran Sumedang, Jalur Penghubung Bandung-Cirebon yang Menjadi Saksi Bisu Kengerian Kerja Rodi Masa lalu

9 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.