Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Kuliah di Jurusan Manajemen 8 Semester, setelah Lulus Baru Sadar kalau Jurusan Ini Nggak Layak Dipilih

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
15 Mei 2025
A A
Kuliah di Jurusan Manajemen 8 Semester, Setelah Lulus Baru Sadar kalau Jurusan Ini Nggak Layak Dipilih

Kuliah di Jurusan Manajemen 8 Semester, Setelah Lulus Baru Sadar kalau Jurusan Ini Nggak Layak Dipilih (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jurusan Manajemen cuma membentuk generalis

Masalah lainnya adalah sifat dari jurusan Manajemen ini sendiri. Jurusan ini cenderung membentuk seorang generalis yang tahu sedikit mengenai cukup banyak hal, tetapi nggak benar-benar ahli dalam bidang apa pun.

“Lha, kan ahli di bidang manajemen?”

Mungkin pertanyaan itu bakal muncul. Tetapi biarkan realitas pas kuliah di jurusan ini yang menjawab. 

Dalam 8 semester kuliah, setiap mahasiswa jurusan Manajemen bakal bersentuhan dengan beberapa topik seperti keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan operasional. Bahkan ada juga materi kewirausahaan di sini. Namun semua hanya dipelajari sebatas pengantarnya dan nggak ada pendalaman yang cukup untuk membentuk spesialisasi yang bisa dibanggakan ketika melamar kerja.

Contohnya begini. Di kelas pemasaran, kita akan diajari soal 4P, STP, branding strategy, tapi semuanya dalam bentuk teori. Intinya, memahami konsep-konsep pemasaran itu sendiri. Tapi waktu mau melamar ke agensi digital marketing misalnya, ternyata yang dicari bukan orang-orang yang ngerti konsepnya doang. Melainkan yang bisa bikin Facebook Ads, bikin desain yang catchy, bikin landing page, ngerti SEO, riset keyword, dan lain sejenisnya.

Contoh lain. Misalnya mau masuk bidang HR. Mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia itu ada, bahkan ada pula konsentrasinya. Tetapi saya pikir itu hanya kulitnya, nggak sampai mengajari bagaimana menyusun sistem penggajian, menangani industrial relation, apalagi mempelajari Undang-Undang Ketenagakerjaan secara mendalam. 

Akhirnya, lulusan jurusan Manajemen kebingungan mengambil jalur karier. Semua dicicipi tapi nggak ada satu pun yang benar-benar dikuasai. Saat orang-orang dari jurusan lain sudah punya keahlian khusus untuk dijual, lulusan Manajemen cuma bisa bawa gelar.

Jurusan lain juga bisa banget bisa jadi pengusaha

Sebagian orang mungkin bakal membela kalau lulusan jurusan Manajemen bisa menjadi pengusaha. Padahal nyatanya, kemampuan membangun usaha itu bergantung pada kemampuan teknis yang seseorang miliki.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Mahasiswa Teknik bisa bikin startup technology karena mereka jago coding. Mahasiswa Pertanian bisa bikin bisnis pupuk organik karena mereka paham karakter tanah sampai teknik budi daya. Bahkan mahasiswa Sastra sangat mungkin membangun agensi penulisan konten karena mereka ahli dalam menulis, mengedit, dan menyusun narasi yang menjual. 

Semua itu berangkat dari keahlian teknis. Bukan dari orang-orang yang cuma tahu konsep SWOT, BMC, atau segmentasi pasar. Wirausaha butuh sesuatu yang bisa langsung diuangkan. Dan itu biasanya datang dari kemampuan membuat atau mengerjakan sesuatu.

Bagaimana dengan lulusan jurusan Manajemen? Apakah dengan tahu analisis SWOT sudah bisa langsung buka toko? Apakah dengan jago menyusun Business Model Canvas bisa langsung gacorin jualan? Atau apakah dengan hafal teori Maslow bisa bikin produk yang viral? 

