Gagal yang menyelamatkan
Kini, jika ada yang bertanya, “Kuliah di mana?” saya akan menjawab dengan dagu terangkat, “Peternakan.” Jika mereka merespons dengan senyum meremehkan, saya hanya akan balas tersenyum. Biarlah mereka tidak tahu bahwa di balik nama yang tak keren itu, di balik setiap bau kandang yang mereka hindari, ada sebuah dunia yang vital, kompleks, dan penuh peluang.
Jurusan Peternakan mungkin adalah pilihan yang lahir dari kegagalan. Ia adalah dermaga terakhir bagi kapal-kapal yang karam di lautan SBMPTN. Namun, bagi mereka yang mau bertahan dan membuka mata, dermaga ini bukanlah akhir dari pelayaran. Ia adalah awal dari sebuah jalan hidup yang lebih otentik, lebih membumi, dan—jujur saja—lebih dibutuhkan oleh negeri ini.
Pada akhirnya, saat semua pilihan lain gagal, mungkin semesta sedang menunjuk kita ke arah yang benar. Mengurus perut bangsa, dengan segala ‘aromanya’, ternyata jauh lebih mulia daripada sekadar mengurus gengsi. Dan kadang, bau kandang adalah wangi kesuksesan yang nggak semua orang mengerti.
Penulis: Muhammad Ilham
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Izinkan Saya Menjawab ‘Kuliah di Jurusan Peternakan’ dengan Tenang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















