Mayoritas orang masih sering mempertanyakan hal yang sangat umum dari jurusan perpustakaan. Misalnya, mulai dari jurusan perpustakaan belajar apa aja sih? Ngapain? atau, kamu mau jadi pustakawan? Bahkan banyak orang beranggapan anak jurusan perpustakaan merupakan anak pecinta buku, kutu buku dan yang paling konyol ketika banyak yang berpikir “Ohh, jurusan perpustakaan ngapain? Cuman, nata buku doang? Gampang banget.”
Kadang kalau sudah mencapai part ini, banyak anak jurusan perpus yang auto greget mau jawab “Sono… rasain lu nata buku beribu-ribu”. Enteng banget itu mulut.
Wajar memang, belum banyak yang mengenal apa itu jurusan perpustakaan dan menganggap sebelah mata. Niat hati pun kadang ingin menjelaskan dengan gamblang terhadap mereka. Tapi apa daya, penjelasan saya nanti bisa sampai sehari semalem bahkan bisa jadi riset.
Memang yang namanya perpustakaan tidak bisa lepas dari buku. Tapi, suatu hal selalu lebih besar ketimbang yang kelihatan.
Daftar Isi
Si Paling Kutu Buku dan Kuno
Perpustakaan juga tidak lepas dari julukan si kutu buku, karena kegemaran seseorang ke perpustakaan pasti ya mencari dan membaca buku. Padahal kenyataan juga tidak selalu seperti itu. Ada banyak faktor yang menuntut seseorang pergi ke perpustakaan apalagi pada era sekarang, perpus sudah mengalami perkembangan sedemikian rupa mulai dari pelayanan hingga desain yang dapat membuat orang jatuh cinta, tidak melulu hanya meja dan kursi saja.
Sofa, ruang baca ber-AC, dan banyak jenis ruang lagi yang otomatis seseorang bisa ngapain aja walaupun tidak harus membaca. Ya, itulah salah satu contoh promosi perpustakaan. khususnya di perguruan tinggi, dan perpustakaan nasional. Beberapa perpustakaan sekolah pun juga lambat laun sudah menyadari cara pengelolaan perpustakaan yang menarik.
Lalu, apa sebenarnya yang diajarkan di dalam jurusan perpus pada jenjang perguruan tinggi? Pada bagian ini, saya ingin balik melontarkan pertanyaan sederhana kepada kalian. Pernah tidak kalian berpikir tentang tatanan buku pada rak yang tersusun rapi? Pernah tidak kalian berpikir cara menemukan koleksi yang kalian inginkan dalam perpus? Hal-hal sederhana itulah yang juga membuat orang mulai tertarik dengan perpustakaan.
Cuman nata buku doang mah gampang!
Lalu apakah ini jurusan yang sangat mudah dan tidak menyulitkan hidup? Oh, jangan salah, jurusan perpustakaan juga cukup membuat mahasiswa stres harus belajar klasifikasi buku. Memang tidak dituntut untuk berhitung, mencampurkan zat kimia, menemukan rumus perhitungan, ya bisa dibilang tidak sementereng jurusan lain. Tapi kalau saya boleh sedikit bangga, anak jurusan perpustakaan merupakan sumber literasi seluruh umat. Lah kok bisa?
Yang menyenangkan dan menyesakkan adalah, kita dituntut untuk mengetahui berbagai jenis buku. Karena di dalam perpus memiliki hierarki tata letak buku yang cukup kompleks, harus tepat, dan teliti demi memudahkan kelancaran pencapaian pengetahuan para generasi bangsa penuntut ilmu.
Belajar klasifikasi buku tidak gampang, honey. Kalian harus menguasai kitab Dewey Decimal Classification (DDC) dari 000-999. Mamam noh cuman nata buku doang. Kami ini dituntut untuk paham itu semua, belum lagi sekarang perpustakaan digital mulai merambah. Library without wall menuntut para calon-calon pustakawan untuk mahir di bidang teknologi. Mulai dari data mining, web 2.0, bahasa dasar php, python, belajar bikin animasi, dan banyak lagi tentang teknologi. Gampang banget kan?
Setelah nyemplung di jurusan ini, saya cukup terkejut dan mendadak dunia saya seolah-olah menjadi kerdil dibanding dengan ribuan literasi yang nampaknya tidak dapat saya jamah seluruhnya sepanjang hayat. TL;DR: Tidak gampang sama sekali!
Endingnya cuman jadi pustakawan, nggak keren
Loh, siapa bilang?
Kebanyakan orang berpikir bahwa lulusan perpustakaan hanya menjadi seorang pustakawan saja. Jawabannya tentu saja tidak. Ilmu yang akan dipelajari sangat beragam. Kita harus mampu memahami era yang terus berkembang untuk mempertahankan kebutuhan literasi individu, inovasi baru, pemikiran segar, keahlian klasifikasi dan katalogisasi koleksi, metadata, hingga teknologi.
Salah satu matkul yang cukup menarik ialah klasifikasi dan katalogisasi, yang mana hal tersebut menjadi centre of library science in the world. Proses penataan buku yang kompleks menentukan masa depan literasi. Tidak semata-mata pustakawan hanya menata buku saja, semua ada ilmunya. Loh kok bisa? Kalau kami asal menaruh buku di rak perpustakaan, kalian tidak akan dapat menemukan koleksi yang kalian inginkan, honey.
Setiap koleksi yang disajikan di perpustakaan memiliki nomor koleksi yang sesuai dengan kelasnya masing-masing. Pengklasifikasian koleksi inilah yang menuntut mahasiswa perpustakaan perlu memahami isi koleksi. Bagaimana caranya? Yaps mau tidak mau, kami harus, wajib membaca singkat isinya, paling tidak sinopsisnya. Dari semua jenis buku yang ada di dunia. Penguasaan bahasa juga sangat diperlukan dalam bidang kepustakawanan. Nilai plus lah itungannya.
Kemampuan manajemen itu penting
Dalam pengklasifikasian jelas tidak bisa sembarangan dalam penerapan penataan koleksi. Selain itu, bidang ilmu manajemen record dan arsip juga wajib dikuasai oleh mahasiswa jurusan perpustakaan. Hal-hal krusial tentang pengelolaan dan pemeliharaan koleksi tentang knowledge management haruslah dipelajari tuntas.
Keilmuan managemen data tentu hal yang harus dilakukan dengan teliti karena merupakan otak dari sebuah badan/lembaga. Penguasaan managemen arsip adalah hal utama yang dimiliki oleh jurusan perpustakaan. Nah, tenaga arsiparis tentu sangat dibutuhkan dalam segala bidang, dan hal ini mayoritas dikuasai oleh mahasiswa jurusan perpustakaan juga.
Jadi, kalian yang ingin mempelajari ilmu perpustakaan tidak hanya akan menjadi pustakawan saja, honey. Namun menjadi seorang pustakawan pun bukan hal yang buruk kan, pengelola literasi dunia merupakan profesi yang sangat langka saat ini dan memerlukan banyak SDM demi kemajuan literasi.
Tidak perlu khawatir untuk memilih jurusan perpustakaan yang dipandang sebelah mata. Kalau memang niat, segalanya dapat ditekuni dan diambil ilmu yang bermanfaat. Toh semua jurusan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, kan. Betul tidak?
Penulis: Ferika Sandra
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Perkenalkan Juga Jurusan Ilmu Perpustakaan, Jurusan yang Bikin Kamu Susah Kaya