Ilmunya cuma cocok kalau sudah di level SPV dan manajer

Ilmu-ilmu dalam jurusan Manajemen sebenarnya baru terasa manfaatnya kalau kita sudah ada di level supervisor, manajer, atau lebih tinggi. Di level itu, barulah kita bakal berurusan dengan hal-hal seperti perencanaan strategis, pengambilan keputusan, alokasi sumber daya, manajemen tim, sampai mengecilkan risiko. 

Masalahnya, saya rasa kejauhan mimpinya kalau baru lulus kuliah dan langsung diterima kerja jadi supervisor atau manajer. Tapi sayangnya, banyak pola pikir macam ini yang sering muncul dari mahasiswa Manajemen, seolah karena kuliahnya sudah belajar “ngatur”, maka setelah lulus otomatis cocok buat memimpin. Padahal yang paling cocok jadi pemimpin itu orang-orang yang udah ditempa di lapangan dan punya kemampuan teknis yang spesifik. 

Orang yang bisa coding, desain, analisis data, arsitektur sistem, atau skill produksi tertentulah yang layak naik jadi manajer. Nantinya, mereka bakal mengerti betul cara kerja tim dan soal teknis pekerjaan yang dikelola. Nggak kebayang kalau anak Manajemen tiba-tiba masuk perusahaan agribisnis. Bisa pening kalau ditanyain petani soal dosis atau keamanan produknya untuk usia tanaman tertentu.

Dengan berbagai alasan ini, sudah jelas kalau jurusan Manajemen itu nanggung secara keilmuan, lemah secara praktik, dan terlalu umum buat bikin lulusannya punya daya saing. 

Akhir kata…

Saya nggak membenci jurusannya, kok. Tetapi untuk saat ini, orang-orang yang punya bekal setengah-setengah dari pengetahuan dan keterampilan bakal ketinggalan.

Kuliah di jurusan Manajemen memang membuat kita mempelajari banyak topik, tapi nggak spesifik. Kita jadi tahu banyak hal, tapi nggak ada yang benar-benar bisa dijual. Dan kalau boleh jujur, ini jurusan yang lebih cocok dipelajari setelah punya keahlian teknis tertentu, bukan jadi modal utama buat menapaki dunia kerja. 

Jadi, kalau kamu masih bingung mau kuliah apa, saran saya jangan jadikan jurusan Manajemen sebagai pilihan utama. Sebisa mungkin, cari yang lebih spesifik, lebih aplikatif, dan sesuai sama kebutuhan di lapangan kalau nggak mau terseok-seok di awal karier mencari kerjaan.

Penulis: Firdaus Al Faqi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jurusan Manajemen Tidak Layak Dibenci dan Lulusannya Tetap Gampang Mencari Kerja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 16 Mei 2025 oleh

Tags: jurusan kuliahjurusan manajemenKuliahpilihan redaksi
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

5 Hal yang Bikin Pelanggan Kesal Saat Beli Nasi Padang

Dear Zee JKT48, Kamu Nggak Salah kok Makan Nasi Padang Pakai Sendok

8 Januari 2023
Nyawa Sebenarnya Si Doel Anak Sekolahan Bukan Ada Pada Sosok Doel, Melainkan Babe Sabeni dan Mandra terminal mojok

Nyawa Sebenarnya Si Doel Anak Sekolahan Bukan Ada Pada Sosok Doel, Melainkan Babe Sabeni dan Mandra

14 September 2021
3 Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Naik Kereta Api Dhoho Penataran

3 Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Naik Kereta Api Dhoho Penataran

20 April 2023
3 Pesan Penting tentang Imunisasi yang Bisa Kita Petik dari Upin Ipin Episode "Hapuskan Virus"

3 Pesan Penting tentang Imunisasi yang Bisa Kita Petik dari Upin Ipin Episode “Hapuskan Virus”

16 Januari 2024
5 Perbedaan Upin dan Ipin Dulu dengan Sekarang

5 Perbedaan Upin dan Ipin Dulu dan Sekarang

1 Juni 2023
guru tk jurusan pendidikan sekolah murid siswa mojok

4 Alasan Sebaiknya Kamu Jangan Masuk Jurusan Pendidikan

4 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.